Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jokowi Hadiri Apel Hari Santri dan Ijazah Kubro di Surabaya Besok

Kompas.com, 21 Oktober 2023, 13:51 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo direncanakan akan bertolak ke Surabaya, Jawa Timur, Minggu (22/10/2023), untuk menghadiri Hari Santri Nasional dan Ijazah Kubro Pagar Nusa Nahdlatul Ulama.

Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa membenarkan terkait kedatangan Jokowi besok. Sebab, Hari Santri merupakan penanda agar para santri ikut menyambut generasi emas 2045.

"Insya Allah besok Hari Santri Pak Presiden (Jokowi) juga rawuh," kata Khofifah, usai menyambut peserta jalan santai, di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Sabtu (21/10/2023).

Baca juga: Ada Pengalihan Arus Lalu Lintas di Surabaya Selama Peringatan Hari Santri Nasional

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Sekjend PBNU), H. Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan, Jokowi bakal bertugas sebagai inspektur apel Hari Santri di Tugu Pahlawan.

Sedangkan, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) sebagai komandan apel, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf yang membacakan resolusi jihad, dan pembacaan doa oleh Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar.

"Jadi inspektur apel hari santri langsung oleh Presiden Jokowi, komandan Apel Gus Mentri Agama, resolusi jihad oleh Gus Yahya dan doa oleh Rais Aam," kata Gus Ipul.

Selain itu, Wakil Presiden Ma'ruf Amin, menteri Kabinet Indonesia Maju, duta besar negara tetangga, Jaksa Agung, Kapolri, pimpinan TNI hingga tokoh-tokoh masyarakat, juga akan diundang.

Gus Ipul mengungkapkan, peringatan Hari Santri tersebut diperkirakan akan dihadiri sebanyak 250 ribu santri. Mereka bakal mengikuti apel di Tugu Pahlawan, sekitar pukul 06.00 WIB.

"Dengan begitu, maka seluruh wilayan dan cabang NU akan mengirim kurang lebih satu orang mengikuti apel Hari Santri Nasional 2023 ini. Terima kasih, para kiai pengurus PW dan PCNU," ucapnya.

Baca juga: Ratusan Mahasiswa Demo Kritik Putusan MK dan 9 Tahun Kepemimpinan Jokowi-Maruf

Lebih lanjut, Jokowi sendiri tak hanya diagendakan menjadi inspektur apel Hari Santri Nasional. Namun, dia juga dijadwalkan menghadiri Ijazah Kubro Pagar Nusa NU, di hari yang sama.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa M. Nabil Haroen mengatakan, agenda lima tahunan sekali tersebut bakal dijadikan dalam satu rangkaian, dengan pengukuhan pimpinan pusat.

"Jadi ini agenda yang sangat sakral, dihadiri oleh puluhan kiai-kiai sepuh, Presiden Jokowi dan jajaran Menteri, serta Ketua Umum PBNU dan jajarannya," kata Nabil.

Nabil mengungkapkan, agenda Ijazah Kubro tersebut akan dihadiri sekitar 25.000 pendekar, kader Pagar Nusa dan serta Nahdliyyin, di Lapangan Bumi Moro, Perak, Surabaya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau