Salin Artikel

Soal Konser di RSUD Bangil, Bupati Pasuruan: Saya Tidak Tahu Kalo Undang Band Kotak

Saat itu Band Kotak tampil di dekat Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan Gedung Jantung Tepadu.

Hal tersebut disampaikan Gus Irsyad, sapaan akrab Bupati Pasuruan menyusul banyaknya kritikan pedas dari masyarakat Pasuruan terkait konser di rumah sakit.

“Saya tidak tahu kalau mengundang Band Kotak dan itu sudah menjadi wewenang penuh manajemen rumah sakit,” kata Gus Irsyad, Kamis (3/8/2023).

Dia menyebut, kemungkinan besar direktur ingin promosi sekaligus tasyakuran atas pencapaian-pencapaian yang sudah berhasil didapat selama ini.

“Di sisi lain, yang nonton siapa, ini bukan konser umum tapi anak-anak RSUD sendiri. Dan ini tidak mengganggu pelayanan, tidak ada penontonnya dari luar,” paparnya.

Selain itu, Gus Irsyad juga mengaku sudah mengingatkan sejak awal dan memastikan pelayanan pasien jangan sampai terganggu dengan peresmian gedung dan logo baru ini.

“Saya sampai tanya beberapa kali, pelayanan bagaimana, setelah dicek tidak mengganggu ya sudah. IGD juga dalam renovasi,” tutupnya.

Sementara itu Lujeng Sudarto, Direktur Pusat Studi dan Advokasi Kebijakan menyebut konser di halaman rumah sakit sangat tidak etis dan tidak punya sense of crisis.

“Masa iya rumah sakit dipake konser musik. Nalarnya dipakai. Rumah sakit tempatnya orang istirahat untuk penyembuhan bukan untuk konser musik,” urainya.

Dia menyebut, Bupati seharusnya mengurang segala macam pencitraan yang tidak produktif bagi pelayanan publik sehingga terkesan tidak punya sense of crisis.

"Tindakan pemimpin publik itu minimal harus memenuhi dua kriteria: etis dan logis. Kasus konser musik di rumah sakit, tidak memenuhi dua kriteria tersebut,” paparnya.

Band Kotak datangi pasien dan minta maaf

Sementara itu personel Band Kotak, Tantri, Chua, Cella beserta manajemen menemui satu per satu pasien dan keluarganya di RSUD Bangil pada Rabu (2/8/2023) malam.

Dalam akun instagram resmi Band Kotak, manajemen angkat suara terkait penampilan Band Kotak di halaman RSUD Bangil.

Dalam klarifikasinya, Band Kotak meminta maaf atas kejadian yang terjadi di malam peresmian gedung rawat jalan dan juga launching logo baru RSUD Bangil.

Mereka juga menjelaskan awalnya tidak tahu panggung konser itu ada di rumah sakit.

Pihak Band Kotak menjelaskan, bahwa saat mendarat di Surabaya dan hendak menuju ke lokasi venue, panitia baru menjelaskan lokasi manggung yang berada di halaman RSUD Bangil.

Hal ini, membuat mereka kaget dan meragukan penyelenggaraan kegiatan. Namun, pihak rumah sakit telah memastikan dan menjamin kondisi pasien yang ada di dalam rumah sakit.

Selain itu disebutkan pasien yang berada di dalam rumah sakit sudah dipindahkan ke gedung lainnya.

"Tim kami berinisiatif kroscek kembali di lapangan. Saat itu, meja VIP pemerintahan sudah terpasang dan kami kembali menanyakan kepada pihak penyelenggara dan sudah menjamin bahwa pasien sudah aman dan dipindah ke gedung kedap suara," tulis akun @kotakband\_.

Mendengar kepastian dari pihak penyelenggara, managemen grup Band Kotak ini merasa lega dan kemudian melanjutkan kegiatan secara profesional sesuai dengan kontrak.

Tak sampai di situ, Band Kotak juga meminta kepada pihak pengurus sound sistem menurunkan volume agar tak dimaksimalkan.

Saat melakukan perform grup Band Kotak merasakan kondisi yang kurang nyaman. Sehingga Band Kotak memotong beberapa songlist dan rembugan di panggung untuk tidak membawakan lagu berjudul beraksi.

"Upaya demi upaya sudah kami jalankan sebaik mungkin, tapi tetap kami adalah penghibur, pemilihan venue lokasi dan lain-lain di luar kuasa kami. Tapi kami seprofesional mungkin memenuhi kontrak manggung agar tidak terjadi wan prestasi. Jadi permohonan maaf ini lahir dari niat murni kami atas pertimbangan kemanusiaan," tutup pihak Band Kotak.

Klarifikasi pihak rumah sakit

Terkait kritikan dari berbagai piak, pihak RSUD Bangil angkat suara. Humas RSUD Bangil, M Hayat mengatakan, saat konser digelar, sejumlah pasien IGD sudah dipindah ke ruangan lain.

"Ada sekitar 10 sampai 15 pasien yang kita pindahkan ke ruangan belakang," ungkapnya melalui sambungan telepon, Jumat (3/8/2023).

Menurutnya, tenaga kesehatan juga sudah menanyai dan memeriksa kondisi para pasien, dan menyebut mayoritas pasien mengaku tidak terganggu.

"Kemarin sudah kami cek. Secara psikis pasien tidak ada gangguan medis," tuturnya.

Hayat menjelaskan, dipilihnya halaman rumah sakit sebagai lokasi acara karena inti acaranya adalah peresmian gedung.

Pihak RSUD mengaku sudah mempertimbangkan dengan matang potensi adanya gangguan kebisingan. Sekaligus panitia dan penyelenggara acara sudah melakukan pengecekan sound system sebelum acara.

"Sudah dites juga, tapi tidak berimbas," ungkapnya.

Sementara itu Tri Agung, Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSUD Bangil mengatakan, pihaknya sudah mengantisipasi kemungkinan yang terjadi saat panggung hiburan ini digelar.

“Dan kami siapkan langkah - langkah untuk bisa menghadapi prediksi atau kemungkinan itu tadi. Karena hiburan ini digelar di halaman RSUD Bangil,” jelas.

Menurutnya, sudah ada kajian medisnya dan ia menyebut, lokasi panggung ini jauh dari gedung rawat inap RSUD Bangil, hingga kemungkinan suara hiburan ini mengganggu pasien sangat minim.

“Bahkan saat Kotak memainkan lagu pertama, tim langsung cek situasinya seperti apa di masing - masing kamar. Dan kesimpulannya tidak terganggu pasien yang ada di gedung rawat inap,” paparnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Imron Hakiki | Editor : Gloria Setyvani Putri), Surya.co.id

https://surabaya.kompas.com/read/2023/08/05/163600478/soal-konser-di-rsud-bangil-bupati-pasuruan--saya-tidak-tahu-kalo-undang

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com