Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Mobil Boks Dikepung Rombongan Pengantar Jenazah, Sopir Tak Mau Beri Jalan Ambulans dan Tabrak Warga

Kompas.com - 12/07/2023, 11:48 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com - Sopir mobil boks dikepung massa diduga lantaran tak mau menepi untuk memberikan jalan bagi ambulans yang membawa jenazah.

Peristiwa itu terjadi di Jalan Sasak, Ampel, Kota Surabaya, Jawa Timur pada Kamis (6/7/2023) sekitar pukul 15.00 WIB.

Mobil boks dengan nomor polisi L 9743 CO itu juga sempat menabrak salah seorang warga.

Namun, pengemudi mobil tersebut tetap tak menghentikan laju kendaraanya.

Baca juga: Tak Menepi Saat Ambulans Melintas, Mobil Boks Dirusak Warga di Surabaya

Akhirnya, warga sekitar beserta rombongan pengantar jenazah tersebut menutup akses jalan.

Bahkan, pengemudi mobil boks juga sempat dipukuli menggunakan tangan dan helm.

Mobil dirusak, sopir dipukuli

Dalam video yang beredar memperlihatkan sebuah mobil boks dihentikan sejumlah warga.

Warga juga tampak menutup jalan menggunakan troli dan penanda parkir.

Tampak seseorang memecahkan bagian depan mobil tersebut hingga hancur.

Sedangkan, beberapa warga lainnya terlihat memukuli pengemudi kendaraan menggunakan tangan dan helm.

Mobil boks tabrak warga

Kapolsek Semampir Surabaya Kompol Nur Suhud mengatakan, kejadian dalam video itu terjadi di Jalan Sasak, Ampel, Kota Surabaya, Kamis (6/7/2023) sekitar pukul 15.00 WIB.

Saat itu, ada ambulans yang membawa jenazah warga sekitar melintas di Jalan Sasak.

Sedangkan, mobil boks tersebut tepat berada di depanya dan tidak menepi.

"Mobil boks ada di depan ambulans tidak memberi jalan. Malah menabrak Samsul (pengawal mobil jenazah)," kata dia, Senin (10/7/2023).

Meski demikian, pengemudi mobil tersebut tetap tak menghentikan laju kendaraanya.

Baca juga: Sopir Mobil Boks Dikeroyok karena Tak Mau Beri Jalan Ambulans, Warga: Pengantar Malah Ditabrak

Warga tutup akses jalan

Akhirnya, warga sekitar beserta rombongan pengantar jenazah tersebut menutup akses jalan.

Suhud mengungkapkan, korban yang tertabrak mobil boks tersebut sempat melayangkan laporan ke Polsek Semampir.

Namun, laporan itu akhirnya dicabut dan korban memutuskan damai.

"Untuk korban kecelakaan dan sopir boks sudah diperiksa. Karena saling kenal dan perkara salah paham, kemudian diselesaikan secara musyawarah oleh kedua pihak," kata dia.

Tak mau beri jalan

Seorang warga yang juga saksi mata bernama Hasan (54) menceritakan kejadian pengeroyokan tersebut.

Pengeroyokan tersebut disebabkan lantaran pengemudi mobil boks disebut tidak memberikan jalan untuk ambulans yang akan lewat.

Hasan yang tinggal di sekitar lokasi kejadian bercerita, kejadian bermula ketika sejumlah orang melewati Jalan Sasak dengan menggunakan sepeda motor.

Mereka meminta agar ruas jalan itu dikosongkan, karena akan ada ambulans melintas.

"Kejadiannya itu hari Kamis sore, sekitar Ashar. Katanya, orang-orang itu mengantarkan jenazah pakai ambulans," kata dia, Selasa (11/7/2023).

Mobil boks dihentikan

Kemudian, kata Hasan, massa juga meminta agar mobil boks itu menepi.

Namun, pengemudi kendaraan tersebut tetap melaju di tengah Jalan Sasak.

"Mobil boksnya itu jalan pelan, terus dicegat sama orang (pengawal ambulans). Maksudnya disuruh berhenti, tapi dia (sopir) enggak mau," jelasnya.

Akhirnya, salah seorang dari kelompok pengantar, memutuskan untuk menghentikan mobil boks tersebut.

Tujuannya agar ambulans pembawa jenazah yang masih tertahan bisa segera melintas.

"Orangnya (awalnya) menghalangi dari pinggir, terus mobil boksnya itu jalan, malah ke tengah. Terus dia (pengantar) malah ditabrak sampai gulung-gulung," ucapnya.

Sopir dihajar massa

Mengetahui hal tersebut, massa pengantar ambulans lainnya akhirnya marah kepada pengemudi mobil boks tersebut.

Mereka langsung menutup akses keluar Jalan Sasak dengan gerobak.

"Sama massa dihajar sekitar setengah jaman lebih itu, hampir satu jam. Sopirnya enggak sempat turun, tapi kernetnya meloloskan diri," ujar dia.

Sedangkan, ambulans yang diharapkan segera melintas justru ikut tertahan di Jalan Sasak. Hal tersebut terjadi lantaran massa mengamuk cukup lama.

"Setelah kejadian itu Satpol PP datang, ambulans-nya masih di sana (ujung Jalan Salak). Setelah aman ambulans baru bisa masuk bawa jenazah itu," jelasnya.

Baca juga: 2 Jenazah Korban Ambulans Tabrak Pohon di Pasaman Dibawa ke Kampung Halaman

Dikira tabrak lari

Kapolsek Semampir, Kompol Nur Suhud mengatakan, massa pengantar ambulans ketika itu emosi dan mengeroyok pengemudi mobil boks, lantaran mengira terjadi tabrak lari.

"Dikiranya mau kabur, padahal tidak, itu juga bukan tabrak lari. Memang ada yang tertabrak saat itu, tapi pengemudinya mau tanggung jawab," kata Suhud.

Suhud menyebutkan, pengemudi mobil boks dan pengawal ambulans akhirnya ditemukan di Polsek Semampir.

Keduanya akhirnya memutuskan berdamai karena masih memiliki hubungan keluarga.

"Sudah dimusyawahkan antarkedua keluarga, bersama sesepuh, ternyata semua masih keluarga. Keduanya juga menyadari sama-sama emosi," jelasnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Surabaya, Andhi Dwi Setiawan | Editor Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10.000 Jemaat Ikuti Misa di Katedral Surabaya, Pesan Mewartakan Kebenaran

10.000 Jemaat Ikuti Misa di Katedral Surabaya, Pesan Mewartakan Kebenaran

Surabaya
5 Partai di Magetan Berkoalisi Usung Cabup-Cawabup di Pilkada 2024

5 Partai di Magetan Berkoalisi Usung Cabup-Cawabup di Pilkada 2024

Surabaya
Desa di Sumenep Beri Makan Lansia Tiap Hari, Sebagian Langsung Disuapi

Desa di Sumenep Beri Makan Lansia Tiap Hari, Sebagian Langsung Disuapi

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Gelapkan Barang Pelanggan, 3 Karyawan Perusahaan Ekspedisi di Situbondo Ditangkap

Gelapkan Barang Pelanggan, 3 Karyawan Perusahaan Ekspedisi di Situbondo Ditangkap

Surabaya
Wanita di Ngawi Meninggal Usai Cabut Gigi, Dinkes Periksa Dokter yang Menangani

Wanita di Ngawi Meninggal Usai Cabut Gigi, Dinkes Periksa Dokter yang Menangani

Surabaya
2.651 Jemaah Haji Asal Surabaya Divaksinasi Meningitis

2.651 Jemaah Haji Asal Surabaya Divaksinasi Meningitis

Surabaya
Pengangkut Sampah di Kota Malang Jadi Korban Tabrak Lari

Pengangkut Sampah di Kota Malang Jadi Korban Tabrak Lari

Surabaya
299 Calon Jemaah Haji Asal Situbondo Batal Berangkat Tahun Ini karena Tak Lunasi BPIH

299 Calon Jemaah Haji Asal Situbondo Batal Berangkat Tahun Ini karena Tak Lunasi BPIH

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek 'Guru Tugas'

Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek "Guru Tugas"

Surabaya
Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Surabaya
Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Surabaya
Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com