"Ya ini sebagian untuk biaya perawatan jembatan, ngasihnya juga seikhlasnya tidak ada paksaan," terang Riyadi.
Adanya jembatan darurat rupanya menjadi sumber mata pencarian baru bagi warga di perbatasan dua kabupaten tersebut.
Setidaknya, dalam sehari, para pengelola bisa membawa pulang uang sebesar Rp 40.000.
"Sekarang kan enggak bisa nambang, ya dari ini kadang Rp 40.000, buat makan sehari-hari, tapi kan uang sumbangan warga tidak semuanya kita bagi, ada yang untuk biaya perbaikan juga," tutur Riyadi.
Baca juga: Tanggap Darurat 14 Hari di Lumajang, Air Terjun Tumpak Sewu Tutup Sementara
Selain dari sumbangan sukarela warga yang melintas, para pengelola juga mendapat sedikit imbalan apabila ada pengendara yang takut menyeberang.
"Kan tidak hanya dari yang lewat saja, kadang ada yang enggak berani kita bantu terus orangnya ngasih uang. Itu kita kumpulkan jadi satu dulu baru nanti setelah tutup kita bagi," lanjutnya.
Rencananya, pemerintah melalui Kementerian PUPR akan membangun ulang Jembatan Kali Glidik II. Targetnya, empat bulan lagi akan selesai dan bisa difungsikan kembali oleh masyarakat.
Hal ini diungkapkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono saat meninjau dampak kerusakan infrastruktur akibat banjir lahar hujan Gunung Semeru di Lumajang pada Jumat (7/7/2023).
"Kami akan membangun kembali Jembatan Glidik II yang jalan nasional tadi yang saya gambar-gambar, kemarin saya dari sana sudah saya cek dan ini akan kita bangun jembatan permanen.
Basuki menjelaskan, awalnya, jembatan yang hilang dibawa arus banjir itu akan diganti dengan Jembatan Bailey.
Baca juga: Pembangunan Ulang Jembatan Kali Glidik Ditargetkan Selesai dalam 4 Bulan
Namun, menurutnya, hal ini malah akan memperlama proses pembangunan jembatan.
"Kalau jembatan bailey malah lebih lama nanti jadi langsung saja jembatan permanen," tambahnya.
Nantinya, tinggi Jembatan Glidik II yang akan dibangun ulang akan ditinggikan 3,5 meter dari sebelumnya untuk mengantisipasi apabila banjir lahar kembali terjadi dengan intensitas yang besar.
Saat ini, rangka jembatan sudah dikirimkan ke Lumajang dan Malang. Sebab, nantinya pembangunan jembatan ini akan dilakukan langsung dari dua sisi.
Basuki menargetkan, pembangunan jembatan ini akan selesai dalam waktu empat bulan.
"Jembatan kerangkanya sudah dikirimkan kesini nanti dibangun dari dua arah dari Lumajang dan Malang sehingga mudah-mudahan lebih cepat, targetnya sekitar 4 bulan bisa selesai," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang