Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Korban Meninggal akibat DBD di Lumajang Meningkat

Kompas.com - 26/03/2024, 14:51 WIB
Miftahul Huda,
Farid Assifa

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Jumlah korban meninggal dunia akibat serangan demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, meningkat menjadi enam orang.

Sebelumnya, pada Februari 2024, Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang menyebutkan, ada empat orang meninggal dunia yang diduga akibat DBD.

Penjabat (Pj) Bupati Lumajang Indah Wahyuni menyesalkan bertambahnya jumlah warga yang meninggal dunia akibat nyamuk aides aegypti.

Baca juga: 9 WNA di Gili Lombok Utara Terserang DBD

Menurutnya, Pemkab Lumajang telah berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan pencegahan.

Mulai dari sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui fogging dan membagikan serbuk abate.

"Kemarin ada enam orang yang dinyatakan meninggal dunia karena DBD, kita tidak ingin ada korban lagi," kata Yuyun di Lumajang, Selasa (26/3/2024).

Yuyun menjelaskan, penyebaran kasus DBD di Lumajang selama tahun 2024 ini cukup masif. Sampai 22 maret 2024, tercatat ada 162 orang yang terjangkit DBD.

"Januari sampai Februari kita ada 119 pasien, Maret akhir bertambah 43 lagi," jelasnya.

Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang dr Rosyidah mengatakan, untuk bisa menentukan seseorang terjangkit DBD atau tidak, harus menggunakan metode pemeriksaan serologi.

Sebab, penyakit yang menyebabkan turunnya trombosit sampai kurang dari 100 tidak hanya terjadi pada DBD.

"Jadi DBD ini ada penurunan trombosit kurang dari 100, kemudian kenaikan hematokrit lebih dari 20 persen, dan dari serologi harusnya positif," jelasnya.

Baca juga: Kemenkes Jelaskan Penyebab Nyamuk Wolbachia Belum Efektif Tekan DBD di Bandung

Rosyidah menyebutkan, korban meninggal dunia yang diduga DBD ini terlambat dibawa ke rumah sakit.

Sehingga, tidak sempat dilakukan pemeriksaan menyeluruh, penderita sudah meninggal dunia.

"Kita masih teliti lagi ini benar-benar DBD atau tidak karena posisi dikirim ke rumah sakit sudah syok sehingga kita tidak bisa berbuat banyak," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek 'Guru Tugas'

Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek "Guru Tugas"

Surabaya
Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Surabaya
Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Surabaya
Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Surabaya
Gantikan Gus Muhdlor, Plt Bupati Sidoarjo Akan Evaluasi Kebijakan

Gantikan Gus Muhdlor, Plt Bupati Sidoarjo Akan Evaluasi Kebijakan

Surabaya
Pria di Bojonegoro Dibacok Teman Wanitanya di Penginapan

Pria di Bojonegoro Dibacok Teman Wanitanya di Penginapan

Surabaya
Ada 8 Kecelakaan KA dan Kendaraan di Daop 9 Jember Selama Januari-Mei 2024

Ada 8 Kecelakaan KA dan Kendaraan di Daop 9 Jember Selama Januari-Mei 2024

Surabaya
Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Surabaya
Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Surabaya
Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Surabaya
Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Surabaya
Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Surabaya
Aturan Baru soal Zonasi PPDB 2024 di Sumenep, Tak Bisa Asal Pindah KK

Aturan Baru soal Zonasi PPDB 2024 di Sumenep, Tak Bisa Asal Pindah KK

Surabaya
Umi Kalsum Rawat Anaknya yang Lumpuh di Rumah yang Nyaris Ambruk

Umi Kalsum Rawat Anaknya yang Lumpuh di Rumah yang Nyaris Ambruk

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com