Salin Artikel

Harga Beras di Magetan Naik Jadi Rp 16.000 Per Kg, Pemkab Siapkan Operasi Pasar

MAGETAN, KOMPAS.com – Harga beras di Pasar Sayur Kabupaten Magetan, Jawa Timur, merangkak naik sejak seminggu terakhir. Beras kelas premium tercatat seharga Rp 16.000 per kilogram.

Sulasmi, pedagang beras di Pasar Sayur Magetan mengatakan, harga beras medium saat ini naik menjadi Rp 15.000, sementara harga beras premium menjadi Rp 16.000 per kilogram.

“Ada yang Rp 12.000 tapi yang pecah-pecah itu, biasanya untuk campuran pembuatan kerupuk beras. Kalau untuk dimasak medium sudah Rp 15.000,” ujarnya saat ditemui di Pasar Sayur Magetan, Rabu (21/2/2024).

Pihaknya mendapatkan pasokan beras untuk dijual dari luar kota karena di Magetan belum masuk musim panen.

"Magetan informasinya bulan Maret. Jadi kita mendatangkan dari Jawa Tengah atau sekitar Bojonegoro. Pasokan masih aman dari luar daerah,” imbuhnya.

Operasi pasar

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Magetan akan melakukan operasi pasar untuk mengantisipasi kenaikan harga beras di masyarakat.

Kepala Dinas Perindag Kabupaten Magetan Sucipto mengatakan, operasi beras murah mulai dilakukan pada Kamis (22/2) di Pasar Barat dan Pasar Kecamatan Kartoharjo.

“Beras cenderung naik maka kami ada operasi pasar untuk menekan inflasi. Besok Kamis sudah ada jadwalnya untuk operasi pasar. Setiap minggu ada 2 kali operasi pasar,” ujarnya ditemui di ruang kerjanya, Rabu.

Sucipto menambahkan, operasi pasar akan dilakukan secara bergilir di 18 pasar di Kabupaten Magetan. Beras SPHP yang disiapkan untuk operasi pasar dijual dengan harga Rp 51.000 per 5 kilogram.

Untuk setiap pasar akan menyediakan 7 ton berasa SPHP melalui operasi pasar beras murah.

"Ini untuk menekan inflasi karena harga di pasaran Rp 15.000 ke atas. Kami jualnya hanya sekitar Rp 10.000 atau Rp 51.000 untuk kemasan 5 kilogram,” imbuhnya.

Kepala Bulog Ponorogo Aan Sugiarto mengatakan, untuk menekan kenaikan harga beras, pihaknya telah memastikan pasokan beras program Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) untuk Kabupaten Magetan dikirimkan seminggu dua kali untuk delapan pasar yang ada di Kabupaten Magetan.

“Untuk pasokan satu truk itu sekitar 9 sampai 10 ton untuk satu pasar, tinggal dibagi berapa pedagang di pasar tersebut. Kita dropping semingu 2 kali,” katanya.

Aan menambahkan, harga beras SPHP yang dikemas dalam karung 5 kilogram itu dijual seharga Rp 10.900 per kilogram atau Rp 51.500 satu pak.

Warga dibatasi hanya boleh membeli satu pak berasa SPHP untuk satu orang.

“Harga beras SPHP yang dikemas dalam pak 5 kilogram dijual seharga Rp 10.900 per kilogram atau Rp 51.500 satu pak,” imbuhnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/02/21/150931578/harga-beras-di-magetan-naik-jadi-rp-16000-per-kg-pemkab-siapkan-operasi

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com