Salin Artikel

Bocah SD yang Jadi Pemulung di Nganjuk Dapat Bantuan Sosial dari Polres

Kisah bocah yang kini duduk di kelas tiga SDN 2 Gejagan itu sempat viral. Pada usianya yang masih belia, Ilun sudah banting tulang mencari rongsokan dan barang bekas untuk membantu kedua orang tuanya.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Nganjuk, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Muhammad mengatakan, usai mendengar kisah Ilun hatinya tergerak mengulurkan tangan, terlebih Ilun disebut-sebut ingin menjadi polisi.

“Dari situ kami tergerak untuk mendukung cita-cita Ilun yang ingin menjadi polisi,” ujar Muhammad kepada wartawan di Nganjuk, Senin (6/5/2024).

“Akan tetapi, bahwa kenyataannya keluarga Ilun kesulitan dalam pembiayaan sekolah serta biaya sehari-hari, untuk itu kami berupaya membantu melalui program ‘Polisi Peduli Polres Nganjuk’,” lanjutnya.

Muhammad menerangkan, bantuan sosial dari Polres Nganjuk untuk keluarga Ilun terbagi menjadi dua, yakni bantuan sosial jangka pendek dan jangka panjang.

Bantuan jangka pendek berupa bantuan sosial kemanusiaan dalam wujud pemberian paket sembako, dengan harapan dapat meringankan beban ekonomi keluarga Ilun.

“Sedangkan untuk jangka panjangnya, kami mengupayakan agar Ilun bisa mendapat beasiswa dan memenuhi kebutuhan sekolah Ilun seperti alat tulis dan seragam sekolah,” beber Muhammad.

Menurut Muhammad, jajaran Polres Nganjuk telah melakukan berbagai upaya untuk membantu Ilun.

Salah satunya berkoordinasi dengan Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, melalui UPT  Perlindungan dan Pelayanan Sosial Asuhan Anak Nganjuk.

Tidak hanya itu, Muhammad juga berencana membimbing Ilun agar bisa mendapat pelatihan yang menunjang postur tubuh, seperti pelatihan fisik, karate dan pelatihan lain yang relevan dengan cita-cita Ilun menjadi polisi.

"Semua ini dilakukan dengan tujuan memberikan dukungan maksimal, agar Ilun dapat menggapai mimpinya dengan baik." 

"Tentunya hal ini bisa dilakukan setelah Ilun telah memenuhi syarat usia yang ditentukan,” jelas Muhammad.

Untuk diketahui, Ilun merupakan anak pasangan Muhammad Nur Huda (38) dan Binti Astutik (34), warga Desa Gejagan, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

Saban harinya, sepulang sekolah, Ilun selalu membantu ibunya mencari rongsokan dan barang bekas.

Dalam sehari, Ilun mengaku bisa mendapat penghasilan antara Rp 12.000 hingga Rp 50.000.

“Kadang Rp 12.000, kadang Rp 15.000, paling besar Rp 50.000," ujar Ilun, Kamis (2/5/2024).

https://surabaya.kompas.com/read/2024/05/07/110939678/bocah-sd-yang-jadi-pemulung-di-nganjuk-dapat-bantuan-sosial-dari-polres

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com