Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taman Nasional Baluran Ditutup Sementara untuk Kunjungan Wisata, Ini Alasannya

Kompas.com - 10/01/2024, 10:13 WIB
Ridho Abdullah Akbar,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SITUBONDO, KOMPAS.com - Taman Nasional Baluran akan ditutup sementara untuk kunjungan wisata sejak 15 Januari 2024 sampai 15 Februari 2024. Langkah tersebut bertujuan untuk pemulihan dan perbaikan kelestarian alam.

Kepala Taman Nasional Baluran Johan Setiawan menyatakan, penutupan dilakukan demi mempertimbangkan pemulihan alam serta beberapa kerusakan sarana dan prasarana jalan.

"Penutupan dengan mempertimbangkan recovery sambil melakukan pembenahan pasca-libur nataru kemarin," kata Johan Setiawan pada Rabu (10/1/2024).

Baca juga: Kunjungan Wisata ke Taman Nasional Baluran Naik Selama Nataru

Ada dua titik jalan di Taman Nasional Baluran yang mengalami kerusakan.

Jalan aspal yang biasa dilewati rusak dan jembatan aspalnya putus. Sehingga pengelola akan melakukan pengaspalan dan penyemenan.

"Dua titik jalan yang membelah itu kami akan perbaiki," ucapnya.

Baca juga: Peduli Kelestarian, Warga Lepas Liarkan Elang Jawa Peliharaan di Savana Bekol TN Baluran

Dia juga menyampaikan bahwa tidak hanya jalan yang menjadi fokus perbaikan.

Namun akan dibangun pula papan dan bangunan informasi sehingga pengunjung yang datang bisa langsung datang menonton video peta wilayah.

"Jadi ke depan kami bangun papan interpretasi dan bangunan petunjuk, sehingga pengunjung datang langsung diarahkan masuk dan menonton arahan seperti menonton bioskop, hal itu karena kami belum mewajibkan pengunjung pakai guide," katanya.

Selain perbaikan sarana dan prasarana, Taman Nasional Baluran juga bersiap menyambut cuaca ekstrem dalam satu bulan kedepan. Banyak pohon di pinggir jalan yang keropos dan sudah diidentifikasi.

"Tahun kemarin ada mobil kami yang tertimpa pohon akibat angin kencang dan hujan lebat beruntung tidak ada korban, kami telah melakukan identifikasi pohon yang keropos dan akan melakukan penebangan sebagian demi tidak adanya korban," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek 'Guru Tugas'

Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek "Guru Tugas"

Surabaya
Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Surabaya
Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Surabaya
Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Surabaya
Gantikan Gus Muhdlor, Plt Bupati Sidoarjo Akan Evaluasi Kebijakan

Gantikan Gus Muhdlor, Plt Bupati Sidoarjo Akan Evaluasi Kebijakan

Surabaya
Pria di Bojonegoro Dibacok Teman Wanitanya di Penginapan

Pria di Bojonegoro Dibacok Teman Wanitanya di Penginapan

Surabaya
Ada 8 Kecelakaan KA dan Kendaraan di Daop 9 Jember Selama Januari-Mei 2024

Ada 8 Kecelakaan KA dan Kendaraan di Daop 9 Jember Selama Januari-Mei 2024

Surabaya
Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Surabaya
Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Surabaya
Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Surabaya
Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Surabaya
Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Surabaya
Aturan Baru soal Zonasi PPDB 2024 di Sumenep, Tak Bisa Asal Pindah KK

Aturan Baru soal Zonasi PPDB 2024 di Sumenep, Tak Bisa Asal Pindah KK

Surabaya
Umi Kalsum Rawat Anaknya yang Lumpuh di Rumah yang Nyaris Ambruk

Umi Kalsum Rawat Anaknya yang Lumpuh di Rumah yang Nyaris Ambruk

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com