Jika nantinya, terdapat maba yang sakit dan membutuhkan rujukan akan diantar menggunakan mobil ambulans ke fasilitas kesehatan.
"Dan teman-teman yang sakit akan kami analisis, didiagnosis, kalau membutuhkan rujukan, akan kita rujuk ke rumah sakit UB atau klinik UB," katanya.
Baca juga: Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 15 Agustus 2023: Pagi Cerah dan Sore Cerah Berawan
Selain itu, di media sosial juga ramai terkait keluhan pengeluaran biaya untuk kebutuhan mengikuti PK2MABA UB 2023 yang dinilai mahal. Pengeluaran biaya itu untuk memenuhi tugas dan atribut yang ditentukan.
"Terkait tugas Ospek yang mahal, tugas ini selaras dari kebutuhan teman-teman maba juga, contohnya buku yang dibawa itu buku bekas yang akan disumbangkan, terkait dengan pakaian bekas selaras dengan program UB yakni green kampus," kata dia.
Menurutnya, untuk ketentuan atribut PK2MABA UB juga hampir sama setiap tahunnya.
"Dalam hal penugasan dan atribut hal yang berbeda, terkait atribut memang sudah saya sampaikan juga, dan setiap tahun seperti itu," katanya.
Baca juga: Tim Dokter RSSA Malang Berhasil Pisahkan Bayi Kembar Siam Dempet Perut
Pugoh menilai, biaya yang dikeluarkan para mahasiswa baru tidak mahal. Sedangkan, terkait tugas yang diberikan dengan waktu mepet, dia mengatakan, bahwa pihak panitia sudah memberi kelonggaran.
"Kalau kita hitung dan sebagainya tidak terlalu mahal dan itu bisa kita kroscek bersama terkait kebenaran hal tersebut. Kemudian terkait tugas yang padat dan sebagainya sudah kita longgarkan pengumpulannya sampai tanggal 20," kata dia.
Rektor UB, Prof Widodo mengatakan, dirinya belum mengetahui soal informasi viral yang beredar di media sosial terkait mahasiswa baru yang kelelahan mengikuti rangkaian kegiatan PK2MABA pada Minggu (13/8/2023).
"Saya sendiri belum tahu terkait yang viral itu. Nanti saya tentu segera akan evaluasi kejadian tersebut, termasuk bentuk penugasannya," katanya.
Soal kebutuhan biaya untuk mengikuti PK2MABA UB 2023 dinilainya juga tidak mahal.
"Mestinya enggak ada yang mahal, dan kita tidak menarik uang langsung dari mahasiswa, dan penugasan-penugasan tidak mahal, nanti kita evaluasi juga," kata dia.
Baca juga: Tim Dokter RSSA Malang Berhasil Pisahkan Bayi Kembar Siam Dempet Perut
Salah satu mahasiswa baru jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Budaya (FIB), Ardiva Indonesia Puteri (20) mengatakan, soal mahasiswa baru yang pingsan, dirinya tidak mengetahui karena tidak berada di lapangan rektorat UB saat itu.
Namun, setiap mahasiswa baru diberikan kartu kendali kesehatan untuk mengetahui riwayat penyakit, alergi dan lainnya.
"Kalau saya enggak ada (riwayat penyakit), sejauh ini aman (tidak ada keluhan sakit), saya bawa minyak kayu putih saja untuk jaga-jaga," katanya.
Ardiva awalnya merasa kewalahan mempersiapkan diri untuk mengikuti PK2MABA UB 2023. Menurutnya, tugas yang diberikan juga mendadak.
"H-3 baru dikasih tahu tugasnya apa, banyak banget, ada enam tugas, esainya juga panjang 1600 kata, mereka (panitia) pas ditanya slow respon, kita kan bingung," katanya.
Dia harus merogoh kocek ratusan ribu rupiah untuk mempersiapkan segala kebutuhan mengikuti PK2MABA UB 2023.
"Yang paling kerasa biaya transportasi, saya enggak bawa sepeda motor, jadi wara-wiri, ngeprintnya, saya belum hafal jalan-jalan di Malang, masih pertama juga. Untuk atribut paling yang beli itu tas, kalau lainnya kayak sepatu saya minjam," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.