Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Tahun Tak Ada Kabar, Fitriani Ternyata Dibunuh Suami, Jasad Dicor di Kamar

Kompas.com, 25 November 2023, 06:40 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Teka-teki penemuan kerangka manusia di sebuah rumah di Desa Bacem, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, akhirnya terungkap.

Kerangka tersebut ternyata adalah Fitriani (21), perempuan asal Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, yang merupakan istri SH (30).

Namun, di tangan SH-lah nyawa ibu muda itu terenggut.

Kepala Seksi (Kasi) Humas Kepolisian Resor (Polres) Blitar Kota Iptu Samsul Anwar mengatakan, polisi telah menemukan keluarga korban di Kecamatan Konda, Konawe Selatan.

Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, Fitriani sudah lama tidak pulang kampung.

"Menurut pihak keluarga yang diwakili kakak kandung Fitriani, terakhir keluarga di Sulawesi berkomunikasi melalui telepon sekitar dua tahun lalu,” ujarnya, Kamis (23/11/2023).

Baca juga: Faktor Asmara Jadi Pemicu Suami Bunuh dan Cor Istri di Lantai Rumah di Blitar

Hal serupa diungkap kakak ipar SH, Subagyo (53); dan ketua RT setempat, Sunaryo.

Mereka menyatakan, selama dua tahun terakhir, kabar dan keberadaan Fitriani tak diketahui. 

Sunaryo menuturkan, SH dan istrinya pernah membuka warung kopi di desa tetangga selama beberapa tahun.

Suatu waktu, beredar kabar yang menyebutkan bahwa rumah tangga pasangan tersebut retak. Menurut desas-desus, keretakan dipicu adanya pria lain di kehidupan Fitriani.

Meski dikabarkan bersepakat untuk berpisah dengan suami, Fitriani beberapa kali terlihat mengunjungi rumah SH untuk bertemu dua anaknya.

Akan tetapi, kata Sunaryo, sudah lebih dari setahun ini, warga tak melihat sosok Fitriani lagi.

Baca juga: Penyebab Keluarga dan Warga Tak Pernah Curiga Fitriani Dikubur dan Dicor di Lantai Rumah

Sementara itu, Subagyo mengaku keluarganya dan warga sekitar tak menaruh curiga terhadap tak terlihatnya Fitriani selama sekitar dua tahun.

Pasalnya, keluarga dan warga telah mengetahui bahwa kehidupan rumah tangga SH dan Fitriani berakhir.

“SH menyikapinya dengan memutuskan berpisah dengan Fitriani, dan menyerahkan istrinya itu kepada pria lain itu. Bahkan, waktu penyerahan itu, saya ikut menyaksikan,” ucapnya.

Karena hal itulah, warga menyangka Fitriani sudah tinggal bersama pria lain.

Subagyo menjelaskan, di suatu kesempatan, istrinya, yang merupakan kakak kandung SH, sempat bertanya kepada pelaku tentang keberadaan Fitriani.

"Tapi dijawab SH bahwa Fitriani keluar kota-lah, ke Surabaya-lah,” ungkapnya.

Baca juga: Polisi Sebut Kerangka Manusia yang Dicor di Blitar adalah Istri Pemilik Rumah

Keluarga korban pasrahkan kasus ke polisi


Kabar kematian Fitriani sudah disampaikan polisi kepada keluarga korban di Konawe Selatan.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Konda Iptu Kartini SJ mengungkapkan, pihaknya baru menyampaikan kabar duka tersebut kepada kakak korban.

Pihaknya tak tega mengabarkan kematian Fitriani kepada orangtua korban yang saat ini mengalami strok.

"Kemarin, kami hanya bertemu dengan kakak korban di rumah Pak Kades Lawoila, karena kami tidak tega untuk memberikan kabar kepada orangtua (bapak) korban yang sedang sakit struk dan jantung," tuturnya dalam rilis pers, Kamis, dikutip dari Tribunnews Sultra.

Kartini menerangkan, keluarga korban memasrahkan proses penyelidikan kematian korban kepada polisi.

Baca juga: Kerangka Manusia Dicor di Blitar Diduga Perempuan Asal Sulawesi yang Merupakan Istri Pemilik Rumah

Halaman:


Terkini Lainnya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Surabaya
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
Surabaya
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Surabaya
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Surabaya
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Surabaya
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Surabaya
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Surabaya
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Surabaya
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
Surabaya
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Surabaya
33 Lembaga Zakat Jatim Kirim 103 Ton Bantuan ke Bencana Sumatera
33 Lembaga Zakat Jatim Kirim 103 Ton Bantuan ke Bencana Sumatera
Surabaya
Ditanya Maraknya Tambang Ilegal di Bangkalan, Khofifah Enggan Komentar
Ditanya Maraknya Tambang Ilegal di Bangkalan, Khofifah Enggan Komentar
Surabaya
Dua Atlet Nasional yang Menapaki Jalan Baru Lewat Pendidikan di Surabaya
Dua Atlet Nasional yang Menapaki Jalan Baru Lewat Pendidikan di Surabaya
Surabaya
Perjuangan Desi, Jualan Lumut Sambil Momong Anak demi Kebutuhan Keluarga
Perjuangan Desi, Jualan Lumut Sambil Momong Anak demi Kebutuhan Keluarga
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau