Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Pusdatin KPU RI Daftar Bacabup Lumajang lewat PDIP

Kompas.com, 31 Mei 2024, 17:14 WIB
Miftahul Huda,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia Nurwakit Ali Yusron, mendaftarkan diri sebagai Bakal Calon Bupati (Bacabup) lewat PDI-P, Jumat (31/5/2024).

Formulir pendaftaran Nurwakit diterima langsung oleh Ketua DPC PDI-P Lumajang Solikin di depan ratusan kader yang memadati Kantor DPC PDI-P Lumajang.

Baca juga: Alasan Wawan Siap Berpasangan dengan Bos PSIS di Pilkada Semarang 2024

Sebagai informasi, Nurwakit merupakan mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah dan pernah menjabat sebagai Plt. Sekretaris Daerah Kabupaten Lumajang.

Nurwakit mengatakan, tekadnya untuk maju sebagai calon Bupati Lumajang sudah bulat. Bahkan, ia rela menanggalkan karir birokrasinya sebagai seorang ASN apabila mendapatkan rekomendasi dari PDI-P.

Baca juga: Soal Wacana Kaesang Duet dengan Budi Djiwandono pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Apa Iya Cuma Jadi Cawagub?

Meski berlatar belakang birokrat, Nurwakit mengaku optimistis menghadapi calon lawannya yakni Eks Bupati Lumajang Thoriqul Haq dan Eks Wakil Bupati Indah Amperawati.

Keduanya diprediksi akan mencalonkan diri masing-masing mengingat PKB, partai tempat Thoriq bernaung dan Gerindra, partai dari Indah bisa mengusung calon sendiri.

Namun, sampai saat ini, hanya Thoriq yang sudah dipastikan maju lantaran PKB sudah merekomendasikan dirinya untuk jadi bupati lagi di periode kedua.

"Tekad sudah bulat, saya sepenuhnya siap demi Lumajang ini berubah, di ASN saya masih ada 9 tahun sebelum pensiun, tapi demi warga Lumajang saya siap melepaskannya," kata Wakit di Kantor DPC PDIP Lumajang, Jumat (31/5/2024).

Baca juga: Guru MI di Lumajang Deklarasi Maju Pilkada 2024, Didukung 30 Pesantren

Selain PDI-P, Nurwakit juga akan menjajaki komunikasi politik dengan partai lain di Lumajang. Namun, ia enggan membeberkan partai mana yang akan didatanginya dalam waktu dekat.

"PDI-P ini yang pertama, setelah ini tentu masih ada lagi, tapi partainya yang mana lihat situasi dulu nanti," jelasnya.

Sementara, Ketua DPC PDI-P Lumajang Solikin mengatakan, pendaftaran Bacabup dan Bacawabup di partainya ditutup hari ini.

Menurutnya, saat ini hanya ada 3 orang yang telah mengembalikan formulir. Meskipun yang mengambil formulir ada 7 orang.

Ketiganya diketahui bukan merupakan kader PDIP. Pertama, Ketua DPC Gerindra sekaligus Mantan Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati.

Berikutnya, Ketua Pemuda Pancasila Lumajang Agus Setyawan dan terakhir Nurwakit.

"Ada tiga yang mengembalikan, semuanya bukan kader internal, jadi kita tunggu saja nanti keputusan DPP seperti apa," kata Solikin.

Solikin berharap, Juni 2024, keputusan DPP perihal calon yang diusung di Pilkada Lumajang 2024 sudah bisa diterima. Mengingat, tahapan Pilkada akan dimulai pada Agustus 2024.

"Yang jelas ketiga nama ini sudah kita usulkan ke DPP dan harapannya bulan depan kita sudah terima keputusan agar kader kita bisa segera bergerak memenangkan calon dari PDIP," pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau