"Lalu jenis hewan marsupial, seperti koala dan tikus berkantung, dan primata non-manusia seperti monyet dan kera baik mati atau hidup," terangnya.
Selanjutnya adalah menghindari mengonsumsi atau menangani daging yang diburu dari hewan liar.
Membiasakan mengonsumsi daging yang sudah dimasak dengan benar, menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap saat menangani hewan yang terinfeksi.
Baca juga: Cacar Monyet di Bandung Bertambah Jadi 2 Kasus
Ia juga mengingatkan kepada pelaku perjalanan yang baru kembali dari wilayah terjangkit untuk segera memeriksakan dirinya jika mengalami gejala dan menginformasikan riwayat perjalanannya.
"Seseorang yang mengalami gejala Mpox harus diisolasi dan dipantau sesuai petunjuk tenaga kesehatan."
"Seseorang yang mengalami gejala mengarah Mpox tidak boleh menghadiri acara, pesta, atau pertemuan," ujar dia.
Nanik menerangkan, penularan cacar monyet bisa terjadi melalui kontak langsung dengan hewan ataupun manusia yang terinfeksi.
Selain itu, penularan bisa juga melalui benda yang terkontaminasi virus tersebut. Di mana virus masuk ke dalam tubuh melalui beberapa hal.
"Seperti hubungan seks, termasuk ciuman, sentuhan, seks oral, dan penetrasi. Termasuk kulit yang luka atau terbuka (walaupun tidak terlihat), dan saluran pernapasan atau selaput lendir (mata, hidung atau mulut)," ujar Nanik.
Baca juga: Seorang Warga Karawang Terpapar Cacar Monyet, Dinkes Jabar: Sudah Sembuh
Selain itu, penularan bisa melalui droplet dan cairan tubuh seperti cairan, nanah atau darah dari lesi kulit, dan koreng atau lesi kulit orang yang terinfeksi.
Kemudian, penyakit ini juga bisa ditularkan melalui pakaian, tempat tidur, handuk atau peralatan makan, piring yang telah terkontaminasi virus dari orang yang terinfeksi.
Untuk mencegah penularan cacar monyet, Nanik mengimbau masyarakat melakukan beberapa hal yakni menghindari kontak dengan hewan yang dicurigai terinfeksi cacar monyet, dan menghindari konsumsi daging hewan liar dan daging yang tidak dimasak hingga matang,
Berikutnya, masyarakat diminta menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan mencuci tangan dengan air mengalir dan pakai sabun, memakai masker, serta menyediakan hand sanitizer ketika bepergian keluar rumah.
Masyarakat juga diimbau menghindari kontak tatap muka/kontak fisik dengan siapa saja yang memiliki gejala atau barang terkontaminasi.
Lalu, mengurangi kepanikan dan stigmatisasi serta tidak menyebarkan berita hoaks melalui media sosial dan lain-lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.