Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kualitas Dikeluhkan, Pemberian Makanan Tambahan untuk Balita Stunting di Jombang Dihentikan

Kompas.com, 15 November 2023, 15:40 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Andi Hartik

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, Jawa Timur, menghentikan pemberian makanan tambahan untuk balita stunting dan ibu hamil. Sebab, kualitas makanan yang diberikan dikeluhkan.

Keluhan terhadap kualitas makanan tambahan untuk balita stunting dan ibu hamil beredar sejak Senin (13/11/2023).

Ada dua temuan terkait makanan tambahan untuk balita stunting dan ibu hamil yang disalurkan melalui Pos Pemulihan Gizi (PPG) di dua kecamatan.

Baca juga: Bocah Yatim Piatu di Jombang Dicabuli Pamannya, Modus Cek Keperawanan

Di Kecamatan Sumobito, ada balita dan ibu hamil yang menerima sayur sop yang di dalamnya ada ulatnya. Kemudian di Kecamatan Bareng, ada ibu hamil yang mendapatkan susu tak layak konsumsi.

Menanggapi temuan dan keluhan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, Budi Nugroho mengungkapkan, pihaknya telah menghentikan pemberian makanan tambahan untuk balita stunting dan ibu hamil.

Baca juga: Keroyok Pelajar SMA, 9 Pesilat Jombang Diringkus Polisi

Dijelaskan, penghentian tersebut bersifat sementara. Setelah proses evaluasi dan mendapatkan jaminan kualitas, makanan tambahan untuk balita stunting dan ibu hamil akan kembali diberikan.

"Jadi, kemarin langsung kami hentikan penyediaanya,” kata Budi saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (15/11/2023).

Dia menjelaskan, anggaran penanganan stunting khususnya pada item pemberian makanan untuk balita stunting dan ibu hamil memang dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang.

Namun, dalam pengadaan atau penyediaan, pelaksanaannya dilakukan oleh pihak ketiga melalui sistem lelang.

Dikatakan Budi, berdasarkan hasil evaluasi, pihaknya melakukan pencermatan dan pemilihan ulang terhadap penyedia makanan tambahan untuk balita stunting dan ibu hamil agar peristiwa serupa tidak terulang.

Adapun terhadap menu makanan, diprioritaskan untuk memilih makanan berkualitas yang tidak mudah basi atau cepat busuk.

“Sekarang dalam tahapan proses pemilihan melalui e-katalog lokal. Dan, untuk langkah itu, kami melakukan kunjungan (ke penyedia) untuk mendapatkan penjelasan, mengukur pengalaman, sekalian untuk mengetes menu makanan yang kita tentukan,” ujar Budi.

Dalam pelaksanaan berikutnya, jelas Budi, pemberian makanan tambahan untuk balita stunting dan ibu hamil di Kabupaten Jombang akan dilakukan melalui Puskesmas.

Penyediaan makanan untuk penanganan stunting tersebut, juga diprioritaskan untuk menggandeng penyedia dari lingkungan sekitar.

“Di bagikan per puskesmas supaya lebih mudah pengawasannya. Nantinya kami juga akan lebih banyak melibatkan penyedia lokal, sehingga bisa kembali seperti semangat awal, menjadi stimulus perekonomian lokal,” kata Budi.

Dia menambahkan, program pemberian makanan tambahan untuk balita stunting dan ibu hamil sedianya dilaksanakan hingga satu bulan ke depan.

Namun karena ada komplain terkait kualitas makanan, program dengan anggaran sebesar Rp 3.711.229.500 tersebut dihentikan untuk sementara.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau