Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komplotan Pengedar Pupuk Subsidi Palsu di Ngawi Diringkus

Kompas.com - 13/12/2023, 11:25 WIB
Sukoco,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

NGAWI, KOMPAS.com- Kepolisian Resor (Polres) Ngawi, Jawa Timur menangkap empat orang yang merupakan komplotan pengedar pupuk palsu.

Kasat Reskrim Polres Ngawi AKP Joshua Peter Krisnawan mengungkapkan, para pelaku ditangkap saat sedang mengemas barang dagangan mereka di sebuah rumah kontrakan di Desa Rejuno Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi.

Baca juga: Pelaku Korupsi Pupuk Bersubsidi di Jombang Divonis Penjara 1 Tahun 3 Bulan

"Kita amankan empat orang komplotan yang diduga mengemas pupuk palsu jenis Phonska di lokasi rumah yang mereka kontrak untuk kegiatan pengemasan. Kita amankan Senin (4/12/2023)," kata Peter saat ditemui di Mapolres Ngawi, Rabu (13/12/2023).

Peter mengungkapkan mereka adalah Jayadi (36), Ahmad Solihin (27), Jupri (34), dan Rudi Santoso (24). Keempatnya adalah warga Bojonegoro. Salah satunya berperan sebagai ketua komplotan.

Baca juga: Mensos Tri Risma Salurkan Bantuan untuk Balita Hidrosefalus di Ngawi

Penangkapan tersebut berawal dari kecurigaan petugas patroli yang memergoki adanya kegiatan bongkar muat pupuk di rumah kontrakan yang disewa oleh para pelaku 10 hari terakhir.

"Saat diamankan keempatnya sedang mengemas, ada yang menjahit dan ada juga yang mengganti wadah, kemudian ada yang menyalurkan pada petani," kata dia.

Baca juga: Tak Hanya di Banyumas, Pupuk Palsu Berbahan Kapur Juga Diedarkan ke Wilayah Lain

Komplotan tersebut bisa meraup keuntungan Rp 85.000 per sak.

"Modus mereka mengganti sak pupuk nonsubsidi yang harganya lebih murah menjadi pupuk subsidi, sehingga mereka memiliki keuntungan lebih," ucapnya.

Dari rumah yang dijadikan tempat mengoplos pupuk, polisi mengamankan barang bukti 45 sak pupuk palsu dengan ukuran 50 kg atau total 2,7 ton.

Kemudian 130 sak pupuk nonsubsidi merek Padi Kencana ukuran 50 kg dengan total berat 6,5 ton, satu unit mobil pikap, 140 buah sak bekas pupuk nonsubsidi dan 60 buah sak berlabel Phonska serta satu unit mesin jahit tangan.

"Dari pengakuan mereka, peredaran pupuk subsidi palsu tersebut masih berada di kawasan sekitar Bojonegoro dan Ngawi sekitar 400 sak. Dari pengakuan mereka  baru pertama kali, kita masih melakukan pendalaman terkait hal tersebut," kata dia.

Baca juga: Pelaku Korupsi Pupuk Bersubsidi di Jombang Divonis Penjara 1 Tahun 3 Bulan

Mereka dijerat Undang-Undang Perlindungan Konsumen.

"Kita terapkan Pasal 9 ayat 1 huruf c dan d junto pasal 62 ayat 1 UU RI Nomor 8 Tahun 1999. Ancaman hukuman maksimal 5 tahun," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

30 Persen Calon Jemaah Haji asal Kota Malang merupakan Lansia

30 Persen Calon Jemaah Haji asal Kota Malang merupakan Lansia

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Alasan Polisi Hentikan Penyidikan Kasus Kecelakaan Moge di Probolinggo

Alasan Polisi Hentikan Penyidikan Kasus Kecelakaan Moge di Probolinggo

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Cerita Relawan Tagana Sahrul Mustofa, Mengabdi untuk Kemanusiaan Jadi Panggilan Jiwa

Cerita Relawan Tagana Sahrul Mustofa, Mengabdi untuk Kemanusiaan Jadi Panggilan Jiwa

Surabaya
Usai Nyabu, Sopir Truk Nyaris Tabrak Polisi Saat Dihentikan di Sidoarjo

Usai Nyabu, Sopir Truk Nyaris Tabrak Polisi Saat Dihentikan di Sidoarjo

Surabaya
10.000 Jemaat Ikuti Misa di Katedral Surabaya, Pesan Mewartakan Kebenaran

10.000 Jemaat Ikuti Misa di Katedral Surabaya, Pesan Mewartakan Kebenaran

Surabaya
5 Partai di Magetan Berkoalisi Usung Cabup-Cawabup di Pilkada 2024

5 Partai di Magetan Berkoalisi Usung Cabup-Cawabup di Pilkada 2024

Surabaya
Desa di Sumenep Beri Makan Lansia Tiap Hari, Sebagian Langsung Disuapi

Desa di Sumenep Beri Makan Lansia Tiap Hari, Sebagian Langsung Disuapi

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Gelapkan Barang Pelanggan, 3 Karyawan Perusahaan Ekspedisi di Situbondo Ditangkap

Gelapkan Barang Pelanggan, 3 Karyawan Perusahaan Ekspedisi di Situbondo Ditangkap

Surabaya
Wanita di Ngawi Meninggal Usai Cabut Gigi, Dinkes Periksa Dokter yang Menangani

Wanita di Ngawi Meninggal Usai Cabut Gigi, Dinkes Periksa Dokter yang Menangani

Surabaya
2.651 Jemaah Haji Asal Surabaya Divaksinasi Meningitis

2.651 Jemaah Haji Asal Surabaya Divaksinasi Meningitis

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com