“Disinyalir sudah ditata ulang. Ada usaha untuk menata kembali yang mungkin (penataannya) juga sudah beratus tahun lalu,” kata Eko.
Penemuan itu sendiri merupakan penemuan penting dan cukup menarik. Salah satu nilai pentingnya adalah temuan artefak pertama di Kediri yang lengkap dengan enkripsinya.
Eko mengatakan, sejauh ini memang ada temuan artefak tugu lain di luar Kediri. Yakni di wilayah Tulungagung dan wilayah Blitar dengan tipikal yang sama. Namun yang membedakan di antaranya adalah penempatan aksaranya.
Pada artefak diduga tugu di Kediri, aksara tersebut berbunyi angka 1123. Yang diduga sebagai petunjuk tahun saka. Dan jika dikonversikan ke tahun masehi berarti tahun 1201 masehi.
“Dari saka ke Masehi kita tambah 78 maka muncul 1201,” ujar Eko yang berlatarbelakang arkeolog ini.
Baca juga: Museum Nasional Kebakaran, Pengelola Prioritaskan Selamatkan Artefak Berharga dan Benda Bersejarah
Pada tahun itu, Eko menjelaskan, jika merujuk pada kronologi raja Jawa, merupakan era Kerajaan Kediri dengan pucuk pemerintahan dipimpin Raja Kertajaya.
Seorang raja Kediri terakhir setelah dikalahkan oleh Ken Arok pada 1222 masehi. Itu berarti artefak tugu tersebut mempunyai masa 21 tahun sebelum Kediri runtuh.
“Jadi saat Kerajaan Kediri masih sattle,” pungkasnya.
Kini artefak tersebut masih menjadi bahan pengkajian mendalam oleh para arkeolog dan sejarawan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.