Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Beras di Magetan Naik Jadi Rp 16.000 Per Kg, Pemkab Siapkan Operasi Pasar

Kompas.com, 21 Februari 2024, 15:09 WIB
Sukoco,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS.com – Harga beras di Pasar Sayur Kabupaten Magetan, Jawa Timur, merangkak naik sejak seminggu terakhir. Beras kelas premium tercatat seharga Rp 16.000 per kilogram.

Sulasmi, pedagang beras di Pasar Sayur Magetan mengatakan, harga beras medium saat ini naik menjadi Rp 15.000, sementara harga beras premium menjadi Rp 16.000 per kilogram.

“Ada yang Rp 12.000 tapi yang pecah-pecah itu, biasanya untuk campuran pembuatan kerupuk beras. Kalau untuk dimasak medium sudah Rp 15.000,” ujarnya saat ditemui di Pasar Sayur Magetan, Rabu (21/2/2024).

Baca juga: Harga Beras Naik, KPPU Lampung Lacak Pelaku Monopoli Gabah Kering

Pihaknya mendapatkan pasokan beras untuk dijual dari luar kota karena di Magetan belum masuk musim panen.

"Magetan informasinya bulan Maret. Jadi kita mendatangkan dari Jawa Tengah atau sekitar Bojonegoro. Pasokan masih aman dari luar daerah,” imbuhnya.

Baca juga: Terungkap, Beras Mahal dan Langka karena Produsen Sengaja Setop Suplai ke Ritel

Operasi pasar

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Magetan akan melakukan operasi pasar untuk mengantisipasi kenaikan harga beras di masyarakat.

Kepala Dinas Perindag Kabupaten Magetan Sucipto mengatakan, operasi beras murah mulai dilakukan pada Kamis (22/2) di Pasar Barat dan Pasar Kecamatan Kartoharjo.

“Beras cenderung naik maka kami ada operasi pasar untuk menekan inflasi. Besok Kamis sudah ada jadwalnya untuk operasi pasar. Setiap minggu ada 2 kali operasi pasar,” ujarnya ditemui di ruang kerjanya, Rabu.

Sucipto menambahkan, operasi pasar akan dilakukan secara bergilir di 18 pasar di Kabupaten Magetan. Beras SPHP yang disiapkan untuk operasi pasar dijual dengan harga Rp 51.000 per 5 kilogram.

Untuk setiap pasar akan menyediakan 7 ton berasa SPHP melalui operasi pasar beras murah.

"Ini untuk menekan inflasi karena harga di pasaran Rp 15.000 ke atas. Kami jualnya hanya sekitar Rp 10.000 atau Rp 51.000 untuk kemasan 5 kilogram,” imbuhnya.

Kepala Bulog Ponorogo Aan Sugiarto mengatakan, untuk menekan kenaikan harga beras, pihaknya telah memastikan pasokan beras program Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) untuk Kabupaten Magetan dikirimkan seminggu dua kali untuk delapan pasar yang ada di Kabupaten Magetan.

“Untuk pasokan satu truk itu sekitar 9 sampai 10 ton untuk satu pasar, tinggal dibagi berapa pedagang di pasar tersebut. Kita dropping semingu 2 kali,” katanya.

Aan menambahkan, harga beras SPHP yang dikemas dalam karung 5 kilogram itu dijual seharga Rp 10.900 per kilogram atau Rp 51.500 satu pak.

Warga dibatasi hanya boleh membeli satu pak berasa SPHP untuk satu orang.

“Harga beras SPHP yang dikemas dalam pak 5 kilogram dijual seharga Rp 10.900 per kilogram atau Rp 51.500 satu pak,” imbuhnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau