Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Truk Asal Sumenep Tewas Dibacok Saat Cekcok di Depan Polsek Larangan Pamekasan

Kompas.com, 7 September 2023, 18:37 WIB
Taufiqurrahman,
Andi Hartik

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Imam (43), warga Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, tewas ditusuk menggunakan senjata tajam oleh pria tak dikenal, Kamis (7/9/2023).

Pembunuhan tersebut diawali cekcok pelaku dengan korban di depan kantor Polsek Larangan, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan.

Korban yang juga sopir truk itu hendak pulang ke Kabupaten Sumenep bersama temannya, Iwan (28), warga Desa Gili Genting, Kecamatan Gili Genting, Kabupaten Sumenep.

Baca juga: Rantai Bianglala di Pasar Malam Pamekasan Putus, Pemilik dan Operator Minta Maaf

Saat tiba di simpang tiga depan Polsek Larangan, pelaku yang mengendarai motor tiba-tiba turun dari motornya. Begitu pula kedua korban. Ketiga orang tersebut cekcok mulut di tengah jalan.

Setelah cekcok, pengendara motor tiba menusuk Imam hingga tersungkur karena terluka. Setelah menusuk Imam, pelaku juga menusuk Iwan. Keduanya sama-sama tersungkur di dekat truk yang dikendarainya.

Baca juga: Detik-detik Pikap Rombongan Drumband Terguling di Tikungan Waru, Pamekasan

Imam sempat berjalan ke depan sebuah toko kelontong. Bahkan sempat meneguk sebotol air. Namun, diduga akibat banyaknya darah yang keluar dari tubuhnya, Imam tewas di lokasi kejadian.

Sedangkan Iwan yang masih hidup, sempat dibawa ke Puskesmas Larangan oleh polisi.

Salah satu saksi mata, Mahbub mengatakan, motor pelaku dengan truk korban nyaris terjadi serempetan. Mahbub tidak tahu pasti persoalan yang menyebabkan kedua pihak tiba-tiba sama-sama turun dari kendaraannya hingga cekcok dan menyebabkan terjadinya pembunuhan.

"Hanya cekcok mulut tapi saya tidak tahu bagaimana pastinya pembacokan itu," kata Mahbub yang kebetulan melintas di sekitar kejadian.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Pamekasan, AKP Eka Purnama menjelaskan, pelaku hendak menyeberang jalan. Namun, tiba-tiba kedua pihak cekcok.

"Pelaku menusuk sopir dan kernetnya," kata Eka Purnama.

Menurut Eka, korban tewas mengalami luka di kepala sebelah kiri dekat telinga, luka di kepala bawah sebelah kiri sekitar 4 sentimeter, luka di lengan atas kanan kiri sekitar 4 sentimeter, luka di bahu sebelah kanan bagian depan dan bagian dada tembus paru-paru.

Sedangkan Iwan, mengalami luka di punggung bagian tengah, luka bahu kiri bagian belakang sekitar 5 sentimeter dengan kedalaman sekitar 5 sentimeter.

Pelaku sendiri sampai saat ini masih dilakukan pengejaran. Diduga pelaku melarikan diri ke arah selatan dari tempat kejadian.

"Belum diketahui siapa pelakunya. Kami masih menyelidiki dan masih mengumpulkan bukti-bukti dan para saksi," ungkap Eka.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau