Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Aksi Dugaan Perundungan dan Pemukulan Pelajar SMP di Kota Malang, Ini Kata Kepala Sekolah

Kompas.com - 02/03/2024, 16:26 WIB
Nugraha Perdana,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Unggahan video terjadinya aksi dugaan perundungan dan kekerasan terjadap pelajar SMP di Kota Malang, Jawa Timur viral di media sosial.

Dalam rekaman CCTV, terlihat seorang pelajar yang menjadi bulan-bulanan pelajar lainnya. Sementara pelajar lainnya terlihat mengerumuni lokasi tersebut.

Salah satu akun yang mengunggah aksi dugaan perundungan dan kekerasan pelajar SMP tersebut yakni @malangraya_info.

"Aksi per*nd*ngan dan disertai kekerasan yang dilakukan sejumlah pelajar terekam kamera CCTV di kawasan perumahan Janti Barat Blok A, Sukun, Kota Malang pada hari Jumat (1/3/24) sekitar pukul 11:21 WIB," tulisnya.

"Terlihat juga beberapa pelaku yang masih pelajar tersebut melakukan aksinya sambil menghisap rokok," imbuhnya.

Baca juga: Dinkes Kulon Progo Ungkap Peningkatan Gangguan Jiwa di Kalangan Pelajar, Bullying Jadi Salah Satu Penyebab

Lantas, apa yang sebenarnya terjadi?

 

Sempat ditegur warga

Ketua RT setempat, Chandra Seputro membenarkan terjadinya aksi tersebut.

Kejadian yang viral di medsos itu imbuhnya, terjadi di sebuah jalan di Kecamatan Sukun, Kota Malang.

Peristiwa itu terjadi pada Jumat (1/3/2024) sekitar pukul 11.00 WIB atau sebelum shalat Jumat.

"Dari sisi selatan sudah digusar sama tukang ojek online di warung itu, ternyata ke sini. Salah satu warga cek di CCTV ada perkelahian, habis itu mereka kumpul lagi habis pukul-pukul itu, habis berkelahi satu-satu seperti di video itu," kata Chandra, Sabtu (2/3/2024).

Baca juga: Kisah Firmansyah, Anak SD yang Viral Usai Disebut Pindah ke SLB karena Di-bully

Para pelajar sempat ditegur oleh warga sekitar dan penghuni rumah kos di lingkungan tersebut. Namun, mereka berpindah lokasi yang letaknya tidak jauh.

"Ada Bu Satria dan 4-5 anak kos yang keluar, ditegur karena ada suara teriak-teriak, tetapi di CCTV tidak ada suaranya, tahunya ada ramai-ramai," katanya.

Warga tidak mengetahui apa penyebab terjadinya pemukulan tersebut.

Chandra mengatakan, peristiwa seperti ini baru sekali terjadi di lingkungan tersebut.

Dia menyampaikan, warga kemudian menelusuri kejadian tersebut, dan diketahui para pelajar berasal dari salah satu SMP swasta di lingkungan tersebut.

Baca juga: Pelajar SMP di Jember Tewas Usai Ditendang Pelatih Saat Latihan Silat

Pembinaan secara individu

Warga kemudian mendatangi kepala sekolah untuk meminta keterangan apa yang sebenarnya terjadi.

Saat ini persoalan tersebut telah ditangani oleh Polsek Sukun.

"Jadi mereka enggak punya masjid, otomatis jumatan keluar, sedangkan ini perumahan jalan buntu, enggak mungkin kalau enggak ada niat. Kemudian saya langsung datang ke pihak sekolah dan ternyata benar, saya ke sana sudah ditindak (dibina)," katanya.

Baca juga: Menilik Fenomena Bullying Pelajar Indonesia

Sementara itu, Kepala Sekolah SMP yang dimaksud, Kukuh Widartono mengatakan, pihaknya  masih mendalami persoalan yang terjadi.

Kejadian tersebut akan menjadi bahan evaluasi sekolah ke depan.

