"Ke depan operasional fasilitas ini diharapkan mampu mempekerjakan sekitar 200 orang karyawan dalam skala penuh," tutur Ipuk.
Sementara itu Markus Horcher, Director Sustainability & Public Affairs, Borealis, salah satu inisiator Banyuwangi Hijau dari Austria mengatakan, Banyuwangi Hijau merupakan perluasan jangkauan dari pengelolaan sampah di Muncar pada 2018 melalui Project STOP.
"Kami berharap inisiatif ini dapat menjadi inspirasi dan cetak biru bagi program lain untuk mempercepat perwujudan ekonomi sirkuler dan menghindari pencemaran sampah ke lingkungan,” kata Markus Horcher.
Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Rut Kruger Griverin berharap, TPS ini tak hanya jadi tempat pengelolaan sampah sampah, namun juga memberikan dorongan bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan.
Baca juga: Cara Pemprov Jabar Kurangi Volume Pengangkutan Sampah Usai Kebakaran TPA Sarimukti
"Kita tidak bisa hanya bereaksi namun juga beraksi. Kerja sama di daerah adalah kunci untuk mengatasi permasalahan sampah," ujar Rut.
Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Sampah Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi, Nani Hendiarti, yang turut hadir peresmian tersebut mengapresiasi program Banyuwangi Hijau.
“Saat ini, pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mengurangi sampah laut sebesar 70% pada 2025. Banyuwangi lebih dulu memikirkan permasalahan sampah dibanding kabupaten lain bahkan kota besar di Indonesia," tandas Nani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.