Video yang merekam detik-detik insiden tersebut viral di media sosial dalam beberapa hari terakhir.
Sebelumnya, Ketua Asosiasi Futsal Kota Malang Bagus Orton menduga, salah satu pemain futsalnya menendang lawan saat selebrasi sujud syukur karena lelah yang berujung emosi.
Hal itu lantaran merasa dicurangi dalam setiap pertandingan.
"Ada hal-hal yang seharusnya bisa menguntungkan untuk kami, tetapi justru itu seperti dibikin dicurangi. Seperti anak-anak itu kena kartu merah, 4 lawan 5, terus kena kartu merah lagi 3 lawan 5. Anak-anak terus bertahan sampai penalti. Kemudian tim lawan dapat gol dari situ," katanya.
Baca juga: Saat Pemain Futsal Porprov Jatim Tendang Lawan yang Sedang Selebrasi Sujud Syukur...
Saat melihat selebrasi perayaan gol dari pemain tim Kabupaten Blitar, salah satu atlet Kota Malang terpancing emosinya.
Sebagai pelatih, Bagus memahami kondisi para pemainnya yang rata-rata masih muda.
"Namanya juga anak-anak masih labil, jadi ada gol dari lawan yang kemudian selebrasi, ditendang. Kecapekan mungkin. Jadi kecapekan dan melihat selebrasi berlebihan. Karena pemain kita empat tidak boleh main kena akumulasi kartu merah, terus akhirnya pertandingan lawan Blitar merasa dicurangi," katanya.
Pelaku pun mendapatkan sanksi buntut dari dari peristiwa ini. Ia tidak boleh bermain selama dua tahun.
Baca juga: Wali Kota Malang Sesalkan Tindakan Pemain Futsal Tendang Lawan Saat Selebrasi Sujud di Porprov Jatim
Technical Delegate Porprov Jatim, Munir mengatakan, sanksi larangan bermain berlaku dalam pertandingan resmi, Federasi Futsal Indonesia (FFI), Asosisasi Futsal Provinsi (AFP), dan Asosisasi Futsal Kabupaten (AFK).
"Putusannya untuk pemain penendang itu diberikan sanksi larangan bermain selama dua tahun," kata Munir ketika dihubungi melalui telepon, Rabu (20/9/2023).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.