Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan 4 Pelaku Aniaya Santri hingga Tewas di Pesantren Kediri

Kompas.com - 28/02/2024, 18:15 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com - Penganiayaan yang menyebabkan tewasnya BBM (14), seorang santri asal Banyuwangi di Pesantren Al Hanifiyah, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, dipicu emosi dan kejengkelan para pelaku.

Para tersangka yakni MN (18), MA (18), AF (16), serta AK (17) merasa geram dengan sikap korban yang dianggapnya tidak kooperatif dan tidak menuruti nasihat.

Pengakuan para pelaku yang kini telah berstatus tersangka dan ditahan polisi Kediri, Jawa Timur, tersebut sebagaimana disampaikan oleh Rini Puspitasari, pengacara dari keempat tersangka tersebut.

“(Pelaku) emosi sesaat. Jawaban (korban) saat ditanya (pelaku) tidak nyambung tidak sinkron, sikapnya melotot. Akhirnya dipukul,” ujar Rini Puspitasari kepada Kompas.com, Rabu (28/2/2024).

Contohnya saat mereka melihat korban tidak melaksanakan ibadah shalat berjamaah, mereka menegurnya dan menasihatinya. Namun korban tidak meresponsnya dengan baik sehingga memicu emosi pelaku.

Masih kata Rini, para pelaku merupakan teman satu kamar di pesantren. Di kamar itu selain mereka, juga ada beberapa santri lainnya.

Sehingga saat mengetahui korban tidak mengikuti kegiatan pondok, mereka kembali mengingatkannya namun korban bergeming.

Sikap korban tersebut akhirnya membuat para pelaku jengkel sehingga terjadilah penganiayaan itu.

“Sebelumnya tidak ada masalah apa-apa. Jadi karena emosi saat (korban) ditanya apa jawabnya apa. Nggak nyambung. Keterangan pelaku seperti itu,” lanjut Rini.

Adapun penganiayaan itu, Rini mengungkapkan, terjadi di lingkungan pesantren dan tanpa menggunakan alat. Pelaku menganiaya korbannya dengan tangan kosong.

“Nggak ada alat. Pakai tangan kosong,” ujarnya.

Kini para tersangka masih ditahan di Mapolres Kediri Kota. Rini mengaku masih menunggu hasil pemeriksaan oleh penyidik.

Jika pemeriksaan itu selesai, berkasnya akan diajukan ke kejaksaan untuk selanjutnya disidangkan di pengadilan.

“Pelaku kan masih anak-anak, jadi pakai peradilan anak. Prosesnya dipercepat tidak seperti umumnya pidana orang dewasa,” kata Rini.

Sebelumnya diberitakan, BBM tewas setelah menjadi korban penganiayaan rekannya di Pesantren Al Hanifiyah Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Jumat (23/2/2024).

Kematiannya sempat dikabarkan akibat terpeleset di kamar mandi namun terbongkar oleh kecurigaan keluarga yang melihat darah di kain kafannya.

Sehingga bergulir ke polisi dan berujung terungkapnya kasus tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek 'Guru Tugas'

Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek "Guru Tugas"

Surabaya
Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Surabaya
Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Surabaya
Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Surabaya
Gantikan Gus Muhdlor, Plt Bupati Sidoarjo Akan Evaluasi Kebijakan

Gantikan Gus Muhdlor, Plt Bupati Sidoarjo Akan Evaluasi Kebijakan

Surabaya
Pria di Bojonegoro Dibacok Teman Wanitanya di Penginapan

Pria di Bojonegoro Dibacok Teman Wanitanya di Penginapan

Surabaya
Ada 8 Kecelakaan KA dan Kendaraan di Daop 9 Jember Selama Januari-Mei 2024

Ada 8 Kecelakaan KA dan Kendaraan di Daop 9 Jember Selama Januari-Mei 2024

Surabaya
Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Surabaya
Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Surabaya
Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Surabaya
Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Surabaya
Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Surabaya
Aturan Baru soal Zonasi PPDB 2024 di Sumenep, Tak Bisa Asal Pindah KK

Aturan Baru soal Zonasi PPDB 2024 di Sumenep, Tak Bisa Asal Pindah KK

Surabaya
Umi Kalsum Rawat Anaknya yang Lumpuh di Rumah yang Nyaris Ambruk

Umi Kalsum Rawat Anaknya yang Lumpuh di Rumah yang Nyaris Ambruk

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com