Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

52 Pelintasan KA di Kabupaten Blitar Tak Berpalang, Hanya 1 yang Dijaga

Kompas.com - 31/07/2023, 20:36 WIB
Asip Agus Hasani,
Krisiandi

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com – Dinas Perhubungan Kabupaten Blitar mengungkapkan, sebanyak 52 atau seluruh pelintasan sebidang kereta api yang bersilangan dengan jalan kabupaten di Blitar tak berpalang. Dari jumlah itu, hanya satu yang dijaga petugas. 

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Blitar Agus Santosa mengatakan, pihaknya baru dapat melakukan penanganan pada satu pelintasan sebidang kereta api yang melintas di jalan kabupaten yang seharusnya menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten Blitar.

Baca juga: Keluarga Korban Kecelakaan Luxio Vs KA Dhoho Berharap Pemerintah Perhatikan Pelintasan Tak Berpalang

“Lha untuk kita baru satu, yaitu dengan menempatkan penjaga. Tapi belum ada palangnya juga. Ini yang di (Desa) Sumberejo, (Kecamatan) Talun. (Jalan) menuju (Desa) Bendosewu itu,” ujar Agus saat dihubungi Kompas.com melalui telepon, Senin (31/7/2023).

“Jadi memang baru satu pelintasan yang kita tangani. Itu pun belum ada palang pintunya,” tambahnya.

Di Kabupaten Blitar terdapat total 69 pelintasan sebidang, namun sebanyak 17 di antaranya berada di jalan nasional sehingga ditangani langsung oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) dengan membangun palang pintu dan menempatkan petugas jaga.


Terkait pelintasan yang tak berpalang, Agus mengeklaim pihaknya tidak tinggal diam dan telah melakukan kajian sebagai pijakan dalam membuat rencana kebijakan.

Berdasarkan pemetaan pihaknya, tidak semua dari 52 pelintasan tersebut yang tergolong rawan kecelakaan, namun ada 13 yang tergolong rawan.

Kerawanan itu, ujarnya, karena jalan kabupaten yang bersilangan dengan rel kereta api merupakan jalan yang memiliki kepadatan lalu lintas cukup tinggi namun tidak ada penjaga maupun palang pintu.

“Ada 13 pelintasan yang tergolong rawan dan menjadi perhatian kami. Sisanya rata-rata adalah pelintasan jalan menuju ke area persawahan, pemakaman, dan lainnya,” jelas Agus.

Kendala anggaran

Masih banyaknya pelintasan sebidang yang tanpa penjaga dan tanpa palang pintu pengaman, kata Agus, disebabkan oleh kendala utama berupa pembiayaan dari APBD.

Agus menyebut biaya membangun palang pintu pelintasan kereta api paling sederhana adalah Rp 300 juta.

Baca juga: Diduga Terobos Palang Pelintasan Minibus Ditabrak Kereta, 3 Orang Terluka

Biayanya menjadi lebih besar lagi, lanjutnya, karena pemerintah daerah masih harus menyediakan petugas yang menjaga palang pintu pelintasan dengan jumlah minimal 4 orang di setiap pelintasan.

“Kalau kita mengacu pada UMK Kabupaten Blitar, maka setiap petugas mendapatkan gaji bulanan sekitar Rp 2 juta. Dikalikan 4 menjadi Rp 8 juta atau Rp 96 juta per tahun. Jumlah ini menjadi terlalu besar untuk kemampuan APBD jika kita bicara seluruh pelintasan,” jelasnya.

Meski mahal, lanjutnya, pihaknya sedang menyusun pengusulan pembiayaan dua palang pintu pelintasan sebidang pada Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) dari APBD Kabupaten Blitar Tahun Anggaran 2023.

“Kami usulkan pembiayaan 2 palang pintu sekaligus biaya operasion untuk petugas-petugasnya. Kami harapkan bisa direalisasikan akhir tahun ini atau awal tahun depan,” ujarnya.

