Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Perempuan Menangis Diduga Dianiaya di Dalam Avanza di Probolinggo, Polisi: Diselesaikan Kekeluargaan

Kompas.com, 31 Januari 2024, 08:02 WIB
Pythag Kurniati

Editor

PROBOLINGGO, KOMPAS.com- Sebuah video yang memperlihatkan dugaan penganiayaan terhadap seorang wanita di dalam sebuah mobil Avanza di Probolinggo, Jawa Timur, viral di media sosial.

Dalam video 16 detik, tampak seorang wanita menangis dan meminta tolong dengan posisi duduk di mobil bagian depan.

Mengetahui ada pengendara lain yang menepi dan merekam, pengemudi mobil kemudian pergi.

"Tunggu, tunggu, jangan lari. Ini ada kasus penganiayaan, ini pelat nomornya," kata perekam video.

Baca juga: Fenomena Hujan Aneh Terjadi di Probolinggo, Hanya Seluas 3 Meter dan Berbentuk Lingkaran

Penjelasan polisi

Kasi Humas Polres Probolinggo Iptu Vita membenarkan adanya dugaan penganiayaan di wilayah Probolinggo.

"Memang benar kejadian video seorang perempuan yang menangis minta tolong di dalam mobil itu, wilayah hukum Polres Probolinggo. Kejadiannya Senin (29/1/2024)," kata dia, Selasa (30/1/2024), seperti dilansir dari Surya.

Menurutnya setelah video tersebut beredar, personel Polres Probolinggo dan Polsek Kraksaan langsung menindaklanjutinya.

Baca juga: Pengendara Motor di Probolinggo Tewas Ditabrak Truk yang Ugal-ugalan

Mobil yang ditumpangi wanita tersebut sempat kabur ke arah timur Jalur Pantura. Kendaraan juga sempat tancap gas saat polisi berusaha menghentikannya.

Petugas kemudian berhasil meminta pengemudi keluar saat mobil Avanza tersebut terjebak di lampu merah.

"Kami sudah menginterogasinya," kata dia.

Baca juga: Langgar Zona Tangkapan Ikan di Perairan Situbondo, Nelayan Probolinggo Ditangkap

Diselesaikan kekeluargaan

Kasatreskrim Polsek Kraksaan Iptu Djuwantoro Setyowadi mengatakan, kasus tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan setelah polisi menghadirkan keluarga dua belah pihak.

"Di tubuh perempuan memang kami dapati ada lebam-lebam namun sudah diselesaikan secara kekeluargaan," kata Djuwantoro.

Berdasarkan pemeriksaan sopir Avanza merupakan pria asal Probolinggo berinisial YI.

Sedangkan wanita yang diduga dianiaya adalah JA yang juga merupakan warga Probolinggo.

"Berdasarkan hasil interogasi, keduanya memiliki hubungan," kata dia.

Baca juga: Pengendara Motor di Probolinggo Tewas Ditabrak Truk yang Ugal-ugalan

YI diduga kesal karena JA tak pernah merespons panggilan teleponnya dan mengira JA menjalin hubungan dengan pria lain.

"Dari situlah kemudian terjadi cekcok di dalam mobil di wilayah Kecamatan Panjarakan. Ketahuan warga dan tancap gas, kemudian kami amankan di wilayah Kecamatan Kraksaan," tutur dia.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Dugaan Penganiayaan Wanita di Probolinggo Selesai Secara Kekeluargaan, Penyebabnya Karena Curiga


Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Surabaya
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
Surabaya
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Surabaya
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Surabaya
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Surabaya
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Surabaya
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Surabaya
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Surabaya
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
Surabaya
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Surabaya
33 Lembaga Zakat Jatim Kirim 103 Ton Bantuan ke Bencana Sumatera
33 Lembaga Zakat Jatim Kirim 103 Ton Bantuan ke Bencana Sumatera
Surabaya
Ditanya Maraknya Tambang Ilegal di Bangkalan, Khofifah Enggan Komentar
Ditanya Maraknya Tambang Ilegal di Bangkalan, Khofifah Enggan Komentar
Surabaya
Dua Atlet Nasional yang Menapaki Jalan Baru Lewat Pendidikan di Surabaya
Dua Atlet Nasional yang Menapaki Jalan Baru Lewat Pendidikan di Surabaya
Surabaya
Perjuangan Desi, Jualan Lumut Sambil Momong Anak demi Kebutuhan Keluarga
Perjuangan Desi, Jualan Lumut Sambil Momong Anak demi Kebutuhan Keluarga
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau