Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Gelembungkan Suara Caleg, Ketua PPK di Bangkalan Dilaporkan Anggotanya ke Bawaslu

Kompas.com, 4 Maret 2024, 04:58 WIB
Taufiqurrahman,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kecamatan Kwanyar, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Husniyah melaporkan Ketua PPK Kwanyar, Muhammad Ismail, ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bangkalan, Minggu (3/3/2024).

Laporan tersebut karena adanya dugaan penggelembungan perolehan suara salah satu calon anggota legislatif yang dilakukan oleh Muhammad Ismail. 

Husniyah datang ke kantor Bawaslu sendirian. Perempuan yang juga Divisi Perencanaan Data dan Informasi PPK Kwanyar ini datang memakai masker.

Baca juga: Dilaporkan Gerindra ke Bawaslu Jember soal Dugaan Penggelembungan Suara, PAN: Bagian Dinamika Politik

Saat ditanya sejumlah wartawan, Husniyah mengatakan bahwa dugaan kecurangan berupa penggelembungan suara tidak hanya dilakukan Ketua PPK Kwanyar, tetapi melibatkan Nurul Mustofa, Divisi Tekhnis PPK Kwanyar. 

"Ada dugaan kecurangan yang terjadi saat perekapan perolehan suara. Jadi ketika hasil suara saat rapat pleno dan hasil sirekap tidak sama," ujarnya Husniyah. 

Menurut Husniyah, dugaan penggelembungan suara diperkuat dengan adanya perekapan yang tidak transparan. Perolehan suara diubah oleh Ketua PPK dan salah satu anggota. 

"Selama dua hari, ketua dan divisi tekhnis menghilang dan tak pernah ke kantor. Bahkan, nomor handphone mereka mati semua. Padahal, proses rekap sedang berlangsung," imbuh Husniyah. 

Husniyah mengungkapkan, tiba-tiba, mereka berdua tadi malam menyerahkan formulir D salinan yang sudah diinput ke Direkam.

Baca juga: Bawaslu Serang Temukan Dugaan Penggelembungan Suara Caleg di 7 TPS

Dalam formulir tersebut, jauh berbeda hasilnya dibandingkan dengan hasil rekap sebelumnya. 

"Perubahan data sangat signifikan. Salah satu perbedaan yang mencolok yakni perolehan di caleg partai Gerindra yang mendadak menggelembung," ungkapnya. 

Data lainnya, perolehan suara caleg Nasdem, awalnya 5.400 suara, turun drastis menjadi 700 suara. Adapun caleg Gerindra yang awalnya sekitar 8.400 suara naik menjadi 12.390 suara. 

"Saya beranikan diri melapor ke Bawaslu karena saya banyak dapat teguran dan kritik dari saksi partai karena saya diduga juga terlibat melakukan kecurangan," tandasnya. 

Ketua Bawaslu Kabupaten Bangkalan Ahmad Mustain saat dikonfirmasi menjelaskan, laporan yang disampaikan anggota PPK Kwanyar masih akan dikaji.

Baca juga: Soal Penggelembungan Suara Caleg DPR RI di Jember, Ini 3 Rekomendasi Bawaslu

Langkah selanjutnya, pihaknya masih butuh pembahasan bersama dengan anggota Bawaslu lainnya. 

Sementara itu, Ketua PPK Kwanyar Muhammad Ismail berkali-kali dikonfirmasi melalui telepon seluler, tetapi ponselnya tidak aktif.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau