Tak hanya itu. Beberapa hari sebelum ditemukan tewas, HK sempat hilang beberapa hari dan pulang sendiri ke rumah.
Sementara itu Kepala Lingkungan Krajan, Kelurahah Bintoro, Sumardiono membenarkan HK sudha beberapa kali mencoba bunuh diri.
Bahkan HK pernah memasukkan anaknya ke dalam kolam air, namun digagalkan oleh keluarga.
"Sudah beberapa kali. Saat itu, ibu ini pernah mencoba bunuh diri di Kecamatan Ajung bersama anak pertamanya. Dengan memasukan anaknya ke dalam kolam, tetapi digagalkan oleh keluarganya," ujarnya.
Selain itu, anaknya ketiganya yang masih bayi juga pernah dimasukkan ke dalam baik mandi berisi air.
"Tetapi saat itu, upaya bunuh diri bersama anaknya itu diketahui oleh suami," kata Sumardi.
Baca juga: Ibu yang Tewas bersama 2 Anaknya di Jember Disebut Pernah Ajak Anak Lompat ke Sungai
Sumardi menuturkan korban tersebut memang sudah mengalami gangguan kejiwaan sejak 10 tahun terakhir. Bahkan HK juga menjalani pengobatan dan perawatan di psikiater.
"Setiap bulan saat itu, dilakukan pengobatan. Bersama anak pertamanya itu dilakukan pengobatannya di Rumah Sakit dr Soebandi," katanya.
Beberapa keluhan yang pernah diucapkan kepada suaminya, antara lain, seperti mendapatkan bisikan ghaib.
"Kadang itu sering tiba-tiba hilang dari rumah, pergi lalu balik lagi. Termasuk anaknya yang pertama, kalau pintu rumah dibuka, hilang sudah," urai Sumardi.
Hal senada juga disampaikan oleh mertua HK, Saminah (65).
Ia bercerita menantunya sudah lama menglami depresi pasca-menikah. Hk pun pernah menjalani pengobatan.
Namun sudah enam bulan, HK tak periksa kembali karena dianggap sudah sembuh.
"Dia tidak pernah ngamuk walau depresi, lebih banyak diam," Jelas dia.
Baca juga: Ibu dan 2 Saudaranya Ditemukan Tewas, Bocah 6 Tahun di Jember Alami Trauma
Kapolres Jember, AKBP Moh Nurhidayat mengatakan memang sebelumnya korban memang pernah melakukan pengobatan psikologi.