Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Korupsi, Belasan Perwakilan PTNBH Berkumpul di UB Bahas Manajemen Risiko Pengelolaan Keuangan

Kompas.com - 09/03/2024, 08:48 WIB
Nugraha Perdana,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Pengelolaan keuangan Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) yang baik dan benar menjadi hal penting agar terhindar dari praktik korupsi.

Manajemen risiko kecurangan diperlukan agar pengelolaan yang dijalankan sesuai dengan regulasi berlaku.

Forum Komunikasi Komite Audit (FKKA) PTNBH menggelar pertemuan di Universitas Brawijaya (UB), pada Jumat (8/3/2024) dan Sabtu (9/3/2024).

Tema yang diangkat yakni Sublimasi Peran, Strategi, dan Akuntabilitas Komite Audit dalam Mencegah Kecurangan dan Resiko di Perguruan Tinggi.

Baca juga: Asa Kardinal Suharyo untuk Muhammadiyah, Bantu Atasi Korupsi

Rektor UB, Prof Widodo mengatakan, ada sejumlah 19 PTNBH yang diundang dalam pertemuan tersebut. Menurutnya, kegiatan itu penting dilakukan untuk memberikan masukan kepada masing-masing PTNB tentang pengelolaan dan pemanfaatan anggaran.

"Serta arah pengembangan dari universitas berdasarkan pada porsi atau proporsional anggaran. Tentu ada hal lain yang menjadi penting karena Komite Audit menjadi bagian penting untuk salah satu faktor keseimbangan," kata Prof Widodo, Jumat (8/3/2024).

Menurutnya, keberadaan Komite Audit penting untuk mengaudit pengelolaan keuangan perguruan tinggi.

"Mengaudit bahwa apa yang terjadi di perguruan tinggi berjalan secara proper, dan pengeluaran keuangannya dilakukan secara prudent, dan ini bagian penting juga untuk audit dari internal perguruan tinggi," katanya.

Ketua Komite Audit UB, Prof Iwan Triyuwono mengatakan, pertemuan tersebut juga bertujuan untuk membahas dan merumuskan konsep strategi, peran, dan akuntabilitas Komite Audit.

Menurutnya, peran Komite Audit di masing-masing PTNBH dalam rangka untuk mengeliminasi risiko-risiko yang terjadi.

"Seperti kemungkinan adanya kecurangan, baik di internal universitas, maupun dengan organisasi yang lain, bagaimana universitas kita itu bermitra dengan pihak lain," katanya.

UB akan menerapkan teknologi artificial intelligence atau kecerdasan buatan untuk manajemen risiko pengelolaan keuangan.

"Jadi misalkan, kita sebagai perguruan tinggi tidak akan terlepas dari risiko, risiko itu juga bisa dipengaruhi oleh kondisi emosional dari para pihak, baik yang internal maupun eksternal, kemudian kondisi spiritual dari individu-individu yang ada,"

"Sehingga kita nanti dengan teknologi yang canggih tadi bisa mendeteksi ini kita sedang bertransaksi dan berinteraksi, dengan kejujuran, keikhlasan, atau dengan rasa egoistik, itu kita bisa melihat dengan itu, dan bahkan kita bisa mendeteksi kemungkinan risiko-risiko yang muncul dari hal-hal semacam ini," jelasnya.

Kecurangan yang dimaksud juga tidak hanya dalam pengelolaan keuangan saja, tetapi juga seperti dalam bentuk kebijakan seperti peraturan formal dan lainnya.

Baca juga: Eks Bupati Samosir Dituntut 4 Tahun Penjara terkait Korupsi Pembukaan Hutan Rp 32,7 M

Sekretaris Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan, Alexander Zulkarnain mengatakan, saat ini Komite Audit masih belum populer di lingkungan perguruan tinggi.

"Ini merupakan organ, di PTNBH, yang ditunjuk oleh Majelis Wali Amanat. Anggotanya mungkin sebagian ada dari Majelis Wali Amanat, juga ada dari pihak independen, bisa siapa saja, tetapi memiliki kualifikasi tertentu," katanya.

Dia menjelaskan, salah satu fungsi Komite Audit untuk melakukan pengawasan dan memastikan bahwa perguruan tinggi sudah memiliki perangkat manajemen risiko kecurangan yang solid.

"Pertama, kebijakannya ada, kebijakan untuk mencegah kecurangan itu dijalankan, memastikan hal itu, itu salah satu tugas dari Komite Audit. Yang berkaitan kecurangan itu memastikan manajemen, dalam hal ini jajarannya semua, itu memiliki kebijakan mengenai manajemen risiko kecurangan, dan memastikan kebijakan itu dijalankan, itu fungsi strategis Komite Audit," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

Surabaya
10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

Surabaya
Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Surabaya
Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Surabaya
Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Surabaya
PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Surabaya
Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Surabaya
Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Surabaya
Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Surabaya
Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com