Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina soal Sumur Warga Kediri Tercemar: Indikasi Kebocoran Pipa Pertamax

Kompas.com - 02/10/2023, 19:35 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com- Pertamina mengungkap penyebab tercemarnya belasan sumur warga di lingkungan Kelurahan Tempurejo, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur, yang telah terjadi sekitar sebulan terakhir.

Ada indikasi kebocoran pipa instalasi Bahan Bakar Minyak (BBM) milik Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) setempat.

Kebocoran tersebut mengakibatkan BBM merembes ke tanah hingga ke sumur-sumur warga.

Baca juga: Sejumlah Pihak Uji Air Sumur Diduga Tercemar di Kediri, Pertamina Tunggu Hasil Tim Independen

Hal tersebut terungkap setelah tim melakukan serangkaian pengecekan. Terutama pada jenis pengecekan pressure test dan pneumatic test pada tangki pendam penyimpanan BBM yang berlangsung pada Sabtu (30/9/2023).

Head Section Communication Relation Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Taufik Kurniawan mengatakan, dalam pengujian yang dilakukan oleh tim independen Envilab terhadap pipa Pertamax itu terlihat adanya penurunan tekanan.

Baca juga: Cerita Warga Cari Air di Pinggir Sungai Ngrawu Gunungkidul, Butuh 2 Minggu Selesaikan 1 Sumur

"Hal ini mengindikasikan adanya keretakan dan bocor kecil pada pipa Pertamax tersebut," ujar Taufik Kurniawan dalam keterangan tertulisnya usai pertemuan dengan warga, Senin (2/10/2023).

Namun demikian titik pasti lokasi kebocoran tersebut hingga saat ini masih belum ditemukan, sehingga pengujian dan investigasi masih terus dilakukan.


Taufik menambahkan, pihaknya akan memastikan akan bertanggung jawab kepada warga masyarakat terdampak.

Penyelesaian dan kompensasi yang berupa pemulihan lingkungan dan suplai air, menurutnya, akan dijalankan oleh mitranya yakni UD Mukti Putri Jaya 2 selaku pemilik SPBU Tempurejo.

"Alhamdulillah hubungan SPBU dengan warga cukup baik sehingga kejadian ini dimaknai sebagai musibah dan saling membantu memastikan penanganan terbaik," katanya.

Baca juga: 4 Tahun Lalu Sempat Bikin Heboh, Air Sumur Bor Tanpa Pompa Ini Masih Mengalir Deras meski Kemarau

Kepala Kelurahan Tempurejo Oryza Mahendrajaya mengatakan, pihaknya mengapresiasi upaya penanganan persoalan tersebut.

"Sesuai komitmen kemarin, supaya air tanah kembali seperti semula jadi tidak ada pencemaran dan tidak berbau," ujarnya kepada wartawan di lokasi pertemuan warga.

Sebelumnya diberitakan, belasan sumur milik 16 kepala keluarga di RT 5 RW 2 Kelurahan Tempurejo mengalami pencemaran.

Baca juga: Sedang Bebersih Rumah Kosong, Warga Empat Lawang Temukan Kerangka Manusia di Sumur

Saat itu warga sudah curiga air sumur tercemar BBM dari SPBU karena kondisi air berwarna keruh dan berbau BBM.

Bahkan ada sumur yang airnya keruh kehitaman dan terbakar jika disulut api.

Usai pencemaran itu, berbagai pengujian dilakukan. Setidaknya ada tiga pihak yang terlibat dalam pengujian yang berbeda. Hingga kemudian warga dan Pertamina sepakat menggunakan penguji independen dari pihak swasta. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

Surabaya
10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

Surabaya
Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Surabaya
Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Surabaya
Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Surabaya
PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Surabaya
Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Surabaya
Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Surabaya
Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Surabaya
Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com