Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Tugu Pahlawan Surabaya yang Jadi Lokasi Apel Hari Santri Nasional 2023, Dulu Bekas Gedung Kempeitai

Kompas.com, 22 Oktober 2023, 09:07 WIB
Rachmawati

Editor

Ir. Tan Giok Tjiauw tak sendiri mengerjakannya. Ia mendiskusikan hal tersebut dengan beberapa orang yang sudah dikenal dan dipercaya mampu untuk mewujudkan proyek besar dari Presiden Sukarno itu.

Mereka adalah empat orang temannya yakni Ir. Tan Giok Tjiauw yakni Ir. Lie Tjwan Kwan, Ir. Soendjasmono, Ir. Han Tik Bing, dan Ir. R. Soeratmoko. Saat itu mereka mendapat julukan The Magnificent Five.

Baca juga: 5 Kota Santri yang Jadi Tempat Berdirinya Pondok Pesantren Tertua di Indonesia

Mereka rapat di Kantor Gemeente Surabaya untuk membuat desain dari Monumen Tugu Pahlawan.

Sedangkan untuk masalah pendanaannya diserahkan kepada Doel Arnowo, untuk mengumpulkan dana dari masyarakat kota Surabaya, utamanya diambil dari para pedagang.

Sedangkan Presiden Sukarno memberikan bantuan dalam bentuk Stoot Capital (biaya untuk awal/permulaan) dan memberikan perintah bahwa, sebagian dari biaya pembangunan tugu akan ditanggung oleh pemerintah pusat.

Setelah desain disepakati, peletakan batu pertama dilakukan oleh Sukarno pada 19 November 1951 di lahan seluas 1,5 hektare,

Lokasinya berada di Jalan Pahlawan dan tepat di depan kantor Gubernur Jawa Timur. Sementara pembangunan tugu dimulai pada 20 Februari 1952.

Tugu Pahlawan mempunyai 10 lengkungan (canalurus) di bagian badan yang memberikan arti tanggal 10.

Baca juga: Presiden Jokowi Hadiri Apel Hari Santri dan Ijazah Kubro di Surabaya Besok

Kemudian, 11 bagian (gelindingen) yang berada di bagian atas tugu yang mempunyai arti bulan November. Serta tinggi yang mencapai 45 yard yang melambangkan bahwa bahwa tahun 1945 telah terjadi peristiwa besar di Kota Surabaya.

Tugu Pahlawan memiliki keistimewaan, yaitu adanya sebuah tangga di dalam tugu yang melilit dari bawah ke atas.

Pada tanggal 10 November 1952 pukul 10.00 WIB, Tugu Pahlawan diresmikan oleh Presiden Sukarno dengan didampingi oleh Walikota Surabaya, R. Moestadjab Soemowidigdo

Sebagai apresiasi akan jasa dan prestasi yang telah dibuat oleh Ir. Soeratmoko, didukung dengan rekomendasi dari Ir. Tan Giok Tjiauw, Presiden Sukarno mengangkat Ir. Soeratmoko menjadi Kepala Bagian Perencanaan Kotapradja Surabaya

Kini, bangunan Tugu Pahlawan menjadi salah satu destinasi wisata sejarah di Kota Surabaya.

Berada di atas lahan seluas 1,3 hektar, kawasan Tugu Pahlawan memiliki sejumlah fasilitas bagi pengunjung.

Baca juga: Ada Pengalihan Arus Lalu Lintas di Surabaya Selama Peringatan Hari Santri Nasional

Meliputi, ruang diorama elektronik, ruang auditorium, ruang perpustakaan, ruang diorama, ruang anak dan laktasi, mushola, area parkir, ruang publik, dan lapangan.

Pengunjung juga bisa menjumpai Museum Sepuluh Nopember, yang dibangun pada 10 November 1991 dan diresmikan pada 19 februari 2000.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Halaman:


Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau