Sementara itu Pimpinan Cabang Perum Bulog Madiun, Rizal P Sukmadijaya mengatakan stok beras di gudangnya mencapai 4.200 ton.
“Stok tersebut mencukupi kebutuhan warga mendekati hari raya (lebaran). Jadi masyarakat tidak perlu panic buying. Bantu kami bila ada pembelian dalam jumlah tidak wajar,” kata Rizal.
Rizal menyatakan tidak ada kelangkaan beras SPHP di pasar-pasar tradisional di Kota Madiun.
Saat ini pedagang enggan memajang beras SPHP lantaran takut diborong oknum tertentu.
Baca juga: Harga Beras Meroket, Pemerintah DIY Sebut Permintaan Tinggi untuk Bansos
Bahkan setiap minggu Bulog mengklaim memberikan dua ton beras SPHP di 40-an outlet di Kota Madiun.
“Kami sudah lakukan sidak dengan Dinas Perdagangan. Itu tidak ada kelangkaan sebenarnya stok beras tersedia."
"Hanya mereka tidak mendisplay. Kenapa? Kalau didisplay akan terjadi pembelian jumlah yang besar. Mereka menjualnya sedikit-sedikit,” kata Rizal.
Untuk pengawasan penjualan beras SPHP, Rizal mengatakan penjualan beras berbasis NIK. Kalau sudah terinput maka warga tidak bisa membeli di outlet lain.
Tak hanya itu, saat ini sementara dikembangkan aplikasi yang nantinya akan diserahkan ke pedagang untuk mencegah terjadinya pemborongan beras oleh oknum warga.
Dengan aplikasi itu akan dipastikan beras SPHP dijual kepada konsumen akhir, bukan pedagang.
Diberitakan sebelumnya, harga beras eceran di pasaran di Kota Madiun, Jawa Timur tembus Rp 19.000 per kilogram. Pedagang mengaku, harga beras meningkat sejak awal Februari 2024.
Beberapa pedagang beras yang ditemui Kompas.com di Pasar Besar Kota Madiun, Senin (12/2/2024) mengaku terpaksa menaikkan harga lantaran harga dari distributor beras naik.
Tak hanya itu, pedagang menyebutkan stok beras cadangan milik disitributor menipis sehingga jatah penjualan mereka pun sedikit.
Baca juga: Marak Bansos Jelang Pemilu Picu Kenaikan Harga Beras di Semarang
Pantauan Kompas.com di pasar di Kota Madiun, kenaikan harga beras rata-rata mencapai Rp 2.000 per kilogram.
Harga beras yang sebelumnya Rp 14.000 per kilogram naik menjadi Rp 16.000 per kilogram. Sedangkan harga beras yang sebelumnya Rp 16.000 naik menjadi Rp 19.000.
Khusus untuk beras jenis pandan wangi naik dari Rp 17.000 menjadi Rp 19.000.
“Beras paling murah saat ini adalah jenis C64 dengan harga Rp 16.000 per kilogram. Sebelumnya beras itu harganya Rp 14.000 per kilogram,” kata Hari Setyowati, pedagang sembako di Pasar Besar Kota Madiun, Senin (12/1/2024).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.