Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Truk Muatan Metanol Terbakar di Tol Jombang-Mojokerto

Kompas.com, 8 Desember 2023, 05:19 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Diduga mengalami pecah ban, sebuah kendaraan terbakar di jalan Tol Jombang - Mojokerto, Kamis (7/12/2023) malam.

Peristiwa mobil terbakar di jalan tol Trans Java tersebut banyak tersebar lewat beberapa potongan video amatir yang beredar melalui media sosial dan WhatsApp.

Baca juga: Cak Imin Targetkan Menang di Jombang, Mojokerto, dan Nganjuk

Dari potongan video, api tampak membumbung tinggi di sebuah ruas jalan.   

Beberapa video tampak diambil dari area persawahan, di dekat jalan tol. Kemudian, ada satu video yang diambil dari ruas jalan tol.

Kepala Departemen Layanan Lalu Lintas Astra Tol Jomo (Jombang - Mojokerto), Zanuar Firmanto mengungkapkan, peristiwa tersebut terjadi di KM 673+000 B jalan tol Jombang - Mojokerto.

“Kejadiannya pukul 20.52 WIB, Kilometer 673+000 B (IC Bandar),” kata Zanuar, saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis malam.

Baca juga: [KLARIFIKASI] Video Kebakaran di Mesir Diklaim Terjadi di Palestina

Dia menuturkan, pada pukul 22.00 WIB, api yang membakar mobil di ruas jalan tol tersebut berhasil dipadamkan petugas.

Zanuar menyatakan, tidak ada korban jiwa akibat peristiwa itu. Adapun selama proses pemadaman, pembasahan hingga evakuasi kendaraan, pihaknya memberlakukan sistem buka tutup.

“Tidak ada korban jiwa, kondisi driver selamat. Jalur sementara buka tutup dan selama proses pemadaman dipastikan aman,” ujar dia.

Kanit 3 PJR Ditlantas Polda Jatim, AKP Imam SR mengungkapkan, kendaraan yang terbakar tersebut dikemudikan oleh Dedy Agustiawan (36), warga Dusun Canggu, Desa Balongsono, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Kendaraan dengan nomor polisi B 9298 JIN tersebut sedang memuat Metanol sebanyak 24.000 liter, dari arah Surabaya menuju Semarang.

“Kendaraan truk tangki muatan Metanol sekitar 24.000 liter yang dikemudikan saudara Dedy Agus Setiawan, melaju dari Surabaya menuju Semarang Jateng di lajur lambat. Setiba di lokasi, kendaraan mengalami pecah ban belakang gandengan sebelah kanan,” ungkap Imam.

Baca juga: Seorang Pelajar Perempuan di Trenggalek Tewas dalam Kecelakaan Motor Vs Truk Box

Saat melaju di jalur B tersebut, jelas dia, roda truk mengalami pecah ban dan memicu percikan api. Percikan api tersebut menjadi pemicu terjadinya kebakaran.

“Diduga truk tangki Nopol  B 9298 JIN mengalami pecah ban belakang gandengan sebelah kanan, sehingga mengeluarkan percikan api dan menyambar membakar tangki,” ujar Imam.

Imam mengungkapkan, pengemudi berhasil selamat dan dipastikan tidak ada korban jiwa, maupun korban yang terluka.

“Tidak ada korban luka berat, luka ringan, maupun korban meninggal. Untuk kerugian material masih diperhitungkan,” ungkap dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau