Kepada satpam itu, Joko juga mengaku dirinya anggota DPRD Kabupaten Tulungagung. Satpam itu ketakutan melaporkan kejadian ini ke manajemen rumah sakit.
Padahal seharusnya setiap insiden wajib dilaporkan agar ditindaklanjuti.
Setelah kejadian tersebut diketahui banyak pohak, pihak rumah sakit sudah melakukan evaluasi dan dipastikan tak ada prosedur yang salah.
RSUD dr Iskak juga wajib melindungi pekerja yang sudah melaksanakan tugasnya secara profesional.
Baca juga: Terduga Pelaku Pembunuhan Pasutri di Tulungagung Ditangkap, Sosok Dikenal Jagoan Kampung
Karena itu pihak rumah sakit akan melaporkan kejadian ini ke Polres Tulungagung.
"Kejadian ini juga sudah diketahui Pak Direktur (sedang ibadah haji). Dan telah diputuskan kami akan membuat laporan polisi," tegas Eko.
Dari penelusuran rumah sakit, Joko menjenguk Kepala Desa Tenggong, Kecamatan Rejotangan yang sedang dirawat di kamar 415.
Joko adalah anggota dewan dari Fraksi PDI Perjuangan dan masuk dalam bakal calon legislatif (bacaleg) yang diusulkan PDI Perjuangan.
Saat dikonfirmasi, Joko membantah telah melakukan kekerasan fisik pada satpam rumah sakit.
Saat dikonfirmasi wartawan melalui telepon, Joko Tri Asmoro mengaku awalnya datang ke area parkir Graha Mandiri, pada Rabu (28/6/2023) malam.
Joko sempat merokok di area parkir motor Graha Mandiri yang ada di sisi utara gedung.
"Satpam itu datang dan menegur saya, bilang di situ tidak boleh merokok. Tapi saya merasa, kok menegurnya dengan tidak sopan," ungkap Joko, Senin (3/7/2023).
Baca juga: 5 Fakta Kasus Dugaan Pembunuhan Pasutri di Tulungagung, Ditemukan Sang Anak di Ruang Karaoke Pribadi
Joko kemudian masuk ke Graha Mandiri bersama keluarganya, termasuk anak perempuannya.
Ternyata satpam yang menegurnya tadi berjaga di depan pintu lift bersama seorang petugas lain.
Saat itu sang satpam sempat menanyakan usia anak Joko dan dijawa oleh istri Joko.