Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekhawatiran Petani Saat Harga Gabah Naik, tapi Harga Beras Pun Tinggi

Kompas.com - 05/03/2024, 05:27 WIB
Sukoco,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

“Harga gabah Rp 8.000 itu hanya untuk pemodal. Kalau di kami bila di pemodal harganya bilang turun Rp 50 di petani bisa turun Rp 100. Bagi kami cepat terjual, cepat juga kami bertanam lagi,” ujarnya.

Masuk panen raya, pemda optimistis harga gabah masih tinggi

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi Supardi mengatakan, Maret ini petani akan masuk musim panen raya.

Luasan lahan tanaman padi yang akan dipanen mencapai 6.000 hektar dengan rata-rata menghasilkan gabah 6 hingga 7 ton.

Baca juga: Ngawi Mulai Panen Raya, Petani Masih Menikmati Harga Gabah Tinggi

"Ini sudah masuk musim panen di musim tanam kali ini dan diperkiraan ada lebih dari 42.000 ton gabah," ujarnya.

Supardi menambahkan, dalam panen padi musim tanam pertama petani di Kabupaten Ngawi masih akan menikmati harga tinggi hasil panen gabah mereka karena sejumlah daerah penghasil padi mengalami kendala musim sehingga tanam mereka mundur.

"Sementara untuk harga gabah diperkirakan masih mencapai Rp 6.900 hingga Rp 7.200, karena di daerah lain belum panen karena masa tanam mereka mundur, nunggu hujan. Kalau Ngawi karena ada sumur jadwal tanam tidak mundur,” imbuhnya.

Keuntungan program pertanian berkelanjutan

Kelompok Tani Sri Makmur dari Desa Purwosari Kecamatan Kwadungan memiliki cara lain untuk meningkatkan kuantitas hasil tanaman padi.

Mereka mempraktikkan program pertanian berkelanjutan yang merupakan program pemerintah daerah.

Ketua Kelompok Tani Sri Makmur Joko Purnomo mengatakan, selama 2 tahun terakhir 80 anggota kelompok tani memanfaatkan bekas tanaman padi untuk dijadikan pupuk organik.

Baca juga: Beras Mahal, Petani di Demak Pungut Gabah Busuk untuk Konsumsi

Mereka menggunakan campuran kotoran sapi dan air seninya untuk proses pembuatannya.

“Tiga hari sekali kita bisa mengumpulkan 100 liter kencing sapi untuk bahan pembuatan pupuk yang dicampur dengan kompos, empon empon dan sekam padi,” katanya.

Penggunaan pupuk organik buatan kelompok tani, menurut Joko, mampu menekan pengguanaan pupuk kimia hingga separuh dari yang biasa digunakan.

Untuk pestisida kelompok tani Sri Makmur juga menggunakan tanaman yang ada di sekitar lingkungan mereka seperti urine sapi, air cucian beras, bonggol pisang, susu dan madu serta nanas.

“Untuk pupuk kimia petani di desa kami paling berani menggunakan pupuk kimia, per hektar biasanya 9 kwintal, namun dengan memanfaatkan pupuk organik bisa kami tekan hingga 430 kilogram pupuk kimia."

"Kami juga menggunakan pestisida buatan campuran nanas, susu, madu, jika mengunakan pestisda pabrikan harganya Rp 250.000, tapi dengan pupuk buatan kami cukup modal Rp 35.000. Satu musim kami bisa membuat 200 liter,” ungkapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fortuner Terjun ke Jurang di Kawasan Bromo, 4 Penumpang Tewas

Fortuner Terjun ke Jurang di Kawasan Bromo, 4 Penumpang Tewas

Surabaya
Polisi Sebut Balita di Tulunggagung Meninggal akibat Kekurangan Oksigen, Diduga Dibunuh Sang Ayah

Polisi Sebut Balita di Tulunggagung Meninggal akibat Kekurangan Oksigen, Diduga Dibunuh Sang Ayah

Surabaya
7 Orang di Surabaya Ditangkap karena Terlibat Prostitusi Anak

7 Orang di Surabaya Ditangkap karena Terlibat Prostitusi Anak

Surabaya
Kronologi Balon Udara Meledak di Ponorogo hingga Melukai Empat Orang

Kronologi Balon Udara Meledak di Ponorogo hingga Melukai Empat Orang

Surabaya
Kesaksian Warga Saat Balon Udara Meledak di Ponorogo, Suaranya Terdengar sampai ke Desa Lain

Kesaksian Warga Saat Balon Udara Meledak di Ponorogo, Suaranya Terdengar sampai ke Desa Lain

Surabaya
Tidak Ada Peminat, KPU Pastikan Pilkada Kabupaten Malang Tanpa Calon Independen

Tidak Ada Peminat, KPU Pastikan Pilkada Kabupaten Malang Tanpa Calon Independen

Surabaya
Klaim Punya Modal 144.000 Dukungan, Asrilia-Satrio Daftar Pilkada Surabaya dari Jalur Independen

Klaim Punya Modal 144.000 Dukungan, Asrilia-Satrio Daftar Pilkada Surabaya dari Jalur Independen

Surabaya
Pendaftaran Jalur Independen Dibuka Selama 2 Hari, KPU Situbondo Nyatakan Tidak Ada yang Daftar

Pendaftaran Jalur Independen Dibuka Selama 2 Hari, KPU Situbondo Nyatakan Tidak Ada yang Daftar

Surabaya
4 Calon Jemaah Haji Asal Lamongan Batal Berangkat Hari Ini karena Anemia

4 Calon Jemaah Haji Asal Lamongan Batal Berangkat Hari Ini karena Anemia

Surabaya
Gempa M 4,9 Kembali Guncang Bawean Gresik, Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa M 4,9 Kembali Guncang Bawean Gresik, Belum Ada Laporan Kerusakan

Surabaya
Setelah 1,5 Tahun Terkuak Mahasiswi di Malang Dibunuh dan Dirampok Cucu Pemilik Indekos

Setelah 1,5 Tahun Terkuak Mahasiswi di Malang Dibunuh dan Dirampok Cucu Pemilik Indekos

Surabaya
Komplotan Pencuri Modus Ganjal ATM Ditangkap di Magetan

Komplotan Pencuri Modus Ganjal ATM Ditangkap di Magetan

Surabaya
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Empat Orang Terluka

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Empat Orang Terluka

Surabaya
Makelar Judi 'Online' di Malang Ditangkap Polisi

Makelar Judi "Online" di Malang Ditangkap Polisi

Surabaya
Insiden Balon Udara Meletus di Ponorogo, Dipicu Ledakan Petasan dan 4 Luka-luka

Insiden Balon Udara Meletus di Ponorogo, Dipicu Ledakan Petasan dan 4 Luka-luka

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com