KOMPAS.com - Pelaku perampokan sekaligus pelecehan seksual kepada seorang perempuan paruh baya di Surabaya ditangkap. Meski demikian, polisi masih melakukan proses penyelidikan lebih lanjut.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukmono mengatakan, berdasarkan penyelidikan, pelaku perampokan toko kelontong di Jalan Simo Jawar, Sukomanunggal, diduga beraksi sendirian.
Aparat kepolisian memperkirakan, pelaku masuk melalui halaman kosong di samping rumah sekaligus toko milik TYC (55). Kemudian, pria itu melewati celah kawat berduri.
Baca juga: Pelecehan Perempuan di Magelang, Korban Dipepet Pengendara Motor
"Terduga pelaku satu orang, dia lewat halaman samping, naik lewat jendela," kata Hendro, ketika ditemui di Mapolrestabes Surabaya, Kamis (25/1/2024).
"Masuknya (ke rumah) ada space kawat, kan atasnya (tembok ada) kawat berduri, itu ada yang menganga, dia (pelaku) masuk ke situ," tambahnya.
Sementara itu, Kanit Jatanras Polrestabes Surabaya, Iptu Bobby Wirawan Elsam mengatakan, pelaku kejahatan tersebut sudah ditangkap di Sidoarjo, Selasa (23/1/2024) malam.
Akan tetapi, Bobby tak menjelaskan secara detail terkait identitas pelaku serta kronologi perampokan sekaligus pelecehan seksual yang terjadi pada Rabu (17/1/2024) dini hari tersebut.
"Benar (pelaku perampokan ditangkap) di Sidoarjo," kata Bobby.
Diberitakan sebelumnya, perempuan berinisial TYC (55), warga Jalan Simo Jawar, Sukomanunggal, mengatakan, peristiwa itu terjadi saat dia menjaga toko kelontongnya sekitar pukul 01.00 WIB.
Baca juga: Pengasuh Ponpes di Malang Divonis 15 Tahun Penjara akibat Lakukan Pelecehan Seksual pada 6 Santrinya
"Rumah saya berdekatan sama pabrik yang sudah lama kosong, saat kejadian lampu dimatikan," kata TYC, kepada wartawan di Mapolrestabes Surabaya.
Kemudian, pelaku perampokan tersebut mengikat kedua tangan korban menggunakan tali rafia. Selain itu, TYC mengaku dicekik dan diikat di bagian lehernya, hingga kesulitan bernapas.
Tak hanya itu, TYC sempat mendapatkan ancaman agar tidak berteriak meminta pertolongan. Tetapi korban yang tetap berusaha melawan sudah tidak berdaya.
Pelaku kemudian meminta diberitahu tempat menyimpanan barang berharga yang ada di rumah tersebut. Akan tetapi, korban sama sekali tidak merespon permintaan itu.
Baca juga: Aksi Heroik Korban Pelecehan Payudara di Demak, Jatuh Bangun Kejar Pelaku di Jalan Raya
"Pelakunya nemuin sendiri (handphone) smartphone sama Nokia, terus ambil uang Rp 250 ribu di dompet, sama ATM. Ambil dua (bungkus) rokok sama kricikan (uang koin) juga," ujarnya.
TYC merasa peristiwa perampokan yang dialaminya tersebut berlangsung cukup lama. Bahkan, dia sempat mendapatkan pelecehan seksual ketika pelaku masih berada di rumahnya.
"Ini tangan saya bekas ngelawan dan ditali akhirnya bengkak, terus muka saya juga lebam, ini mata saya merah dipukul sama pelaku," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.