Mengetahui hal tersebut, massa pengantar ambulans lainnya akhirnya marah kepada pengemudi mobil boks tersebut.
Mereka langsung menutup akses keluar Jalan Sasak dengan gerobak.
"Sama massa dihajar sekitar setengah jaman lebih itu, hampir satu jam. Sopirnya enggak sempat turun, tapi kernetnya meloloskan diri," ujar dia.
Sedangkan, ambulans yang diharapkan segera melintas justru ikut tertahan di Jalan Sasak. Hal tersebut terjadi lantaran massa mengamuk cukup lama.
"Setelah kejadian itu Satpol PP datang, ambulans-nya masih di sana (ujung Jalan Salak). Setelah aman ambulans baru bisa masuk bawa jenazah itu," jelasnya.
Baca juga: 2 Jenazah Korban Ambulans Tabrak Pohon di Pasaman Dibawa ke Kampung Halaman
Kapolsek Semampir, Kompol Nur Suhud mengatakan, massa pengantar ambulans ketika itu emosi dan mengeroyok pengemudi mobil boks, lantaran mengira terjadi tabrak lari.
"Dikiranya mau kabur, padahal tidak, itu juga bukan tabrak lari. Memang ada yang tertabrak saat itu, tapi pengemudinya mau tanggung jawab," kata Suhud.
Suhud menyebutkan, pengemudi mobil boks dan pengawal ambulans akhirnya ditemukan di Polsek Semampir.
Keduanya akhirnya memutuskan berdamai karena masih memiliki hubungan keluarga.
"Sudah dimusyawahkan antarkedua keluarga, bersama sesepuh, ternyata semua masih keluarga. Keduanya juga menyadari sama-sama emosi," jelasnya.
Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Surabaya, Andhi Dwi Setiawan | Editor Pythag Kurniati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.