Pada hari itu pula, Davin memutuskan untuk mengajak sang istri pulang ke Ngawi untuk melakukan konsultasi dengan dr Nugroho.
Dari diagnosa dr Nugroho juga dinyatakan infeksi yang telah mnejalar di bagian leher.
“Sempat diopname semalam ternyata infeksi telah menjalar ke bagian leher dan timbulkan sesak nafas. Kami disarankan untuk ke rumah sakit lebih besar akhirnya kami ke RS Oen Kandang Sapi Solo,” ucap dia.
Baca juga: Wanita di Ngawi Meninggal Usai Cabut Gigi, Dinkes Periksa Dokter yang Menangani
Di RS Oen Solo istrinya ditangani oleh dokter spesialis bedah mulut dan dokter bedah umum.
Dari hasil observasi, Nira harus ditangani dengan melakukan operasi pada bagian leher. Setelah operasi leher dilakukan, RS Oen Solo kembali menemukan adanya infeksi pada saluran pernafasan.
Untuk masalah ini, harus dilakukan operasi torakotomi. Operasi yang dilakukan pada Selasa (30/2/2024) berhasil dilakukan, namun pasien harus menjalani perawatan di ICU dengan menggunakan alat bantu pernafasan.
“Setelah alat bantu pernafasan dipasang, istri saya mengalami ketergantungan pada alat tersebut. Pihak rumah sakit kemudian menyarankan untuk membuat lubang penafasan di leher atau trakeostomi,” sebut Davin.
Pasca operasi trakeostomi kondisi Nira mengalami kemajuan, bahkan sempat melaksanakan lebaran berssma keluarga, meski dengan okndisi kesulitan bicara.
Untuk makan pun Nira harus melakuakn melalui selang. “Tidak bisa ngomong karena di leher terpasang selang pernafasan, makan juga lewat selang,” kata dia.
Kondisi Nira yang mulai membaik bertahan hingga pada Rabu (20/4/2024), saat dia mengalami penurunan kondisi dan kembali dirawat di RS dr Oen Solo.
Berat badan Nira juga terus menurun hingga tersisa 27 kilogram. “Pada tanggal 27 April, istri saya mengembuskan nafas terakhir di RS dr Oen Solo,” ucapnya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi Yudhono mengaku telah memanggil dokter gigi yang menangani istri Davin.
Dia mengatakan, secara kronologis pihaknya masih membutuhkan sejumlah informasi terkait pasien yang ditangani oleh dokter gigi tersebut.
“Itu belum lengkap sehingga kami belum bisa menyampaikan secara detail. Memang beliau yang awal menangani, tapi untuk yang berikutnya kan ada beberapa dokter yang menangani juga."
"Dokter umum, termasuk dokter yang menangani di RS dr Oen. Di sana dirawat sekian lama itu nanti kita harus mendapatkan informasi yang lengkap,” kata Yudhono.