Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepekan PDI-P Buka Pendaftaran Pilkada Madiun, Belum Ada yang Ambil Formulir

Kompas.com, 24 April 2024, 10:50 WIB
Muhlis Al Alawi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com - Dewan Pimpinan Cabang PDI-P Kabupaten Madiun sudah resmi membuka pendaftaran bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati sejak Senin (15/4/2024).

Namun, sampai saat ini belum ada satu pun warga yang mengambil formulir pendaftaran bakal calon (balon) bupati dan bakal calon wakil bupati untuk diusung dalam ajang kontestasi Pilkada Kabupaten Madiun 2024.

Ketua DPC PDI-P Kabupaten Madiun Fery Sudarsono yang dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (24/4/2024), menyatakan, panitia sudah membuka pendaftaran balon bupati dan wakil bupati sejak seminggu lebih.

Baca juga: Golkar Rekomendasikan 2 Tokoh di Pilkada Bandung Barat 2024

 “Belum ada ambil formulir sama sekali,” kata Fery.

Fery mengatakan, pendaftaran balon bupati dan wakil bupati Pilkada Kabupaten Madiun 2024 tidak hanya dilakukan di tingkat DPC. Warga dapat mengambil formulir pendaftaran di DPD PDI-P Jatim, DPP PDI-P di Jakarta, bahkan dapat melalui pendaftaran daring.

“Kalau mendaftar tidak hanya di DPC saja. Bisa mendaftar di DPD, DPP, atau mengisi formulir secara online,” jelas Fery.

Untuk pendaftar di tingkat DPD dan DPP, Fery tidak mengetahuinya. Pasalnya, DPC PDI-P Kabupaten Madiun hanya mengurus pendaftaran di tingkat kabupaten.

Menurut Fery, pendaftaran dan pengambil formulir balon bupati dan wakil bupati dibuka sejak 15 April 2024 hingga 15 Mei 2024. Sementara pengembalian formulir diberikan waktu hingga awal Juni 2024.

“Setelah pengembalian formulir itu menjadi kewenangan DPD untuk melakukan seleksi seluruh balon,” ungkap Fery.

Fery mengatakan, saat berada di DPD, seluruh balon bupati dan wakil bupati akan mengikuti sejumlah tes, mulai dari wawancara hingga psikotes. Hasil tes itu nanti diserahkan ke DPP PDI-P di Jakarta.

“Nanti di DPP juga dilakukan wawancara dan psikotes lagi. Selanjutnya DPP akan menerbitkan rekomendasi balon bupati dan wakil bupati yang akan diusung dalam pilkada Kabupaten Madiun 2024,” imbuh Fery.

Ditanya soal alasan dirinya tidak mendaftar sebagai balon bupati atau wakil bupati, Fery mengaku masih memberikan kesempatan bagi kaum muda untuk maju berkontestasi dalam Pilkada Kabupaten Madiun 2024.

“Kami memberikan kesempatan bagi kaum muda untuk mendaftar ikut dalam Pilkada Kabupaten Madiun. Dan, saatnya yang muda tampil,” jelas Fery.

Baca juga: Detik-detik TKW Asal Madiun Robohkan Rumah Hasil Kerja 9 Tahun di Hongkong

Fery menambahkan, PDI-P Kabupaten Madiun sudah berkoalisi dengan Partai Hanura untuk mengusung balon bupati dan wakil bupati dalam pilkada yang digelar 27 November 2024. Pasalnya, dalam kontestasi Pileg 2024, PDI-P hanya mendapatkan 8 kursi.

Sedangkan untuk mengusung calon bupati dan wakil bupati dibutuhkan minimal 9 kursi di DPRD. Dengan bergabungnya Hanura yang memperoleh dua kursi pada pileg 2024, maka sudah cukup untuk mengusung sendiri calon bupati dan wakil bupati pada pilkada 2024.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Kuliah Sambil Jadi Kurir Paket, Gibran Harus Pandai Bagi Waktu dan Rendahkan Ego
Kuliah Sambil Jadi Kurir Paket, Gibran Harus Pandai Bagi Waktu dan Rendahkan Ego
Surabaya
Jadi Kurir Paket, Hamdan Kerap Bantu Pelanggan supaya Tak Tertipu Pesanan Palsu
Jadi Kurir Paket, Hamdan Kerap Bantu Pelanggan supaya Tak Tertipu Pesanan Palsu
Surabaya
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Surabaya
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Surabaya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau