Salin Artikel

WNA Perancis Mengaku Nyaris Dilecehkan di Bromo, Ini Penjelasan Kades

Dalam akun media sosialnya, cewek tersebut mengaku sebagai seorang WNA yang suka nebeng atau melakukan aksi wisata dengan gratis tanpa mengeluarkan uang sepeser pun.

Saat kemping di Bromo, ia dibantu seorang pemuda lokal desa setempat. Cewek tersebut mengaku nyaris mendapatkan pelecehan seksual sehingga lari ke pemukiman desa dan ditolong warga.

Kepala Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Sunaryono membenarkan kejadian tersebut.

Peristiwa terjadi di sebuah bukit di kawasan Seruni Point, dan terjadi sekitar sebulan yang lalu.

"Iya benar, kejadiannya di sekitar kawasan Seruni Point sekitar sebulan yang lalu. Tapi kok ini viral di media sosial, padahal masalah sudah selesai saat dimediasi," kata Sunaryono saat dihubungi Kompas.com, Selasa (13/2/2024).

Sunaryono menyayangkan sikap WNA tersebut yang mengunggah peristiwa yang dialaminya ke media sosial karena kejadian tersebut sudah dimediasi dan berakhir damai. Sepakat tidak menuntut lebih jauh.

Pada saat kejadian, pihaknya langsung mengamankan cewek WNA itu dan memanggil pemuda tersebut ke balai desa dan langsung melakukan mediasi antara kedua pihak.

Dalam mediasi tersebut keduanya sepakat berdamai, bahkan wisatawan WNA sudah memaafkan sedangkan pemuda yang bersangkutan juga berjanji tidak akan mengulangi lagi.

"Dalam mediasi tersebut penerjemah yang menguasai bahasa Perancis juga dihadirkan untuk melancarkan mediasi," ujar Sunaryono.

Setelah mediasi tersebut, WNA itu kemudian meninggalkan Bromo dan pemuda kembali ke rumahnya.

Situasi berjalan normal hingga kemudian Sunaryono dikagetkan dengan viralnya pengakuan WNA tersebut di media sosial saat ini.

Atas kejadian tersebut Sunaryono meminta warga Sesa Ngadisari untuk berhati-hati dan menjauhi perbuatan yang melanggar hukum serta perbuatan negatif lainnya.

Pemuda yang berselisih dengan WNA cewek tersebut merupakan warga Desa Ngadisari. Ia masih lajang dan berusia 24 tahun.

Sebagai kepala desa, pihaknya tidak mungkin bisa mengontrol satu-satu warganya, baik aktivitas sehari-hari, pergaulan, maupun aktivitasnya di media sosial.

Hanya saja dia berpesan agar selalu ramah dan memberikan yang terbaik kepada wisatawan di Bromo.

"Kami meminta agar warga lokal berhati-hati dan waspada jika ada wisatawan asing, sebab bisa saja wisatawan asing tersebut tidak hanya bertujuan untuk berwisata, bisa saja yang bersangkutan melakukan aksi intelijen atau tujuan lainnya," ujar Sunaryono.

Untuk wisatawan asing, lanjut Sunaryono, seharusnya juga berhati-hati kepada orang yang tidak dikenal.

"Sekali lagi kami tegaskan bahwa masalah itu sudah clear dan langsung dimediasi saat itu juga. Tapi ini kok masih berlanjut? Kok si bule tersebut masih mengunggah peristiwa itu di media sosialnya sehingga menjadi viral," pungkas Sunaryono. 

https://surabaya.kompas.com/read/2024/02/13/112806078/wna-perancis-mengaku-nyaris-dilecehkan-di-bromo-ini-penjelasan-kades

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke