Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Hotipah dan Putriya, Dua Nenek di Sumenep yang Tinggal di Gubuk Reyot Tak Pernah Tersentuh Bansos

Kompas.com - 22/04/2024, 15:20 WIB
Ach Fawaidi,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dua orang nenek di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, bernama Hotipah (64) dan Putriya (70) hidup dengan keterbatasan.

Mereka tinggal di gubuk reyot di Desa Brakas Dajah, Desa Guluk-guluk, Kabupaten Sumenep.

Ironisnya, dua nenek bersaudara itu mengaku tak pernah sekalipun menerima bantuan sosial (bansos) baik dari pemerintah daerah Kabupaten Sumenep atau pun dari pemerintah pusat.

Baca juga: Masyarakat Diminta Viralkan Warga Mampu yang Terima Bansos

UPDATE : Kompas.com menggalang donasi kisah kedua lansia ini untuk hidup lebih layak. Uluran tangan Anda dapat diberikan dengan cara klik di sini.

"Sejak dulu sampai sekarang saya tidak pernah mendapatkan bantuan (sosial) dari pemerintah. Biasanya bantuan dari warga sekitar," kata Hotipah di kediamannya, Senin (22/4/2024).

Hotipah dan Putriya tinggal di gubuk reyot dengan luas sekitar 7 meter persegi. Di dalam tempat itu, dapur dan tempat tidurnya pun jadi satu.

Saat hujan datang, atapnya tak mampu menahan air yang datang hingga terjadi kebocoran.

Keduanya selalu dihantui rasa khawatir atas ketahanan tempat tinggal yang mereka tempati.

"Kalau angin kencang selalu khawatir takut roboh," kata dia.

Kendati hidup dalam keterbatasan, keduanya tetap menunjukkan ketabahan yang luar biasa. Keduanya tetap berusaha bekerja semampunya untuk bertahan hidup.

Mereka berdua harus mengandalkan bekerja sebagai buruh tani, yang upahnya sangat minim.

Baca juga: Kemensos Temukan Ribuan Rumah Mewah Tak Layak Terima Bansos

Bahkan, biasanya mereka hanya mendapatkannya jika ada warga yang membutuhkan bantuan di ladang.

"Kalau ada tentangga minta tolong agar sawahnya dibabat atau bantu memanen padi, saya bantu. Biasanya langsung dikasih upah," tuturnya.

Hotipah mengaku, ia hanya hidup berdua dengan Putriya. Anggota keluarga yang lain sudah meninggal dunia dan beberapa lagi memilih merantau ke luar daerah.

Mereka mengaku sudah lama tak saling bertukar kabar.

"Semoga pemerintah masih peduli dengan nasib orang-orang seperti kami," pungkasnya.

UPDATE : Kompas.com menggalang donasi kisah kedua lansia ini untuk hidup lebih layak. Uluran tangan Anda dapat diberikan dengan cara klik di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Surabaya
Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Surabaya
Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Surabaya
Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Surabaya
Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Surabaya
Cerita Perempuan di Surabaya 10 Tahun Diteror Foto Mesum oleh Teman SMP

Cerita Perempuan di Surabaya 10 Tahun Diteror Foto Mesum oleh Teman SMP

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Petaka Ledakan Balon Udara di Ponorogo, Tewaskan Siswa yang Akan Lulus

Petaka Ledakan Balon Udara di Ponorogo, Tewaskan Siswa yang Akan Lulus

Surabaya
Truk Ekspedisi Terperosok ke Sungai di Blitar, 4 Orang Luka-luka

Truk Ekspedisi Terperosok ke Sungai di Blitar, 4 Orang Luka-luka

Surabaya
1 Calon Haji Asal Madiun Meninggal, Sempat Mengeluh Tak Enak Badan di Asrama

1 Calon Haji Asal Madiun Meninggal, Sempat Mengeluh Tak Enak Badan di Asrama

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com