Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKW Asal Madiun Robohkan Rumah Miliknya Usai Diceraikan Suami

Kompas.com - 20/04/2024, 15:12 WIB
Pythag Kurniati

Editor

MADIUN, KOMPAS.com- Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau Tenaga Kerja Wanita (TKW) Hongkong asal Madiun, Jawa Timur, Siti Fatimah (38) merobohkan rumah miliknya usai diceraikan sang suami.

Padahal rumah tersebut dibangun menggunakan uang yang dia tabung sejak 2015 atau sembilan tahun yang lalu.

Baca juga: Gara-gara Saling Cemburu, Pasutri di Ponorogo Bongkar Rumah Barunya

Peristiwa pembongkaran rumah itu terekam dalam video dan viral di media sosial. Terlihat proses pembongkaran rumah dilakukan oleh sejumlah orang.

Mereka membongkar pintu dan tembok dari bata ringan itu menggunakan palu.

Merasa sakit hati

Latar belakang pembongkaran rumah karena Siti Fatimah sakit hati usai diceraikan oleh suaminya, Mutahtohirin (35) secara sepihak. Perceraian diduga terjadi karena faktor orang ketiga.

Siti mengaku sudah bertemu dengan mantan mertuanya. Namun dia mengaku ingin merenovasi rumah tersebut.

"Sebelum saya robohkan, saya sudah ketemu sama mantan mertua kemarin Idulfitri, sudah bilang saya mau renovasi rumah ini dan mereka setuju," kata Siti di lokasi kejadian, Dusun Pucanganom, Desa Pucanganom, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, Jumat (19/4/2024), seperti dikutip dari Tribun Jatim.

Baca juga: Beda Pilihan Kades, Pemilik Lahan Minta Warga Bongkar Rumah dari Lahannya

Kemudian Siti melapor kepada Ketua RT dan perangkat desa terkait rencananya membongkar bangunan rumah itu.

Dia pun ingin mendatangkan alat berat untuk mempercepat proses pembongkaran, namun kemudian dipersulit oleh mantan suaminya.

"Begitu sudah dapat izin, saya datangkan alat berat, tapi saya dipersulit mantan suami saya, alasan harta gono gini," jelasnya.

Baca juga: Digugat Cerai Istri, Pria di Ponorogo Bongkar Rumah Senilai Rp 400 Juta

Proses kekeluargaan

Siti mengaku ingin mengubah bangunan rumahnya sesuai desain semestinya yang lebih baik, sehingga bisa ditinggali anaknya.

"Saya yang beli, sewaktu saya di Hongkong, kemarin saya minta surat suratnya tapi tidak dipenuhi. Saya ingin bongkar dulu, biar tahu ukuran tanahnya berapa karena dokumennya belum saya dapat," jelasnya.

Dia berharap masalah ini dapat diselesaikan dengan cara kekeluargaan. Namun dia pun siap jika pihak mantan suami ingin membawa ke jalur hukum.

"Saya ingin secara kekeluargaan mau renovasi ini. Saya yang beli mau dan benahi rumah. Silakan kalau memilih jalur hukum, saya juga akan demikian," ungkapnya.

Baca juga: Pembongkaran Makam di Proyek Tol Solo-Yogyakarta Dihentikan Sementara untuk Persiapan Mudik Lebaran

Diawasi aparat

Adapun peristiwa pembongkaran terjadi pada Kamis (18/4/2024) petang. Proses tersebut diawasi aparat polisi, TNI, dan perangkat desa, agar tidak terjadi gesekan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Surabaya
Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Surabaya
KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

Surabaya
Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Surabaya
Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

Surabaya
Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Surabaya
Polisi Identifikasi Kelompok Anarko Saat Aksi May Day di Surabaya

Polisi Identifikasi Kelompok Anarko Saat Aksi May Day di Surabaya

Surabaya
Soal Dugaan ODGJ 'Dijual' di Jember, Camat: Tidak seperti Itu

Soal Dugaan ODGJ "Dijual" di Jember, Camat: Tidak seperti Itu

Surabaya
Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Surabaya
Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com