Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Ibu di Jember yang Tewas Bersama 2 Anaknya, Berhenti Berobat ke Psikiater karena BPJS Belum Dibayar

Kompas.com - 18/06/2023, 08:20 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - HK (31) dan dua anaknya ditemukan tewas di rumahnya Kelurahan Bintoro, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu (17/6/2023).

Sang ibu ditemukan dalam kondisi gantung diri diri dan dua anaknya, LA (8) dan AVS (8 bulan) meninggal dunia di dalam kamar.

Sementara anak keduanya, RK (6) ditemukan dalam kondisi sehat walau syok.

Husnul Khotimah adalah ibu tiga anak dari pernikahannya dengan Agus Riyadi (36). Sehari-hari, Agus berjualan cilok di depan RSUD d Soebandi Jember.

Baca juga: Pulang Jualan Cilok, Suami di Jember Syok Lihat Istri dan 2 Anaknya Sudah Tak Bernyawa

Hari itu sepulang dari berjualan, Agus mengetuk pintu rumahnya berkali-kali. Namun sang istri tak kunjung membukakan pintu.

Tak lama anak keduanya, RK (6) keluar rumah. Agus pun bergegas masuk ke kamar dan menemukan istrinya tewas dalam kondisi gantung diri.

Sementara dua anaknya sudah tak bernyawa di atas kasur dalam kamar.

Melihat kondisi tersebut, Agus berteriak meminta tolong hingga warga pun berdatangan. Kasus tersebut kemudian dilaporkan ke polisi.

Saat dikonfirmasi, Kapolsek Patrang AKP Hery Supadmo membenarkan kejadian tersebut. Namun ia masih enggan menjelaskan secara detail.

Ketiga jenazah tersebut kemudian dibawa ke RSD dr Soebandi Jember untuk otopsi.

Baca juga: Kronologi Temuan Ibu dan 2 Anak Tewas di Jember, Diduga Depresi Pernah Ajak Anak Bunuh Diri

Diduga gangguan jiwa, pernah mencoba bunuh diri

Dua anak tewas  di dalam rumah di Jember bersama ibu kandungnya Kompas.com/Bagus Supriadi Dua anak tewas di dalam rumah di Jember bersama ibu kandungnya
Ada dugaan HK membunuh dua anaknya sebelum bunuh diri.

Camat Patrang, Farisa Jamal Taslim mengatakan pihaknya menerima laporan bahwa sang ibu diduga mengalami depresi atau gangguan jiwa.

"Beberapa bulan yang lalu ibu itu sempat hilang dari rumahnya dan hendak mau bunuh diri di Kecamatan Kalisat," Kata Faris pada Kompas.com via telepon.

Ia juga menyebutkan HK pernah hendak bunuh diri dengan melompat ke sungai bersama anak pertamanya. Namun beruntung aksi tersebut digagalkan oleh warga.

"Beruntung berhasil digagalkan warga lagi, si ibu ini ngajak anak sulungnya untuk lompat sungai," Tambah dia.

Baca juga: Ibu yang Tewas bersama 2 Anaknya di Jember Disebut Pernah Ajak Anak Lompat ke Sungai

Tak hanya itu. Beberapa hari sebelum ditemukan tewas, HK sempat hilang beberapa hari dan pulang sendiri ke rumah.

Sementara itu Kepala Lingkungan Krajan, Kelurahah Bintoro, Sumardiono membenarkan HK sudha beberapa kali mencoba bunuh diri.

Bahkan HK pernah memasukkan anaknya ke dalam kolam air, namun digagalkan oleh keluarga.

"Sudah beberapa kali. Saat itu, ibu ini pernah mencoba bunuh diri di Kecamatan Ajung bersama anak pertamanya. Dengan memasukan anaknya ke dalam kolam, tetapi digagalkan oleh keluarganya," ujarnya.

Selain itu, anaknya ketiganya yang masih bayi juga pernah dimasukkan ke dalam baik mandi berisi air.

"Tetapi saat itu, upaya bunuh diri bersama anaknya itu diketahui oleh suami," kata Sumardi.

Baca juga: Ibu yang Tewas bersama 2 Anaknya di Jember Disebut Pernah Ajak Anak Lompat ke Sungai

Seorang ibu dan dua anaknya di Kabupaten Jember ditemukan tewas KOMPAS.COM/Dokumentasi Polsek Patrang Seorang ibu dan dua anaknya di Kabupaten Jember ditemukan tewas
Sumardi menuturkan korban tersebut memang sudah mengalami gangguan kejiwaan sejak 10 tahun terakhir. Bahkan HK juga menjalani pengobatan dan perawatan di psikiater.