"Tentunya kami akan melakukan tindakan sesuai dengan ketentuan dari pihak sekolah. Sesuai dengan aturan yang ada di sekolah akan dilakukan pembinaan secara individu kepada korban," katanya.

"Kami juga akan mendatangkan orang tua untuk melakukan mediasi antarpihak dan tentunya akan melakukan pembinaan," jelasnya.

Baca juga: Mengenal Bullying yang Diduga Menjadi Penyebab Siswi di Jaktim Loncat dari Lantai 4 Sekolahan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Sebut Balita di Tulunggagung Meninggal akibat Kekurangan Oksigen, Diduga Dibunuh Sang Ayah

Polisi Sebut Balita di Tulunggagung Meninggal akibat Kekurangan Oksigen, Diduga Dibunuh Sang Ayah

Surabaya
7 Orang di Surabaya Ditangkap karena Terlibat Prostitusi Anak

7 Orang di Surabaya Ditangkap karena Terlibat Prostitusi Anak

Surabaya
Kronologi Balon Udara Meledak di Ponorogo hingga Melukai Empat Orang

Kronologi Balon Udara Meledak di Ponorogo hingga Melukai Empat Orang

Surabaya
Kesaksian Warga Saat Balon Udara Meledak di Ponorogo, Suaranya Terdengar sampai ke Desa Lain

Kesaksian Warga Saat Balon Udara Meledak di Ponorogo, Suaranya Terdengar sampai ke Desa Lain

Surabaya
Tidak Ada Peminat, KPU Pastikan Pilkada Kabupaten Malang Tanpa Calon Independen

Tidak Ada Peminat, KPU Pastikan Pilkada Kabupaten Malang Tanpa Calon Independen

Surabaya
Klaim Punya Modal 144.000 Dukungan, Asrilia-Satrio Daftar Pilkada Surabaya dari Jalur Independen

Klaim Punya Modal 144.000 Dukungan, Asrilia-Satrio Daftar Pilkada Surabaya dari Jalur Independen

Surabaya
Pendaftaran Jalur Independen Dibuka Selama 2 Hari, KPU Situbondo Nyatakan Tidak Ada yang Daftar

Pendaftaran Jalur Independen Dibuka Selama 2 Hari, KPU Situbondo Nyatakan Tidak Ada yang Daftar

Surabaya
4 Calon Jemaah Haji Asal Lamongan Batal Berangkat Hari Ini karena Anemia

4 Calon Jemaah Haji Asal Lamongan Batal Berangkat Hari Ini karena Anemia

Surabaya
Gempa M 4,9 Kembali Guncang Bawean Gresik, Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa M 4,9 Kembali Guncang Bawean Gresik, Belum Ada Laporan Kerusakan

Surabaya
Setelah 1,5 Tahun Terkuak Mahasiswi di Malang Dibunuh dan Dirampok Cucu Pemilik Indekos

Setelah 1,5 Tahun Terkuak Mahasiswi di Malang Dibunuh dan Dirampok Cucu Pemilik Indekos

Surabaya
Komplotan Pencuri Modus Ganjal ATM Ditangkap di Magetan

Komplotan Pencuri Modus Ganjal ATM Ditangkap di Magetan

Surabaya
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Empat Orang Terluka

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Empat Orang Terluka

Surabaya
Makelar Judi 'Online' di Malang Ditangkap Polisi

Makelar Judi "Online" di Malang Ditangkap Polisi

Surabaya
Insiden Balon Udara Meletus di Ponorogo, Dipicu Ledakan Petasan dan 4 Luka-luka

Insiden Balon Udara Meletus di Ponorogo, Dipicu Ledakan Petasan dan 4 Luka-luka

Surabaya
Nasib Miris SD Negeri di Sumenep, Siswa Tiga Kelas Belajar dalam Satu Ruangan

Nasib Miris SD Negeri di Sumenep, Siswa Tiga Kelas Belajar dalam Satu Ruangan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com