Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak-anak Surabaya Adang Truk demi Seberangi Suramadu Kembali Marak

Kompas.com - 11/12/2023, 19:50 WIB
Taufiqurrahman,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANGKALAN, KOMPAS.com – Selama sepekan terakhir, pengendara di jalan akses jembatan Suramadu, tepatnya di Desa Tunjung, Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, diresahkan dengan aksi pengadangan kendaraan bak terbuka seperti truk dan pikap yang dilakukan belasan remaja.

Aksi itu direkam warga kemudian disebarkan melalui berbagai plarform media sosial.

Mustofa, warga Desa Tunjung mengatakan, aksi pengadangan oleh anak-anak itu sangat membahayakan pengendara. Pasalnya, mobil dalam kecepatan tinggi tiba-tiba diadang oleh belasan anak-anak.

Baca juga: Dikejar Massa, Pelaku Jambret di Surabaya Sembunyi di Saluran Air

“Kadang ada mobil yang berhenti, kadang ada yang memaksa menerobos. Bahkan ada mobil yang menghindari mereka dengan cara banting kanan atau ke kiri,” ujar Mustofa, Senin (11/12/2023).

Aksi pengadangan itu dilakukan anak-anak pada pagi hari sampai sore hari. Mereka semuanya berasal dari Surabaya. Biasanya, mereka bergerombol sampai puluhan orang.

Kepala Bidang Ketenteraman dan Ketertiban Umum (Trantibum) Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bangkalan Mohammad Nakib menuturkan, pihaknya sering melakukan razia remaja yang mengada kendaraan di daerah Tunung.

Menurut Nakib, anak-anak itu berasal dari Surabaya yang bermain ke Sungai Tunjung di Kecamatan Burneh, Bangkalan.

"Sering kami razia tapi mereka tetap kembali lagi. Terutama di hari Sabtu dan Minggu. Pulangnya mereka menghadang truk atau pikap untuk pulang," jelasnya.

Nakib mengatakan akan memperketat razia di lokasi tersebut. Bagi yang tertangkap, akan dibawa ke kantor Satpol PP untuk didata dan dibina serta diserahkan kepada orangtuanya.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Sektor Burneh Iptu Edi Cahyono saat dikonfirmasi menjelaskan, penertiban anak-anak yang bermain di Sungai Tunjung itu sudah berlangsung sekitar setahun.

Namun, 2 bulan terakhir marak kembali. Bahkan tidak hanya anak-anak, orang dewasa juga ikut mengadang truk.

“Kalau hari Sabtu dan Minggu, jumlah mereka yang datang ke Sungai Tunjung Burneh jumlahnya ratusan. Sudah kami sweeping di jalan, tapi ada saja yang lolos,” terang Edi Cahyono melalui telepon seluler.

Lolosnya mereka menyeberang Suramadu sampai ke Desa Tunjung karena kucing-kucingan. Hari Sabtu kemarin, puluhan anak-anak sembunyi di salah satu SD.

“Saya dan kades Tunjung sudah memasang plang tanda larangan mandi di lokasi, akan tetapi tidak ada yang mengindahkan,” ungkapnya.

Baca juga: Pria di Surabaya Ditangkap Usai Lecehkan 6 Siswi SD dan SMP

Edi menawarkan solusi agar Desa Tunjung memungut retribusi sebagai tambahan pemasukan kas desa. Dengan retribusi itu, dimungkinkan anak-anak dari Surabaya itu akan berpikir ulang untuk mandi di Sungai Tunjung.

“Kalau ada retribusi karcis, mungkin mereka akan berpikir untuk nyeberang ke Madura. Selain itu, desa dapat tambahan pemasukan kas desa,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengosongan 43 Unit Rusunawa di Surabaya Memanas, Satu Anak Terluka

Pengosongan 43 Unit Rusunawa di Surabaya Memanas, Satu Anak Terluka

Surabaya
Viral Penerima Beasiswa KIP Hedon, Mahasiswi Unej: Itu Ulah Oknum, Kami Dirugikan

Viral Penerima Beasiswa KIP Hedon, Mahasiswi Unej: Itu Ulah Oknum, Kami Dirugikan

Surabaya
3.228 Kasus TBC Ditemukan di Surabaya usai Periksa Kelompok Rentan

3.228 Kasus TBC Ditemukan di Surabaya usai Periksa Kelompok Rentan

Surabaya
Nelayan Bangkalan Tangkap Buaya Sepanjang 3 Meter

Nelayan Bangkalan Tangkap Buaya Sepanjang 3 Meter

Surabaya
Remaja Korban Ledakan Balon Udara di Ponorogo Meninggal dalam Perawatan

Remaja Korban Ledakan Balon Udara di Ponorogo Meninggal dalam Perawatan

Surabaya
Diah Pun Tak Pernah Pulang...

Diah Pun Tak Pernah Pulang...

Surabaya
'Flushing' 2 Bendungan di Blitar, Warga Diimbau Jauhi Sungai Brantas

"Flushing" 2 Bendungan di Blitar, Warga Diimbau Jauhi Sungai Brantas

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Di Stasiun Paron Ngawi, Sang Kakak Menunggu Diah yang Ternyata Telah Terbunuh..

Di Stasiun Paron Ngawi, Sang Kakak Menunggu Diah yang Ternyata Telah Terbunuh..

Surabaya
Mantan Bupati dan Anggota DPRD Jatim Ikuti Penjaringan Calon Bupati Blitar dari PDI-P

Mantan Bupati dan Anggota DPRD Jatim Ikuti Penjaringan Calon Bupati Blitar dari PDI-P

Surabaya
Pantai Ngantep di Malang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Pantai Ngantep di Malang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Surabaya
Polisi Tangkap Warga Madura yang Curi Kabel Milik PT Telkom di Jember

Polisi Tangkap Warga Madura yang Curi Kabel Milik PT Telkom di Jember

Surabaya
Pendaftaran Pilkada 2024 Jalur Independen di Kota Batu Sepi Peminat

Pendaftaran Pilkada 2024 Jalur Independen di Kota Batu Sepi Peminat

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com