Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Warga soal Aksi "Sweeping" yang Dipicu Tewasnya Mahasiswa di Malang

Kompas.com - 26/06/2023, 18:09 WIB
Nugraha Perdana,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Aksi sweeping oleh sekelompok orang di Kota Malang, Jawa Timur, pada Minggu (25/6/2023), menyebabkan sejumlah kerusakan.

Aksi sweeping itu merupakan buntut dari kasus penganiayaan hingga tewas terhadap mahasiswa asal Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Ketua RW 06 Kelurahan Tlogomas, Kota Malang, M Sodiq menuturkan bagaimana aksi sweeping yang dilakukan oleh sekelompok orang tersebut.

Sodiq mengatakan, aksi sweeping tersebut terjadi sekitar maghrib. Tiba-tiba, sekelompok orang yang terdiri dari ratusan orang datang di Jalan Raya Tlogomas.

Pada kesempatan itu, sekelompok orang itu juga memukul seorang juru parkir (jukir) di minimarket di sekitar lokasi.

Jukir tersebut awalnya memberitahu segerombolan orang itu untuk tidak membuat ulah.

Baca juga: Sekelompok Orang Lakukan Sweeping Buntut Kematian Mahasiswa di Malang, Polisi: Sudah Dibubarkan

Tidak ada niat dari jukir itu untuk menghalangi aksi segerombolan orang tersebut.

"Tahu-tahu anak yang parkir nama panggilannya kancil itu ditempeleng (ditampar), dipukul, kejadian sampai selanjutnya akhirnya warga tidak terima, enggak tahu apa-apa kok moro-moro (tiba-tiba) ditempeleng," kata Sodiq pada Senin (26/6/2023).

Baca juga: Lebih dari 20 Saksi Diperiksa atas Tewasnya Mahasiswa di Malang

Untungnya, jukir tidak mengalami luka yang serius. Namun, kejadian tersebut membuat geger warga sekitar yang tidak terima atas kelakuan sekelompok orang itu.

Salah satu warga sempat meminta perwakilan dari kelompok tersebut untuk meminta maaf atas perlakuannya. Kemudian, polisi memediasi dan mendatangkan salah satu orang yang mengaku sebagai perwakilan dari kelompok itu untuk meminta maaf atas perbuatan rekan-rekannya.

"Enggak sampai dibawa ke rumah sakit, lukanya enggak kelihatan, karena bilang ke teman-teman jadi ramai," katanya.

Tidak hanya itu, kelompok orang itu juga merusak dua kos-kosan yang ada di sekitar Jalan Raya Tlogomas.

"Yang dirusak dua, satu kaca, yang satu pintunya, kos-kosan, di RW 6 satu, di RW 5 satu," katanya.

Sodiq mengaku kecewa terhadap perbuatan dari sekelompok orang tersebut. Dia berencana untuk berkoordinasi dengan pihak kampus.

Baca juga: Kronologi Pria Tewas Usai Berkelahi dengan 5 Orang di Malang, Pelaku Bawa Katana

Sebelumnya diberitakan, kericuhan terjadi di Jalan Raya Tlogomas, Kota Malang, Jawa Timur, pada Minggu (25/6/2023) malam.

Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto mengatakan, dua Satuan Setingkat Kompi (SSK) disiagakan di sekitar lokasi.

Budi mengatakan, sweeping tersebut buntut kematian mahasiswa perguruan tinggi swasta berinisial KM (24) asal Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur.

Sekelompok orang yang melakukan sweeping berusaha mencari para pelaku yang melakukan penganiayaan terhadap korban.

"Mereka mencoba sweeping nyari anak-anak pelaku itu, tetapi sudah dibubarkan," kata Budi pada Minggu (25/6/2023) malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Amankan Puluhan Kayu Jati Ilegal dan 3 Pelaku Pencuri Kayu di Inhutani Ngawi

Polisi Amankan Puluhan Kayu Jati Ilegal dan 3 Pelaku Pencuri Kayu di Inhutani Ngawi

Surabaya
Mantan Kades di Malang Ditangkap atas Kasus Korupsi DD Rp 646 Juta

Mantan Kades di Malang Ditangkap atas Kasus Korupsi DD Rp 646 Juta

Surabaya
Ayah dan Anak di Probolinggo Aniaya Saudara sampai Kritis, Dipicu Masalah Sertifikat Tanah

Ayah dan Anak di Probolinggo Aniaya Saudara sampai Kritis, Dipicu Masalah Sertifikat Tanah

Surabaya
Debt Collector Abal-abal Rampas Motor Seorang Ibu di Jalan, Alasannya Menunggak Angsuran

Debt Collector Abal-abal Rampas Motor Seorang Ibu di Jalan, Alasannya Menunggak Angsuran

Surabaya
Pengosongan 43 Unit Rusunawa di Surabaya Memanas, Satu Anak Terluka

Pengosongan 43 Unit Rusunawa di Surabaya Memanas, Satu Anak Terluka

Surabaya
Viral soal Penerima Beasiswa KIP Hedon, Mahasiswi Unej: Itu Ulah Oknum, Kami Dirugikan

Viral soal Penerima Beasiswa KIP Hedon, Mahasiswi Unej: Itu Ulah Oknum, Kami Dirugikan

Surabaya
3.228 Kasus TBC Ditemukan di Surabaya Usai Periksa Kelompok Rentan

3.228 Kasus TBC Ditemukan di Surabaya Usai Periksa Kelompok Rentan

Surabaya
Nelayan Bangkalan Tangkap Buaya Sepanjang 3 Meter

Nelayan Bangkalan Tangkap Buaya Sepanjang 3 Meter

Surabaya
Remaja Korban Ledakan Balon Udara di Ponorogo Meninggal dalam Perawatan

Remaja Korban Ledakan Balon Udara di Ponorogo Meninggal dalam Perawatan

Surabaya
Diah Pun Tak Pernah Pulang...

Diah Pun Tak Pernah Pulang...

Surabaya
'Flushing' 2 Bendungan di Blitar, Warga Diimbau Jauhi Sungai Brantas

"Flushing" 2 Bendungan di Blitar, Warga Diimbau Jauhi Sungai Brantas

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Di Stasiun Paron Ngawi, Sang Kakak Menunggu Diah yang Ternyata Telah Terbunuh..

Di Stasiun Paron Ngawi, Sang Kakak Menunggu Diah yang Ternyata Telah Terbunuh..

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com