"Setiap bulan saat itu, dilakukan pengobatan. Bersama anak pertamanya itu dilakukan pengobatannya di Rumah Sakit dr Soebandi," katanya.

Beberapa keluhan yang pernah diucapkan kepada suaminya, antara lain, seperti mendapatkan bisikan ghaib.

"Kadang itu sering tiba-tiba hilang dari rumah, pergi lalu balik lagi. Termasuk anaknya yang pertama, kalau pintu rumah dibuka, hilang sudah," urai Sumardi.

Hal senada juga disampaikan oleh mertua HK, Saminah (65).

Ia bercerita menantunya sudah lama menglami depresi pasca-menikah. Hk pun pernah menjalani pengobatan.

Namun sudah enam bulan, HK tak periksa kembali karena dianggap sudah sembuh.

"Dia tidak pernah ngamuk walau depresi, lebih banyak diam," Jelas dia.

Baca juga: Ibu dan 2 Saudaranya Ditemukan Tewas, Bocah 6 Tahun di Jember Alami Trauma

Berhenti berobat karena faktor biaya

Kapolres Jember, AKBP Moh Nurhidayat mengatakan memang sebelumnya korban memang pernah melakukan pengobatan psikologi.

Namun pada Bulan Mei 2023, lanjut dia, sang suami tidak lagi membayar iuran Jaminan Kesehatan Nasional melalui BPJS Kesehatan. Sehingga pengobatan terhadap korban tersebut terhenti, karena faktor biaya.

"Sehingga pengobatan di psikiater itu terhenti. Sehingga hal ini menjadi perhatian kami bersama bapak bupati untuk mencari solusi pengobatan psikologi anak keduanya," katanya.

Ia juga mengatakan anak kedua korban yang selamat akan menjalani perawatan dan pendampingan psikologi.

Baca juga: Geger, Ibu dan Dua Anaknya di Jember Ditemukan Tewas

"Sehingga sang anak nomor dua inilah, yang akan memberikan keterangan lebih detai detail. Namun kami masih menunggu rekomendasi dari dokter psikolog," urainya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Bagus Supriadi | Editor : Pythag Kurniati, Ardi Priyatno Utomo), Tribunjatim-timur.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Korban Ledakan Balon Udara di Ponorogo Meninggal dalam Perawatan

Remaja Korban Ledakan Balon Udara di Ponorogo Meninggal dalam Perawatan

Surabaya
Diah Pun Tak Pernah Pulang...

Diah Pun Tak Pernah Pulang...

Surabaya
'Flushing' 2 Bendungan di Blitar, Warga Diimbau Jauhi Sungai Brantas

"Flushing" 2 Bendungan di Blitar, Warga Diimbau Jauhi Sungai Brantas

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Di Stasiun Paron Ngawi, Sang Kakak Menunggu Diah yang Ternyata Telah Terbunuh..

Di Stasiun Paron Ngawi, Sang Kakak Menunggu Diah yang Ternyata Telah Terbunuh..

Surabaya
Mantan Bupati dan Anggota DPRD Jatim Ikuti Penjaringan Calon Bupati Blitar dari PDI-P

Mantan Bupati dan Anggota DPRD Jatim Ikuti Penjaringan Calon Bupati Blitar dari PDI-P

Surabaya
Pantai Ngantep di Malang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Pantai Ngantep di Malang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Surabaya
Polisi Tangkap Warga Madura yang Curi Kabel Milik PT Telkom di Jember

Polisi Tangkap Warga Madura yang Curi Kabel Milik PT Telkom di Jember

Surabaya
Pendaftaran Pilkada 2024 Jalur Independen di Kota Batu Sepi Peminat

Pendaftaran Pilkada 2024 Jalur Independen di Kota Batu Sepi Peminat

Surabaya
Gantikan Sang Ayah yang Meninggal, Syarifa Jadi Calon Haji Termuda Asal Lumajang

Gantikan Sang Ayah yang Meninggal, Syarifa Jadi Calon Haji Termuda Asal Lumajang

Surabaya
Toko Kue di Surabaya Dibobol Maling, Sejumlah Barang Hilang

Toko Kue di Surabaya Dibobol Maling, Sejumlah Barang Hilang

Surabaya
Partai PPP Situbondo Buka Seleksi Cabup dan Cawabup, Pendaftarnya Bupati hingga Mantan Rektor

Partai PPP Situbondo Buka Seleksi Cabup dan Cawabup, Pendaftarnya Bupati hingga Mantan Rektor

Surabaya
Jelang Rekrutmen PPPK dan CPNS, Warga di Sumenep Diminta Tak Percaya Calo

Jelang Rekrutmen PPPK dan CPNS, Warga di Sumenep Diminta Tak Percaya Calo

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com