Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Kericuhan Suporter di Laga Persik Kediri Vs Arema FC, Kapolres Akan Gelar Evaluasi

Kompas.com, 17 Juli 2023, 10:37 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com- Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Kediri Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Teddy Candra menyatakan akan menggelar evaluasi pelaksanaan pertandingan sepak bola antara Persik Kediri kontra Arema FC yang berlangsung Sabtu (15/7/2023).

Evaluasi itu dilakukan menyusul insiden kericuhan yang sempat mewarnai jalannya pertandingan.

Baca juga: Bentrok Supoter di Kediri, Erick Thohir Sebut Bakal Ada Hukuman

Teddy mengungkapkan, keributan timbul diduga karena adanya oknum Aremania, suporter kesebelasan Arema FC, yang menyusup ke lokasi pertandingan.

Padahal sesuai aturan, pertandingan tersebut digelar tanpa penonton dari tim tamu.

"Dalam waktu dekat kita akan evaluasi dengan Panpel maupun para pihak terkait," ujar AKBP Teddy Candra dalam sambungan telepon pada Kompas.com, Senin (17/7/2023).

Baca juga: Arema FC Minta Maaf atas Insiden Kericuhan Suporter di Kediri

Beberapa poin evaluasi itu di antaranya soal pengaturan tiket.

Kapolres mengklaim, pihaknya sudah secara maksimal menjalankan pengamanan pertandingan.

"Kesiapan pengamanan sudah maksimal. Saya kerahkan 1400 personel," ujarnya.

Teddy menjelaskan, evaluasi tetap penting dilakukan untuk mengantisipasi sekecil apa pun kerawanan yang nantinya berisiko muncul kembali.

Selain itu untuk mendorong menguatnya pendidikan kedewasaan yang baik terutama bagi para suporter.

"Hal-hal seperti ini seharusnya tidak sampai terjadi. Makanya saya imbau suporter semakin dewasa dan dapat mendukung tim Persik agar mainnya semakin bagus," ujar Kapolres.

Baca juga: Hilang Sepekan, Ayah yang Bunuh Anak Kandung di Kediri Jadi Tersangka, Ditangkap di Tulungagung

Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) laga Persik Kediri-Arema FC Tri Widodo mengatakan, pihaknya terbuka dan mendukung langkah evaluasi.

"Kemarin pak Kapolres sudah menyampaikan soal evaluasi itu tapi waktu pelaksanaannya masih menunggu," ujar Tri Widodo dalam sambungan telepon, Senin.

Tri menyambut baik langkah evaluasi itu untuk menambal lini-lini yang dianggap lemah demi penyelenggaraan yang lebih baik ke depannya.

"Kita juga sangat berterima kasih kepada Pak Kapolres yang sangat sigap," lanjut dia.

Baca juga: Pengunjung Lapas Kediri Kedapatan Sembunyikan 996 Butir Dobel L di Celana Dalam

Widodo menambahkan, insiden itu tidak sampai membuat pertandingan dihentikan. Namun dia sangat menyayangkan terjadinya kejadian tersebut.

Apalagi menurutnya masih jelas ingatan masyarakat mengenai Tragedi Kanjuruhan dengan jumlah korban besar yang terjadi beberapa waktu lalu di Malang. Hingga saat ini, FIFA masih melakukan pengawasan.

"Aturannya dua tahun tanpa penonton tim tamu. Kalau aturan dijalankan, kan, jadi indah rasanya," katanya.

Untuk diketahui, keributan suporter terjadi di tengah pertandingan. Ada tiga oknum suporter terluka ringan. Polisi juga mengevakuasi 25 suporter Arema ke luar stadion. Mereka langsung diantar pulang.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau