Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anaknya Buta akibat Dicolok Teman Sekolah, Samsul Mencari Keadilan...

Kompas.com, 17 September 2023, 18:30 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Samsul Arif (36) bersama istrinya mencari keadilan atas kejadian yang menimpa putrinya berinisial SAH (8).

Mata kanan siswi sekolah dasar (SD) di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, itu mengalami kebutaan gara-gara dicolok tusuk bakso oleh teman sekolahnya pada 7 Agustus 2023.

Pelaku diduga adalah kakak kelas korban. Menurut Samsul, SAH tak mengetahui nama orang yang mencoloknya, tetapi korban ingat wajah terduga pelaku.

Usai kejadian tersebut, Samsul bersama istri mendatangi sekolah SAH. Mereka bermaksud meminta pihak sekolah menunjukkan rekaman CCTV agar pelaku dapat terungkap.

"Saya sudah minta tolong pihak sekolah untuk menunjukkan kamera CCTV, tapi tidak boleh. Padahal saya ingin tahu siapa pelakunya," ujarnya, Jumat (15/9/2023).

Orangtua korban pun sudah melaporkan kejadian yang dialami anak sulungnya ke polisi.

"Semoga polisi dapat mengungkap kejadian yang sebenarnya, sekaligus dapat menunjukkan kepada kami siapa pelaku yang telah menusuk mata kanan anak saya," ucapnya.

Baca juga: Siswi SD Buta akibat Dicolok Tusuk Bakso, Disdik Coba Mediasi dan Ini Hasilnya

Kronologi siswi di Gresik buta akibat dicolok tusuk bakso


Sebelum penusukan terjadi, korban mulanya berada di halaman sekolah. Ia tiba-tiba didatangi oleh terduga pelaku.

Terduga pelaku lantas menarik SAH ke lorong sekolah. Di sana, siswa itu diduga meminta uang SAH secara paksa. Namun, korban enggan memberikan uangnya.

Diduga karena kesal, siswa tersebut mencolok mata kanan korban memakai tusuk bakso.

"Mata kanannya kalau dilihat seperti normal, tapi sebenarnya tidak bisa melihat, akibat ditusuk sunduk pentol (tusuk bakso)," ungkap Samsul.

Baca juga: Siswi SD di Gresik Alami Kebutaan usai Dicolok Tusuk Bakso Kakak Kelas

Polisi datangi sekolah SAH

Polisi saat mendatangi dan melakukan pemeriksaan di sekolah, tempat mata korban ditusuk menggunakan tusuk bakso hingga mengalami buta.KOMPAS.COM/HAMZAH ARFAH Polisi saat mendatangi dan melakukan pemeriksaan di sekolah, tempat mata korban ditusuk menggunakan tusuk bakso hingga mengalami buta.

Menindaklanjuti kejadian dan laporan orangtua korban, polisi mendatangi sekolah SAH di SD Negeri 236 Gresik.

"Anggota masih mendatangi sekolahan dan memeriksa TKP (tempat kejadian perkara). Kemarin, sudah ada empat saksi yang diperiksa," tutur Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor (Polres) Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan, Sabtu.

Ia mengatakan, dalam waktu dekat, polisi akan memanggil guru di sekolah SAH untuk dimintai keterangan.

"Kami akan memanggil guru untuk dilakukan pemeriksaan sebagai saksi. Nanti akan kami kabari perkembangan selanjutnya," jelasnya.

Baca juga: Mata Siswi SD Buta Dicolok Kakak Kelas dengan Tusuk Bakso, Ayah Korban: Trauma

Jalani mediasi

Sementara itu, Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Gresik Chamdan Faruq menuturkan, kepala sekolah SAH dan perwakilan Dinas Pendidikan Gresik sempat melakukan mediasi dengan orangtua korban.

Mediasi yang digelar di sekolah SAH ini juga melibatkan pihak kepolisian.

"Kami dari Dinas Pendidikan, sifatnya ini sudah coba memediasi. Selanjutnya kami menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada polisi untuk ditangani, supaya menjadi klir, jelas, terang, apa sesungguhnya yang terjadi," terangnya, Sabtu.

Ketika awak media berusaha meminta tanggapan kepala sekolah terkait kasus ini, Umy Latifah selaku Kepala UPT SD Negeri 236 Gresik enggan berkomentar.

"Saya punya hak untuk tidak menjawab," sebutnya, Sabtu.

Gara-gara mata kanannya dicolok tusuk bakso, SAH kini menghadapi kendala dalam membaca dan mengaji. Di samping itu, menurut keterangan ayah korban, SAH juga mengalami trauma.

Berdasarkan pemeriksaan medis, ada bagian syaraf mata korban yang tidak berfungsi akibat kejadian tersebut.

Baca juga: Buntut Siswi Buta Dicolok Kakak Kelas Pakai Tusuk Bakso, Polisi Datangi Sekolah

Sumber: Kompas.com (Penulis: Hamzah Arfah | Editor: Farid Assifa, Khairina, Robertus Belarminus)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau