Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Konser di RSUD Bangil, Bupati Pasuruan: Saya Tidak Tahu Kalo Undang Band Kotak

Kompas.com, 5 Agustus 2023, 16:36 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf mengaku tidak tahu jika grup Band Kotak dihadirkan sebagai bintang tamu saat peresmian gedung rawat jalan dan juga launching logo baru RSUD Bangil Pasuruan.

Saat itu Band Kotak tampil di dekat Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan Gedung Jantung Tepadu.

Hal tersebut disampaikan Gus Irsyad, sapaan akrab Bupati Pasuruan menyusul banyaknya kritikan pedas dari masyarakat Pasuruan terkait konser di rumah sakit.

“Saya tidak tahu kalau mengundang Band Kotak dan itu sudah menjadi wewenang penuh manajemen rumah sakit,” kata Gus Irsyad, Kamis (3/8/2023).

Baca juga: Konser Band Kotak di RSUD Bangil Dikritik Ganggu Pasien, RSUD: Sudah Dites, Tidak Berimbas

Dia menyebut, kemungkinan besar direktur ingin promosi sekaligus tasyakuran atas pencapaian-pencapaian yang sudah berhasil didapat selama ini.

“Di sisi lain, yang nonton siapa, ini bukan konser umum tapi anak-anak RSUD sendiri. Dan ini tidak mengganggu pelayanan, tidak ada penontonnya dari luar,” paparnya.

Selain itu, Gus Irsyad juga mengaku sudah mengingatkan sejak awal dan memastikan pelayanan pasien jangan sampai terganggu dengan peresmian gedung dan logo baru ini.

“Saya sampai tanya beberapa kali, pelayanan bagaimana, setelah dicek tidak mengganggu ya sudah. IGD juga dalam renovasi,” tutupnya.

Sementara itu Lujeng Sudarto, Direktur Pusat Studi dan Advokasi Kebijakan menyebut konser di halaman rumah sakit sangat tidak etis dan tidak punya sense of crisis.

“Masa iya rumah sakit dipake konser musik. Nalarnya dipakai. Rumah sakit tempatnya orang istirahat untuk penyembuhan bukan untuk konser musik,” urainya.

Baca juga: KotaK Minta Maaf dan Klarifikasi soal Manggung di Halaman RSUD Bangil Pasuruan

Dia menyebut, Bupati seharusnya mengurang segala macam pencitraan yang tidak produktif bagi pelayanan publik sehingga terkesan tidak punya sense of crisis.

"Tindakan pemimpin publik itu minimal harus memenuhi dua kriteria: etis dan logis. Kasus konser musik di rumah sakit, tidak memenuhi dua kriteria tersebut,” paparnya.

Band Kotak datangi pasien dan minta maaf

Sementara itu personel Band Kotak, Tantri, Chua, Cella beserta manajemen menemui satu per satu pasien dan keluarganya di RSUD Bangil pada Rabu (2/8/2023) malam.

Dalam akun instagram resmi Band Kotak, manajemen angkat suara terkait penampilan Band Kotak di halaman RSUD Bangil.

Dalam klarifikasinya, Band Kotak meminta maaf atas kejadian yang terjadi di malam peresmian gedung rawat jalan dan juga launching logo baru RSUD Bangil.

Mereka juga menjelaskan awalnya tidak tahu panggung konser itu ada di rumah sakit.

Pihak Band Kotak menjelaskan, bahwa saat mendarat di Surabaya dan hendak menuju ke lokasi venue, panitia baru menjelaskan lokasi manggung yang berada di halaman RSUD Bangil.

Hal ini, membuat mereka kaget dan meragukan penyelenggaraan kegiatan. Namun, pihak rumah sakit telah memastikan dan menjamin kondisi pasien yang ada di dalam rumah sakit.

Selain itu disebutkan pasien yang berada di dalam rumah sakit sudah dipindahkan ke gedung lainnya.

"Tim kami berinisiatif kroscek kembali di lapangan. Saat itu, meja VIP pemerintahan sudah terpasang dan kami kembali menanyakan kepada pihak penyelenggara dan sudah menjamin bahwa pasien sudah aman dan dipindah ke gedung kedap suara," tulis akun @kotakband\_.

Baca juga: Manajemen Klaim Konser Musik di Halaman RSUD Bangil Tak Berdampak Negatif pada Pasien

Mendengar kepastian dari pihak penyelenggara, managemen grup Band Kotak ini merasa lega dan kemudian melanjutkan kegiatan secara profesional sesuai dengan kontrak.

Tak sampai di situ, Band Kotak juga meminta kepada pihak pengurus sound sistem menurunkan volume agar tak dimaksimalkan.

Saat melakukan perform grup Band Kotak merasakan kondisi yang kurang nyaman. Sehingga Band Kotak memotong beberapa songlist dan rembugan di panggung untuk tidak membawakan lagu berjudul beraksi.

"Upaya demi upaya sudah kami jalankan sebaik mungkin, tapi tetap kami adalah penghibur, pemilihan venue lokasi dan lain-lain di luar kuasa kami. Tapi kami seprofesional mungkin memenuhi kontrak manggung agar tidak terjadi wan prestasi. Jadi permohonan maaf ini lahir dari niat murni kami atas pertimbangan kemanusiaan," tutup pihak Band Kotak.

Baca juga: Band Kotak Konser di Halaman RSUD Bangil Pasuruan, Manajemen Klarifikasi dan Minta Maaf

Klarifikasi pihak rumah sakit

Terkait kritikan dari berbagai piak, pihak RSUD Bangil angkat suara. Humas RSUD Bangil, M Hayat mengatakan, saat konser digelar, sejumlah pasien IGD sudah dipindah ke ruangan lain.

"Ada sekitar 10 sampai 15 pasien yang kita pindahkan ke ruangan belakang," ungkapnya melalui sambungan telepon, Jumat (3/8/2023).

Menurutnya, tenaga kesehatan juga sudah menanyai dan memeriksa kondisi para pasien, dan menyebut mayoritas pasien mengaku tidak terganggu.

"Kemarin sudah kami cek. Secara psikis pasien tidak ada gangguan medis," tuturnya.

Hayat menjelaskan, dipilihnya halaman rumah sakit sebagai lokasi acara karena inti acaranya adalah peresmian gedung.

Pihak RSUD mengaku sudah mempertimbangkan dengan matang potensi adanya gangguan kebisingan. Sekaligus panitia dan penyelenggara acara sudah melakukan pengecekan sound system sebelum acara.

Baca juga: Band KotaK Minta Maaf Usai Diprotes Manggung di Halaman RSUD Bangil Pasuruan

"Sudah dites juga, tapi tidak berimbas," ungkapnya.

Sementara itu Tri Agung, Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSUD Bangil mengatakan, pihaknya sudah mengantisipasi kemungkinan yang terjadi saat panggung hiburan ini digelar.

“Dan kami siapkan langkah - langkah untuk bisa menghadapi prediksi atau kemungkinan itu tadi. Karena hiburan ini digelar di halaman RSUD Bangil,” jelas.

Menurutnya, sudah ada kajian medisnya dan ia menyebut, lokasi panggung ini jauh dari gedung rawat inap RSUD Bangil, hingga kemungkinan suara hiburan ini mengganggu pasien sangat minim.

“Bahkan saat Kotak memainkan lagu pertama, tim langsung cek situasinya seperti apa di masing - masing kamar. Dan kesimpulannya tidak terganggu pasien yang ada di gedung rawat inap,” paparnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Imron Hakiki | Editor : Gloria Setyvani Putri), Surya.co.id

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau