Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggap Darurat Kebakaran Gunung Lawu dan Mbok Yem yang Pilih Bertahan

Kompas.com - 03/10/2023, 07:32 WIB
Sukoco,
Krisiandi

Tim Redaksi

Agar terkoordinasi, seluruh pihak sepakat untuk mendirikan dua pos. 

"Untuk pos di Ngiliran sekitar 300 petugas gabungan dan di pos Ngrayudan sekitar 200 personel, itu semua unsur baik petugas TNI, Polri personel BPBD serta relawan dan masyarakat,” ujarnya ditemui di Pos Desa Ngiliran, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan.

Baca juga: Kebakaran Gunung Lawu Meluas hingga 1.100 Hektar, BPBD Jatim Upayakan Water Bombing

Sulitnya medan gunung yang dengan jurang yang curam dan kencangnya angin bertiup membuat upaya pemadaman akan dilakuakan dengan menggunakan helikopter water bombing atau pengebom air.

Menurut Tony, kebutuhan pendukung seperti ketersedaan air dan helipad untuk operasi pemadaman dengan helikopter water bombing telah siap.

"Kita sudah tentukan lokasi Helipat dan pengambilan air juga kita siapkan di Telaga Wahyu karena kalau di telaga Sarangan terlalu padat disana. Tinggal kita tentukan titik koordinatnya agar saat boom tepat sasaran," imbuhnya.

Mbok Yem tetap bertahan

Peristiwa kebakaran Gunung Lawu menjadi perhatian pengguna media sosial. Mereka mempertanyakan nasib Mbok Yem, pemilik warung yang kerap dijadikan tempat istirahat dan makan para pendaki. 

Menurut cucu Mbok Yem, Syaifudin, Mbok Yem dan warungnya selamat. Syaifudin mengatakan, neneknya memilih bertahan di Gunung Lawu meski padang sabana di kawasan puncak telah habis terbakar.

"Puncak sudah habis, kawasan Jolotundo, sendang Drajat sampai Selatan telaga Kuning sudah habis terbakar kecuali warung mbok Yem. Warung yang lain ikut terbakar,"  ujarnya melalui sambungan telepon Senin (02/10/2023).

Syaifudin menambahkan, anak dan cucu Mbok Yem pada Jumat sore sudah berencana untuk mengambil mbok Yem dengan menyiapkan mobil dan peralatan tandu untuk membawa mbok Yem turun.

Namun Mbok Yem masih enggan turun karena mengkhawatirkan sejumlah hewan peliharaannya.

Baca juga: Ada Dua Warung yang Terbakar, tapi Warung Mbok Yem Masih Aman

"Kemarin sudah kita siapkan jemputan, tetapi Mbok Yem tidak mau turun karena kasihan dengan si Temon dan kucing serta sejumlah hewan peliharaannya. Jadi dia memilih tetap tinggal di puncak," imbuhnya.

Syaiful memastikan warung Mbok Yem yang menjadi tujuan para pendaki Gunung Lawu tetap aman tidak terbakar karena sebelumnya telah dilakukan pembersihan dengan membuat ilaran sehingga api tidak melalap warung Mbok Yem.

"Warung Mbok Yem aman karena sebelumnya telah dibuat ilaran di sekitarnya. Kalau posisi api saat ini sudah berada di sebelah Selatan warung mbok Yem," ucap Syaiful. 

Baca juga: Sang Cucu Sebut Mbok Yem Menolak Turun dari Gunung Lawu yang Terbakar demi Jaga Hewan Peliharaan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Fortuner di Kawasan Bromo yang Tewaskan 4 Orang

Kronologi Kecelakaan Fortuner di Kawasan Bromo yang Tewaskan 4 Orang

Surabaya
Fortuner Rombongan Kondangan Masuk Jurang di Kawasan Bromo, Polisi: Diduga Rem Blong

Fortuner Rombongan Kondangan Masuk Jurang di Kawasan Bromo, Polisi: Diduga Rem Blong

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Fortuner Terjun ke Jurang di Kawasan Bromo, 4 Penumpang Tewas

Fortuner Terjun ke Jurang di Kawasan Bromo, 4 Penumpang Tewas

Surabaya
Polisi Sebut Balita di Tulunggagung Meninggal akibat Kekurangan Oksigen, Diduga Dibunuh Sang Ayah

Polisi Sebut Balita di Tulunggagung Meninggal akibat Kekurangan Oksigen, Diduga Dibunuh Sang Ayah

Surabaya
7 Orang di Surabaya Ditangkap karena Terlibat Prostitusi Anak

7 Orang di Surabaya Ditangkap karena Terlibat Prostitusi Anak

Surabaya
Kronologi Balon Udara Meledak di Ponorogo hingga Melukai Empat Orang

Kronologi Balon Udara Meledak di Ponorogo hingga Melukai Empat Orang

Surabaya
Kesaksian Warga Saat Balon Udara Meledak di Ponorogo, Suaranya Terdengar sampai ke Desa Lain

Kesaksian Warga Saat Balon Udara Meledak di Ponorogo, Suaranya Terdengar sampai ke Desa Lain

Surabaya
Tidak Ada Peminat, KPU Pastikan Pilkada Kabupaten Malang Tanpa Calon Independen

Tidak Ada Peminat, KPU Pastikan Pilkada Kabupaten Malang Tanpa Calon Independen

Surabaya
Klaim Punya Modal 144.000 Dukungan, Asrilia-Satrio Daftar Pilkada Surabaya dari Jalur Independen

Klaim Punya Modal 144.000 Dukungan, Asrilia-Satrio Daftar Pilkada Surabaya dari Jalur Independen

Surabaya
Pendaftaran Jalur Independen Dibuka Selama 2 Hari, KPU Situbondo Nyatakan Tidak Ada yang Daftar

Pendaftaran Jalur Independen Dibuka Selama 2 Hari, KPU Situbondo Nyatakan Tidak Ada yang Daftar

Surabaya
4 Calon Jemaah Haji Asal Lamongan Batal Berangkat Hari Ini karena Anemia

4 Calon Jemaah Haji Asal Lamongan Batal Berangkat Hari Ini karena Anemia

Surabaya
Gempa M 4,9 Kembali Guncang Bawean Gresik, Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa M 4,9 Kembali Guncang Bawean Gresik, Belum Ada Laporan Kerusakan

Surabaya
Setelah 1,5 Tahun Terkuak Mahasiswi di Malang Dibunuh dan Dirampok Cucu Pemilik Indekos

Setelah 1,5 Tahun Terkuak Mahasiswi di Malang Dibunuh dan Dirampok Cucu Pemilik Indekos

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com