"Kita lihat dalam minggu ini dinamikanya bagaimana. Kami juga mohon support Pak Wali Kota bagaimana warga Surabaya ini sekarang lebih aktif mengaktivasi IKD di dalam handphone-nya. Karena sekarang lebih mudah, bisa pakai Android dan iPhone," terang dia.
Di sisi lain, Teguh juga memastikan bahwa ke depan penggunaan KTP digital akan terus dikembangkan untuk sektor pelayanan publik lainnya. Misalnya KTP digital digunakan untuk penanganan stunting.
"Nanti kami akan kembangkan lebih lanjut IKD atau KTP versi digital ini untuk berbagai layanan publik. Artinya, IKD dapat digunakan untuk berbagai layanan publik," ujarnya.
Baca juga: Polisi Tangkap Pelaku Ranjau Sandal Berpaku di Surabaya
Di kesempatan yang sama, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan terima kasih kepada Dirjen Dukcapil Kemendagri karena telah memilih Surabaya sebagai kota pertama yang menerapkan IKD untuk perbankan.
"Insya Allah setelah ini perbankan kita gunakan (IKD) untuk pelayanan publik. Salah satu contoh tercepat adalah untuk pemberian kursi roda," kata Eri Cahyadi.
Menurut dia, IKD atau KTP digital juga dapat digunakan untuk layanan publik lainnya, seperti pemberian bantuan sosial. Misalnya, pemberian program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu), kursi roda, jamban, dan penanganan stunting.
"Itu akan kita connect-kan. Juga, terkait dengan perizinan, nanti di PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu) akan connect dengan sistem (IKD) ini," ujar dia.
Karenanya, Eri juga berharap kepada warga Surabaya supaya lebih memahami dan menyadari pentingnya digitalisasi. Dengan demikian, secara bertahap ke depan, diharapkan masyarakat tidak lagi menggunakan KTP elektronik manual.
"Insya Allah kita segera lakukan dengan Pak Dirjen Dukcapil. Nanti satu bulan kita lihat lagi (penerapan IKD perbankan) di Surabaya," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.