Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pj Wali Kota Malang Instruksikan Kepala Dinkes Telusuri Persoalan Pelayanan RS Hermina

Kompas.com - 14/03/2024, 10:33 WIB
Nugraha Perdana,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemkot Malang tengah menelusuri kronologi warga Jalan Bareng Tenes, almarhum Wahyu Widianto, yang diduga tidak tertangani serius oleh Rumah Sakit (RS) Hermina di Kota Malang, Jawa Timur.

Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat telah meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang menangani hal tersebut.

Hal itu disampaikannya usai dirinya takziah ke kediaman mendiang Wahyu Widianto pada Rabu (13/3/2024).

"Saya sudah minta Pak Kadinkes untuk bisa mendata secara keseluruhan," kata Wahyu.

Baca juga: Kekecewaan Sang Putri karena Ayahnya Tak Dapat Pelayanan Serius dan Tanggapan RS Hermina

Menurutnya, sejauh ini informasi yang beredar masih simpang siur sehingga belum jelas.

"Kan informasi yang saya dapatkan masih simpang siur. Dari pihak RS seperti itu, kemudian dari korban keluarga dan juga dari pelapor," katanya.

Apabila ditemukan unsur kesengajaan atau kelalaian dari pihak rumah sakit, maka pihaknya juga siap menindaklanjuti persoalan yang ada.

Namun, Wahyu belum bisa membeberkan apa tindakan yang dapat dilakukan pihaknya.

"Apabila terbukti betul, tentu akan ada tindak lanjut yang kita lakukan. Tapi ini harus jelas dulu. Karena ini kan betul-betul beritanya masih ABCD," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Elia Widiana Putri (26) merasa kecewa terhadap pelayanan Rumah Sakit (RS) Hermina di Kota Malang, Jawa Timur.

Pasalnya, ayahnya Wahyu Widiyanto (63) tidak tertangani secara serius dalam kondisi sakit kritis ketika berada di rumah sakit tersebut.

Baca juga: Tangis Orangtua yang Anaknya Meninggal karena Diduga Jadi Korban Malapraktik di RS Hermina Podomoro

Peristiwa itu terjadi pada Senin (11/3/2024), malam. Elia dan keluarganya membawa ayahnya ke Rumah Sakit Hermina menggunakan becak motor (bentor) sekitar pukul 18.30 WIB.

Almarhum hanya sempat diperiksa bagian mata saja.

"Pihak rumah sakit tidak bisa mengeluarkan bed (tempat tidur), katanya penuh, sempat ditunjukkan bahwa semua tempat penuh semua.' 

"Kami juga sudah minta tolong untuk ditangani, tetap tidak bisa, jadi bapak (almarhum) tetap di bentor, tidak turun," kata Elia, Selasa (12/3/2024).

Elia dan keluarganya memutuskan membawa Wahyu ke Rumah Sakit Saiful Anwar setelah selama sekitar setengah jam berada di RS Hermina.

Mereka dibantu ambulans dan petugas relawan Es Teh Hangat. Bahkan, dikatakannya, relawan membantu cek saturasi dan memberi oksigen kepada almarhum.

Namun, takdir berkata lain, ketika di perjalanan menuju rumah sakit, Wahyu Widiyanto telah berpulang selamanya.

Kepastian meninggal tersebut setelah diperiksa oleh salah satu petugas kesehatan dari RSSA.

"Kami hanya merasa kecewa, sakit hati (terhadap pihak RS Hermina), karena orangtua saya kondisinya kritis, napas pun susah saat di bentor." 

Baca juga: Hasil Mediasi Keluarga Bayi HNM: RS Hermina Podomoro Tidak Mau Diviralkan dan Bakal Adakan Pertemuan Tertutup

"Kami minta tolong baik-baik, kalau laporan (melanjutkan jalur hukum) enggak," katanya.

Sementara itu pihak rumah sakit memberikan klarifikasi melalui Wakil Direktur RS Hermina bernama Yuliningsih.

Dia menyampaikan bahwa isu tidak tertanganinya almarhum Wahyu Widiyanto tidak tepat.

"Karena kami sudah menangani dengan kondisi memang bed kami saat itu full (penuh) dan ada beberapa pasien yang juga duduk." 

"Sehingga kami harus berkoordinasi untuk melakukan penambahan bed, dari rawat inap yang harus kami turunkan ke IGD sesuai dengan keperluan pasien," jelas Yuliningsih.

Dikatakannya bahwa saat berada di RS Hermina, almarhum masih dalam kondisi hidup tetapi membutuhkan penanganan serius.

"Masih, tetapi memang butuh untuk emergency, untuk penanganan lebih lanjut. Tetapi kami sudah koordinasikan, bahwa kami akan menurunkan bed. Tetapi itu koordinasi internal," katanya.

Baca juga: Bayi HNM Diduga Korban Malapraktik Meninggal, Evayanti Marbun Menangis Histeris di Depan RS Hermina Podomoro…

Dia membantah apabila adanya isu yang beredar di luar sana, bahwa almarhum tidak sempat tertangani oleh pihaknya.

"Terus kemudian, sudah dilakukan penanganan awal, di mana dokter jaga kami sudah memeriksa, kemudian ditemukan saturasi 77 persen saat itu," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah Korban Fortuner Terjun ke Jurang di Bromo Sempat Didatangi Orang

Rumah Korban Fortuner Terjun ke Jurang di Bromo Sempat Didatangi Orang

Surabaya
Eks Kepala Bea Cukai DIY Disebut Terima Gratifikasi Total Rp 23 Miliar Termasuk Rp 100 Juta dari Suami Maia Estianty

Eks Kepala Bea Cukai DIY Disebut Terima Gratifikasi Total Rp 23 Miliar Termasuk Rp 100 Juta dari Suami Maia Estianty

Surabaya
Bank BPRS Bhakti Sumekar Milik Pemkab Sumenep Merugi, Satu Cabang Resmi Tutup

Bank BPRS Bhakti Sumekar Milik Pemkab Sumenep Merugi, Satu Cabang Resmi Tutup

Surabaya
Korban Prostitusi Anak di Surabaya Mengaku Dianiaya Muncikari

Korban Prostitusi Anak di Surabaya Mengaku Dianiaya Muncikari

Surabaya
Kasus Balon Udara Meledak di Ponorogo, Polisi Tangkap 15 Terduga Pelaku

Kasus Balon Udara Meledak di Ponorogo, Polisi Tangkap 15 Terduga Pelaku

Surabaya
Mentan RI Target Bangkalan Sumbang 40.000 Ton Beras dalam Setahun

Mentan RI Target Bangkalan Sumbang 40.000 Ton Beras dalam Setahun

Surabaya
Suami Korban Selamat Kecelakaan Maut di Bromo Sebut Lokasi Kejadian Tidak Asing Dilalui Keluarganya

Suami Korban Selamat Kecelakaan Maut di Bromo Sebut Lokasi Kejadian Tidak Asing Dilalui Keluarganya

Surabaya
Fakta Baru Kecelakaan Toyota Fortuner di Jalur Bromo

Fakta Baru Kecelakaan Toyota Fortuner di Jalur Bromo

Surabaya
Perjuangan Bocah di Kediri Rawat Ayah Ibunya yang Stroke, Terpaksa Berhenti Sekolah

Perjuangan Bocah di Kediri Rawat Ayah Ibunya yang Stroke, Terpaksa Berhenti Sekolah

Surabaya
Polisi Tangkap Pelaku Penipuan Berkedok Lolos Tes CPNS, Korban Rugi Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Pelaku Penipuan Berkedok Lolos Tes CPNS, Korban Rugi Rp 100 Juta

Surabaya
Prostitusi Anak di Surabaya, Korban Tak Diberi Upah dan Layani 20 Orang Sehari

Prostitusi Anak di Surabaya, Korban Tak Diberi Upah dan Layani 20 Orang Sehari

Surabaya
Diduga Mesum di Mobil, Pengendara di Jember Kabur dan Tabrak Motor Polisi

Diduga Mesum di Mobil, Pengendara di Jember Kabur dan Tabrak Motor Polisi

Surabaya
Ayah di Banyuwangi Tega Cabuli Anak Kandungnya

Ayah di Banyuwangi Tega Cabuli Anak Kandungnya

Surabaya
2 Tahun Kabur, Lansia di Pamekasan yang Menghamili Anak di Bawah Umur Ditangkap

2 Tahun Kabur, Lansia di Pamekasan yang Menghamili Anak di Bawah Umur Ditangkap

Surabaya
5 Korban Selamat Kecelakaan Fortuner di Kawasan Bromo Masih Dirawat di RS

5 Korban Selamat Kecelakaan Fortuner di Kawasan Bromo Masih Dirawat di RS

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com