Baca juga: Setelah Kereta Tabrak Bus Tewaskan 6 Orang, Jombang Antisipasi 5 Pelintasan KA Tak Berpalang

Selain mengusulkan pembangunan dua palang pintu, lanjutnya, pihaknya juga terus melakukan edukasi kepada masyarakat tentang bagaimana tata cara berlalu lintas saat melewati perlintasa kereta api tanpa palang pintu dan penjaga.

“Intinya kita terus berusaha menangani dengan berbagai cara, terutama sosialisasi. Kita pasang banner, peringatan agar hati-hati saat melewati pelintasan tanpa penjaga tanpa palang pintu. Kita senantiasa berkoordinasi dengan Pemprov, Pemerintah Pusat dan PT KAI,” terangnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus Testis Hilang, Pria di Pasuruan Tegaskan Hanya Ada Persetujuan Operasi Laser Prostat

Kasus Testis Hilang, Pria di Pasuruan Tegaskan Hanya Ada Persetujuan Operasi Laser Prostat

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Menjelang Pilkada 2024, KPU Situbondo Pangkas Jumlah TPS 50 Persen

Menjelang Pilkada 2024, KPU Situbondo Pangkas Jumlah TPS 50 Persen

Surabaya
Sambut Program Makan Siang Gratis, 10.000 Hektar Lahan Kering Disulap Jadi Kawasan Terpadu Hortikultura

Sambut Program Makan Siang Gratis, 10.000 Hektar Lahan Kering Disulap Jadi Kawasan Terpadu Hortikultura

Surabaya
Dua Pejabat di DPRD Madiun Diperiksa terkait Kasus Korupsi Dana Aspirasi Rp 1,5 Miliar

Dua Pejabat di DPRD Madiun Diperiksa terkait Kasus Korupsi Dana Aspirasi Rp 1,5 Miliar

Surabaya
Pria di Pasuruan Protes Kehilangan 2 Testis Usai Operasi Prostat, RS Klaim Sesuai Prosedur

Pria di Pasuruan Protes Kehilangan 2 Testis Usai Operasi Prostat, RS Klaim Sesuai Prosedur

Surabaya
Satu Pasangan Jalur Independen Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang Tak Lolos Verifikasi

Satu Pasangan Jalur Independen Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang Tak Lolos Verifikasi

Surabaya
Kisah Wanita Kuli Panggul di Pasar Surabaya Bisa Berangkat Haji

Kisah Wanita Kuli Panggul di Pasar Surabaya Bisa Berangkat Haji

Surabaya
Wali Kota Eri Cahyadi Kembali Tegaskan Larangan Sekolah di Surabaya Study Tour ke Luar Daerah

Wali Kota Eri Cahyadi Kembali Tegaskan Larangan Sekolah di Surabaya Study Tour ke Luar Daerah

Surabaya
Sepeda Motor di Banyuwangi Terbakar setelah 'Ngangsu' BBM

Sepeda Motor di Banyuwangi Terbakar setelah "Ngangsu" BBM

Surabaya
Pemprov Jatim soal Pengosongan Rusunawa Gunungsari Surabaya: Penghuni Tak Mau Bayar Sewa

Pemprov Jatim soal Pengosongan Rusunawa Gunungsari Surabaya: Penghuni Tak Mau Bayar Sewa

Surabaya
Diusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya, Warga Terancam Tak Punya Tempat Tinggal

Diusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya, Warga Terancam Tak Punya Tempat Tinggal

Surabaya
Rumah Warga Trenggalek Ditaburi Kotoran Kambing, Bhabinkamtibmas Turun Tangan

Rumah Warga Trenggalek Ditaburi Kotoran Kambing, Bhabinkamtibmas Turun Tangan

Surabaya
Pantai Ngalur di Tulungagung: Daya Tarik, Lokasi, dan Rute

Pantai Ngalur di Tulungagung: Daya Tarik, Lokasi, dan Rute

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com