Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dendam di Balik Bom Bondet Rumah Ketua KPPS Pamekasan, Eksekutor Dibayar Rp 500.000

Kompas.com - 24/02/2024, 14:26 WIB
Pythag Kurniati

Editor

PAMEKASAN, KOMPAS.com- Polisi mengungkap adanya motif dendam di balik teror bom bondet yang menyasar rumah Kusairi (53), Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 06 Desa Nyalabu Daja, Kecamatan Pamekasan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur (Jatim).

Tiga orang telah ditetapkan sebagai tersangka. Salah satunya adalah S sebagai eksekutor bom yang dibayar sebesar Rp 500.000 untuk meledakkan rumah Kusairi.

"Tersangka S diupah Rp 500.000," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jatim, Kombes Totok Suharyanto kepada wartawan, Jumat (23/2/2024).

Baca juga: Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pelemparan Bondet ke Rumah Ketua KPPS di Pamekasan

Adapun dua tersangka lainnya adalah A sebagai otak aksi peledakan rumah, dan AR sebagai pembuat dan penjual bahan peledak jenis bondet.

Tersangka A membeli empat bondet yang dibuat AR dengan harga Rp 150.000.

"Atas peristiwa itu, pemilik rumah mengaku mengalami kerugian materi kurang lebih Rp 10 juta," jelasnya.

Baca juga: Rumah Ketua KPPS di Pamekasan Dibom Bondet Orang Tak Dikenal

Dendam terkait kasus narkoba

Menurut Totok, aksi teror bom di rumah Kusairi tidak terkait dengan proses pemilu, melainkan dendam atas kejadian yang telah lalu.

Tersangka A dendam karena menganggap anak Kusairi mengadukan dirinya hingga ditangkap polisi atas kasus narkoba pada 2019 silam.

"Pelaku dendam kepada anak pelaku karena dianggap menjadi informan polisi dalam kasus narkoba," katanya.

Ketiga tersangka dijerat pasal 1 ayat satu Undang-undang Darurat Nomor 12 Tahun 51 dan atau Pasal 170 KUHP dengan ancaman pidana maksimal 20 tahun penjara.

Baca juga: Soal Motif Pelemparan Bondet di Rumah Ketua KPPS di Pamekasan, Kapolda Jatim: Jangan Berandai-andai

Terjadi dini hari

Diberitakan sebelumnya, terjadi ledakan di rumah Kusairi pada Senin (19/2/2024) sekitar pukul 03.00 WIB.

Ledakan berasal dari bom bondet yang dilemparkan orang tak dikenal.

Karena masih dini hari, Kusairi dan keluarganya masih tertidur sehingga tidak tahu persis kejadian ledakan itu.

"Saya tidak mengerti bagaimana kejadiannya. Saya bangun tidur karena mendengar suara ledakan," kata Kusairi, Selasa.

Setelah mendengar Kusairi bangun dan keluar rumah, namun situasinya gelap karena lampu rumah mati.

Para tetangga Kusairi melihat rumah Kusairi di bagian belakang sudah porak-poranda.

"Saya tahunya dari tetangga jika rumah belakang sudah hancur. Kebetulan lampu padam karena efek ledakan tersebut," imbuhnya.

Bagian rumah yang hancur antara lain atap asbes, kaca, tempat tidur, pagar bambu dan sejumlah peralatan rumah tangga.

Sumber: Kompas.com (Kontributor Pamekasan dan Surabaya, Taufiqurrahman dan Ahmad Faizal)


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usai Nyabu, Sopir Truk Nyaris Tabrak Polisi Saat Dihentikan di Sidoarjo

Usai Nyabu, Sopir Truk Nyaris Tabrak Polisi Saat Dihentikan di Sidoarjo

Surabaya
10.000 Jemaat Ikuti Misa di Katedral Surabaya, Pesan Mewartakan Kebenaran

10.000 Jemaat Ikuti Misa di Katedral Surabaya, Pesan Mewartakan Kebenaran

Surabaya
5 Partai di Magetan Berkoalisi Usung Cabup-Cawabup di Pilkada 2024

5 Partai di Magetan Berkoalisi Usung Cabup-Cawabup di Pilkada 2024

Surabaya
Desa di Sumenep Beri Makan Lansia Tiap Hari, Sebagian Langsung Disuapi

Desa di Sumenep Beri Makan Lansia Tiap Hari, Sebagian Langsung Disuapi

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Gelapkan Barang Pelanggan, 3 Karyawan Perusahaan Ekspedisi di Situbondo Ditangkap

Gelapkan Barang Pelanggan, 3 Karyawan Perusahaan Ekspedisi di Situbondo Ditangkap

Surabaya
Wanita di Ngawi Meninggal Usai Cabut Gigi, Dinkes Periksa Dokter yang Menangani

Wanita di Ngawi Meninggal Usai Cabut Gigi, Dinkes Periksa Dokter yang Menangani

Surabaya
2.651 Jemaah Haji Asal Surabaya Divaksinasi Meningitis

2.651 Jemaah Haji Asal Surabaya Divaksinasi Meningitis

Surabaya
Pengangkut Sampah di Kota Malang Jadi Korban Tabrak Lari

Pengangkut Sampah di Kota Malang Jadi Korban Tabrak Lari

Surabaya
299 Calon Jemaah Haji Asal Situbondo Batal Berangkat Tahun Ini karena Tak Lunasi BPIH

299 Calon Jemaah Haji Asal Situbondo Batal Berangkat Tahun Ini karena Tak Lunasi BPIH

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek 'Guru Tugas'

Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek "Guru Tugas"

Surabaya
Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Surabaya
Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com