Seperti halnya manusia, Citra mengatakan bahwa pepohonan juga memiliki jaringan bernama xilem yang berfungsi mengangkut air dan nutrisi.
Lantaran ada penyakit yang merusak batang pohon akhirnya mempengaruhi jaringan pada pohon tabebuya.
Baca juga: Tabebuya Bermekaran di Jakarta, Pemprov DKI: Bisa Jadi Penurun Stres akibat Macet
"Seperti pada manusia, pohon juga punya jaringan untuk mengangkut air bernama xilem yang membawa air atau nutrisi dari akar ke organ, terus dari organ ke akar itu yang dirusak oleh penyakit," jelasnya.
"Air membusuk di dalam pohon dan kalau ada luka apapun yang bisa menyebabkan air keluar itu akan muncrat keluar," imbuhnya.
Kemungkinan lain, menurut Citra, ada kandungan air di perakaran dan batang cukup banyak.
Akibatnya, ketika pohon terserang penyakit dan merusak jaringan, air di dalam akan tertekan keluar.
"Bisa jadi air tanah yang di bawah pohon atau masuk sistem perakarannya itu banyak. Kandungan air melimpah dan ada penyakit di dalam pohon bisa menyembur keluar."
"Ada hipotesis seperti itu. Tapi untuk kepastiannya butuh penelitian lebih dalam," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang